Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kisah PSK di Bondowoso Terjaring Razia, Kepepet Biayai Nenek sampai Terjerat Utang Muncikari

Demi biayai anak dan neneknya, seorang wanita nekat mangkal di warung remang-remang Bondowoso jadi PSK.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM/IZI HARTONO
Para PSK yang terjaring razia di Bondowoso 

Gara-gara terjebak utang kepada muncikari, ternyata S tidak bisa berkutik.

Bahkan untuk pulang ke kampung halamannya saja tidak diperbolehkan oleh pemilik wisma di eks lokalisasi Gunung Sampan, Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo.

Menurutnya, dirinya ingin sekali pulang dan berhenti untuk menjadi LC dan PSK.

Namun belum dibolehkan oleh muncikarinya karena memiliki tanggungan utang ke muncikarinya sebesar Rp5 juta.

"Saya penginnya pulang dan berhenti, tapi selama utangnya belum lunas, saya belum diperbolehkan," ujarnya saat di kantor Satpol PP, Senin (11/09/2023) dini hari.

Wanita berusia 33 tahun ini menceritakan, dirinya terjerumus ke eks lokalisasi Gunung Sampan karena diajak temannya menjadi pemadu lagu karaoke dan bukan untuk menjadi PSK.

"Tidak tahunya saya disuruh jadi PSK, makanya saya pengin pulang dan berhenti," katanya.

Selama berada di eks lokalisasi, kata S, semua uang penghasilanya tidak dipegang sendiri, melainkan diserahkan dan disimpan kepada muncikarinya.

"Ya uang yang saya pegang dari saweran jadi pemandu lagu saja," ucapnya.

Baca juga: Dulu Hidupnya Gemerlap, Eks PSK Justru Bernasib Tragis saat Meninggal, Jenazah Tak Ada yang Mengubur

Lain halnya yang dialami oleh D asal Kabupaten Trenggalek.

Gadis berusia 20 tahun ini mengaku dirinya merasa terjebak karena sebelumnya hanya ditawari sebagai LC atau pemandu lagu.

Ia sebelumnya bekerja sebagai babysitter di Banyuwangi melalui PT penyalur tenaga kerja.

Namun, sambungnya, karena tidak kuat dan ingin berhenti ditebus ke pihak PT-nya sebesar Rp3,3 juta dan ditawari orang bekerja sebagai pemandu karaoke.

"Saya sekarang tidak bisa ke mana-mana, karena utang saya ke mama (muncikari) sebesar Rp18 juta belum lunas," kata D.

Menurutnya, dirinya sempat disuruh kabur oleh orang yang mengantarkan kerja di eks lokalisasi tersebut.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved