Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Wisata Gunung Bromo Ditutup Total

Curhatan Wanita Dituduh Jadi Penyebab Kebakaran Bromo Imbas Baju Prewedding Mirip: Salah Lapak Woy

Wanita ini sampai harus mengunggah video klarifikasi membantah apa yang dituduhkan netizen.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
ISTIMEWA
Curhatan wanita yang dituduh penyebab kebakaran Bromo karena outfit prewedding mirip 

TRIBUNJATIM.COM - Dituduh jadi penyebab Bromo kebakaran imbas baju prewedding mirip, seorang wanita malah jadi sasaran hujatan netizen.

Terungkap hujatan tersebut diterima sang wanita karena netizen melihat salah satu foto prewedding di akun TikTok-nya.

Wanita tersebut bahkan sampai harus mengunggah video klarifikasi membantah apa yang dituduhkan netizen.

Ia mengaku outfit yang dipakai memang mirip seperti pasangan prewedding yang pakai flare.

Baca juga: Kondisi Terkini Bromo Pasca Kebakaran Akibat Foto Prewedding Flare, Nasib Para Sopir Jeep Merugi

Seperti diketahui, Gunung Bromo kebakaran karena ulah calon pengantin yang melakukan prewedding menggunakan flare.

Calon pengantin yang kini viral dan ramai dihujat tersebut melaksanakan foto prewedding di Bukit Teletubbies kawasan Bromo.

Sampai saat ini, api belum juga padam.

Bahkan dari video yang beredar di media sosial, api di Bromo malah meluas.

Hamparan hijau yang tadinya terlihat indah di Gunung Bromo, kini berubah menjadi arang.

Polisi pun sudah menetapkan satu tersangka dalam kasus kebakaran Gunung Bromo tersebut.

Tersangkanya adalah manajer wedding organizer (WO) bernama Andrie Wibowo Eka Wardhana (41).

Hal itu tentunya membuat publik merasa geram, calon pengantin pun jadi sasaran.

Pasangan calon pengantin yang prewedding pakai flare tersebut bernama Pratiwi Mandala Putri dan Hendra Purnama.

Foto hasil prewedding keduanya pun sempat viral di media sosial.

Namun seorang wanita sempat menjadi sasaran hujatan netizen karena baju prewedding yang dikenakan mirip.

Padahal wanita tersebut bukanlah pasangan calon pengantin yang foto prewedding pakai flare.

Melansir Tribun Jakarta, wanita tersebut diketahui bernama Dhia Karima.

Ia mengakui sempat melakukan foto prewedding di Gunung Bromo pada tahun 2022 lalu.

Namun netizen melihat outfit yang dikenakan Dhia Karima mirip dengan yang sedang viral di media sosial.

Hal itu membuat tak sedikit netizen yang langsung menyerang Dhia Karima di kolom komentar tanpa meminta penjelasan.

Padahal Dhia Karima sendiri mem-posting foto prewedding-nya pada akhir tahun 2022 lalu.

"Kaget banget baru bangun tidur terus TikTok-ku ramai begini."

"Komen-komennya duh, kalian salah lapak woy," ujar Dhia Karima sembari tertawa, dikutip dari TikTok-nya, Selasa (12/9/2023).

"Malu banget enggak sih? Ya emang sih mirip, aku juga ngerasa sih," sambungnya.

Baca juga: Polisi Ungkap Kenapa Calon Pengantin Tak Jadi Tersangka Kebakaran di Kawasan Bromo: Sesuai SOP

Dhia Karima pun mengaku memang melihat ada kemiripian outfit yang dipakainya saat prewedding dengan si calon pengantin.

Tak hanya outfit, Dhia Karima juga merasa gaya rambut si calon pengantin yang bermasalah serupa dengannya.

"Tapi dalemnya (kaos) emang beda sih kalau kalian lihat-lihat, tapi pas aku prewedd aman ya enggak pake flare gitu."

"Ini kok tiba-tiba dituduh yang bakar Bromo. Bukan aku ya pelakunya," kata Dhia Karima santai.

Jika dilihat sekilas, memang outfit yang dikenakan si calon pengantin tersebut mirip.

Bahkan netizen menduga, si calon pengantin terinspirasi dengan gaya prewedding Dhia Karima.

Hasil Foto Prewed Penyebab Bromo Kebakaran Dinilai Jelek Fotografer, Nasib Pasangan Terkuak, 'Emosi'
Hasil foto prewedding penyebab Bromo kebakaran dinilai jelek oleh seorang fotografer (Twitter/sosmedkeras via Sripoku.com)

Dhia Karima lalu mengaku, dirinya masih juga dituduh walaupun sudah melakukan klarifikasi.

Namun Dhia Karima tak ambil pusing, menurutnya banyak netizen yang juga membela dirinya.

"Aku foto gapake flare tahun 2022 pake payung doang udah cakep kok gais hasilnya," tulis Dhia Karima sembari mengunggah fotonya.

"Semoga Bromo bisa cepat pulih ya," sambungnya.

Video klarifikasi yang diunggah Dhia Karima ini pun viral.

Hingga kini videonya sudah ditonton lebih dari dua juta kali.

Sementara itu kawasan wisata Bromo masih ditutup karena kondisi yang tidak memungkinkan.

Hal itu diketahui melalui video akun TikTok @trubusproduction pada Selasa (12/9/2023).

Dalam video berdurasi sepanjang empat menit 13 detik, memperlihatkan kondisi terkini Bromo pasca kebakaran.

Terdapat keterangan dalam video tersebut:

"Kondisi Bromo ter update hari ini Selasa 12 september 2023…. Badai debu pasir bromo.. masih ditutup untuk pengunjung ya gaesss"

Dalam video tampak kondisi terkini Bromo yang dipenuhi dengan debu pasir yang sangat tebal akibat badai.

Bromo juga tampak gersang pasca terjadinya kebakaran selama berhari-hari.

Sisa-sisa tanaman yang terbakar dan kondisi yang gersang serta adanya badai ini membuat Kawasan Wisata Gunung Bromo ditutup sementara.

Dalam video juga ditambahan keterangan yang bertuliskan:

"Kondisi Bromo terkini Masih Ditutup bagi pengunjung ya gaeeesss

12 september 2023 Badai Debu Pasir Bromo"

Terlihat di video, banyak debu dan pasir di Gunung Bromo yang membuat pemandangan di depan hampir tidak terlihat dan sangat membahayakan bagi siapapun.

Baca juga: Masih Ada Sisa Bara di Sejumlah Titik Kawasan Gunung Bromo, Para Penakluk Api Lakukan Pendinginan

Imbas kebakaran di kawasan Gunung Bromo ini tentu dirasakan berbagai pihak yang bekerja di sektor pariwisata.

Lantaran seiring kebakaran ini, kawasan Gunung Bromo ditutup total dengan batas waktu yang belum ditentukan.

Kebijakan penutupan mulai diberlakukan pada Rabu, 6 September 2023.

Salah satu pelaku jasa Jeep, Rudy mengatakan, sejumlah tamu membatalkan pesanan tatkala mengetahui informasi penutupan total kawasan Gunung Bromo.

Hal tersebut tentu merugikan dirinya sebagai sopir mobil Jeep.

"Tamu satu grup atau satu bus yang memesan jasa Jeep melakukan pembatalan. Pusing kalau begini. Semoga kebakaran di kawasan Gunung Bromo lekas padam," katanya, Selasa (12/9/2023).

Fenomena Tornado Api yang terjadi di Bromo menurut penjelasan BMKG, BNPB mengurai biaya denda para pelaku tak sebanding dengan biaya memadamkan api.
Fenomena tornado api yang terjadi di Bromo menurut penjelasan BMKG, BNPB mengurai biaya denda para pelaku tak sebanding dengan biaya memadamkan api (Kompas.com - Tribunnews.com)

Operasional Manajer Hotel Bromo Permai, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Suharso menyebut, penutupan kawasan Gunung Bromo memang berimbas pada keterisian kamar.

Namun dampak yang dirasakan tak begitu signifikan.

Berdasarkan data, tamu yang melakukan pembatalan pemesanan kamar di Hotel Bromo Permai berjumlah tiga orang.

Selebihnya tidak ada satupun tamu walk in atau yang datang ke hotel tanpa mem-booking.

"Yang sudah reservasi, kebanyakan tetap menginap di hotel. Tingkat keterisian kamar masih 70 persen. Tamu didominasi berasal dari Asia," sebut Suharso.

Dia mengungkapkan, sebagian tamu merasa kecewa karena tidak bisa mendaki Gunung Bromo.

"Selama Gunung Bromo ditutup total, para tamu kami arahkan ke Seruni Point dan Mentigen," ungkapnya.

Pelaku jasa wisata lain, Ronald Yosef menyatakan, dirinya mendapat pesanan mengantar tiga wisatawan asal Belanda ke Gunung Bromo.

Karena kawasan Wisata Gunung Bromo ditutup, tiga tamunya lebih banyak menghabiskan waktu di kamar hotel sembari menikmati panorama lewat jendela.

"Rencana besok mau ke Seruni Point dan Mentigen," paparnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved