Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilu 2024

Survei Dialektika Terbaru Sebut Yenny Wahid Jadi Cawapres Perempuan Favorit di Basis Suara Nahdliyin

Lembaga survei Dialektika Institute mengungkapkan nama Yenny Wahid sebagai Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) perempuan paling potensial

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Bobby Constantine Koloway
Direktur Riset Dialektika Institute, Mheky Polandia memberikan penjelasan dalam rilis survei di Surabaya, Senin (11/9/2023). 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Lembaga survei Dialektika Institute mengungkapkan nama Yenny Wahid sebagai Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) perempuan paling potensial di basis suara Nahdlatul Ulama.

Elektabilitas pemilik nama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh tersebut bahkan lebih tinggi dibanding sejumlah nama lain, di antaranya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Melalui survei yang dilakukan pada 1-10 September, penelitian ini mengambil sampel responden di Jawa Timur dan Jawa Tengah sebagai basis massa Nahdliyyin.

Dengan menggunakan probability sampling (sampel secara acak), penelitian ini melibatkan 1.000 responden dari Jatim dan Jateng dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error ±3,1 persen.

"Survei ini dilakukan untuk menjawab berbagai isu politik terkini. Di antaranya, untuk mencari figur Cawapres potensial sebagai pendamping Capres yang ada, sekaligus untuk menjawab keinginan warga di basis Nahdliyyin," kata Direktur Riset Dialektika Institute, Mheky Polandia dalam rilis survei di Surabaya, Senin (11/9/2023).

Menggunakan pertanyaan "Apabila Pilpres 2024 ada calon wakil presiden Perempuan, apakah anda akan memilihnya?", mayoritas responden (72,3 persen) mengungkap setuju. "Hanya 18,5 persen yang menyatakan tidak setuju dan sisanya ragu serta tidak menjawab," kata pria yang akrab disapa Eky tersebut.

Sedangkan dari sisi nama, Yenny Wahid dinilai memiliki elektabilitas tertinggi dibandingkan nama lain dalam survei tertutup.

Meraih angka mencapai 27,6 persen, putri presiden keempat RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini berada di atas Khofifah (25,4 persen), Ketua DPR RI Puan Maharani (14,9 persen), mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (12,6 persen), dan Menteri Keuangan Sri Mulyani (8,5 persen).

Baca juga: HISNU Optimistis Dukungan Pemilih Nahdliyin Akan Mengalir pada Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

Pun dengan simulasi tiga nama, lagi-lagi Yenny Wahid berada di puncak teratas. Rinciannya, Yenny memimpin dengan 35,4 persen, diikuti Khofifah (34,1 persen), dan Puan (18,1 persen).

Saat disandingkan dengan Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, maupun Anies Baswedan, nama Yenny Wahid juga sukses memberikan pengaruh signifikan. Dalam simulasi tertutup, Prabowo-Yenny memiliki elektabilitas 40,7 persen, Ganjar-Yenny (32 persen), dan Anies-Yenny (27,8 persen).

"Ada sejumlah alasan yang menyebabkan nama Mbak Yenny cukup tinggi dari sisi elektabilitas dibandingkan figur lainnya. Di antaranya, merupakan representasi figur NU yang kuat, berpengalaman di politik, hingga memiliki basis pendukung," katanya.

"Selain figur personal Mbak Yenny yang cukup kuat, Bu Khofifah juga kurang diunggulkan dalam kepemimpinan nasional karena beliau yang lebih diidentikkan untuk kembali running di pemilihan Gubernur Jawa Timur," katanya.

Terkait dengan munculnya sejumlah nama tersebut, pengamat dari Universitas Negeri Surabaya, Eko Pamuji, menilai bukan sebuah kejutan. "Kalau bicara perempuan dan Jawa Timur serta Jawa Tengah, tentu tidak akan lepas dari nama-nama ini," kata Eko.

Karenanya, nama-nama tersebut memang bisa menjadi alternatif sebagai pendamping Capres yang ada. Terlebih, figur Yenny Wahid yang merupakan tokoh Nahdliyyin.

Politisi dan Aktivis Perempuan, Lia Istifhama menjelaskan hal senada. "Prabowo sosok bapak dan Yenny Wahid hadir sebagai sosok Ibu. Kalau kemudian menjadi satu, ini merupakan pasangan Capres Cawapres ideal di 2024," katanya.

Menurutnya, Khofifah maupun Yenny merupakan dua tokoh yang memilik kedekatan dengan NU, khususnya di Jawa Timur. "Tokoh NU dimana-mana harus selalu bisa ngemong. Yenny Wahid dan Khofifah elektabilitas tinggi banyak dipilih warga NU ya karena keduanya bisa ngemong Masyarakat NU," katanya. (bob)

Hasil Survei Dialektika Institute Soal Bakal Cawapres Perempuan di Jatim - Jateng:
- Yenny Wahid: 27,6 persen
- Khofifah Indar Parawansa: 25,4 persen
- Puan Maharani: 14,9 persen
- Susi Pudjiastuti: 12,6 persen
- Sri Mulyani: 8,5 persen

Sementara itu, inilah jawaban Yenny Wahid soal kriteria calon presiden di Pilpres 2024.

Putri Presiden RI Ke-4 KH Abdurrahman Wahid, Zannuba Arifah Chafsoh alias Yenny Wahid menyebut kriteria calon presiden (Capres) patut didukung dalam Pilpres 2024 adalah sosok yang mau meneruskan program pembangunan dari pemerintahan sebelumnya atau Presiden Jokowi.

Hal itu disampaikan Yenny Wahid saat kegiatan memperingati Hari Lahirnya
KH.Abdurrahman Wahid, bersama 1.000 Barikade Gus Dur di Lapangan Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (7/9/2023).

Menurut Yenny Wahid, salah satu kriteria sosok Capres patut dipilih adalah mereka yang mau melanjutkan program pembangunan yang sudah dilakukan oleh pemerintah sebelumnya, dalam hal ini Presiden Jokowi.

"Nah itu, kriteria pertama pemimpin kedepannya yang akan kita pilih, adalah orang yang mau melanjutkan pembangunan," ungkapnya.

Yenny Wahid menyerukan terhadap seluruh Barisan Kader (Barikade) Gus Dur agar tetap satu komando untuk memutuskan dukungannya dalam memilih Capres pada Pilpres 2024 mendatang.

"Jadi mohon semua satu komando, tunggu arahan dari kami semua setelah melakukan riyadhoh-riyadhoh. Baik riyadhoh politik maupun riyadhoh spiritual. Tapi yang jelas kriterianya pemimpin kedepan haruslah orang yang mau melanjutkan pembangunan Indonesia yang sudah dilakukan oleh presiden sebelumnya," bebernya.

Ia mengatakan keputusan terkait dukungan terhadap bakal pasangan calon presiden, nantinya akan diumumkan sebelum pendaftaran Capres-Cawapres, pada Oktober mendatang.

"Keberlanjutan kepemimpinannya dan keberlanjutan pembangunan itu menjadi kriteria kita untuk menentukan calon presiden yang akan kita dukung kedepan. Insya Allah kita putuskan bulan Oktober (Dukungan Capres)," jelasnya.

Yenny Wahid menegaskan, hanya akan mempertimbangkan dua Bacapres saja yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

"Dua yang jadi pertimbangan kita, bukan tiga Capres, hanya dua saja (Prabowo dan Ganjar). Pasti arahan politik ada dua, kalau kemarin masih tiga pasangan calon, sekarang hanya dua. Karena kita menginginkan pemimpin yang akan melanjutkan pembangunan dari pemerintahan yang saat ini," tegasnya.

Apalagi, Yenny Wahid usai bertemu dengan Prabowo Subianto yang bakal memberikan dukungannya. Namun tidak menutup kemungkinan potensi untuk mendukung Ganjar Pranowo.

"Dua-duanya dekat, Pak Ganjar dan Pak Prabowo dua-duanya dekat. Saya masih melakukan komunikasi secara intens kedua belah pihak. Saya kemarin sudah bertemu dengan Pak Prabowo dan sudah bertukar pikiran," ujarnya.

Ia menyebut ada kesamaan visi dengan Prabowo Subianto terutama melihat geopolitik. Sebab, kedepannya Indonesia berada dalam tantangan geopolitik yang tidak kecil.

"Hal-hal ini harus disadari oleh pemimpin kedepan harus mampu punya visi untuk bisa mengatasi atau bisa merespon dengan pas. Masalah geopolitik ini hal-hal salah satu yang saya bicarakan dengan pak Prabowo, " paparnya.

Yenny Wahid juga menjalin komunikasi dengan Ganjar Pranowo terkait kerakyatan, ekonomi sekaligus menumbuhkan dan memajukan UMKM.

Namun tentunya memutuskan untuk mendukung Capres-Cawapres tidaklah mudah. Sehingga, ia terus melakukan komunikasi secara intens dan riyadhoh politik maupun riyadhoh spiritual untuk memilih sosok pemimpin bangsa kedepannya.

"Tugas saya sebagai orang yang dilihat dari simbol kelompok Gus Dur, tugas adalah memastikan pemimpin kedepan betul-betul bisa mengayomi rakyat, menciptakan kesejahteraan," pungkasnya.

Yenny berpesan Barikade Gus Dur agar tetap berbesar hati meski partai politik telah direbut dan dikudeta.

"Jangan dibenci, kita doakan saja agar orang tersebut dapat hidayah dan hatinya betul-betul untuk masyarakat," tandas Yenny Wahid.


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved