Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Akses Rumah Warga Ponorogo Ditembok

Ternyata Sudah Setahun Pria Ponorogo Tembok Akses Jalan Cekcok dengan Tetangga, Awalnya Sepele

Kades menjelaskan permasalahan antar Margono dan Sunarto sudah setahun lalu mulai dari hal kecil, hingga menimbulkan cekcok. 

|
TRIBUNJATIM.COM/PRAMITA KUSUMANINGRUM
Kondisi akses jalan warga Ponorogo yang ditembok tetangganya sendiri, Kamis (14/9/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM - Kasus warga tembok akses jalan rumah tetangga kembali terjadi di Ponorogo.

Akses jalan rumah Sunarto, warga Desa Jabung, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo ditembok oleh tetangganya bernama Margono.

Jauh sebelum kasus ini muncul ke publik, pihak pemerintah desa sudah turun tangan mengatasi masalah warga tembok akses jalan tetangga tersebut.

Bahkan mediasi telah dilakukan berkali-kali.

Hal ini seperti diungkapkan oleh Kepala Desa Jabung, Budi Ratno.

“Mediasi sudah bekali-kali. Kalau dihitung puluhan kali. Mulai dari tingkat RT, dusun sampai kami datangkan di kantor desa,” ujar Kades Jabung, Budi Ratno, Kamis (14/9/2023).

Baca juga: Alasan Pria Ponorogo Tembok Akses Jalan Rumah Tetangga, Dulu Margono Marah Sunarto Bangun Teras: Iri

Kades menjelaskan permasalahan antar Margono dan Sunarto sudah setahun lalu.

Mulai dari hal kecil, hingga menimbulkan cekcok. 

“Awalnya sepele, ketidakcocokan. Cekcok itu menumpuk mungkin. Dan Margono merasa bahwa lahannya dan telah disertifikat akhirnya ditembok,” tegasnya.

Menurutnya, secara aturan memang tidak salah.

Sebab jalan yang ditutup dengan tembok merupakan milik keluarga Margono.

Dan itu sah di mata hukum karena telah sertifikat.

Baca juga: Akses Jalan Rumah Warga Ponorogo Ditutup Tetangga, Kades Jabung Sebut Sudah Puluhan Kali Mediasi

Terjadi penembokan jalan di Ponorogo, Jawa Timur, Kamis (14/9/2023). Akses jalan yang ditutup tembok itu terjadi di Jalan Nakulo RT 02/RW 01, Desa Jabung, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo.
Terjadi penembokan jalan di Ponorogo, Jawa Timur, Kamis (14/9/2023). Akses jalan yang ditutup tembok itu terjadi di Jalan Nakulo RT 02/RW 01, Desa Jabung, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo. (Tribun Jatim Network/Pramita Kusumaningrum)

“Tetapi ya gimana ya. Dari dulu, yang di depan belum lahir, saya juga belum lahir yang ditutup itu akses jalan. Kami mediasi lagi supaya bisa dibongkar,” pungkasnya.

 

Berdasarkan pantauan Tribun Jatim Network di lokasi, tembok sepanjang 2 meter terbangun di sekeliling rumah milik Margono.

Pembangunan tembok tersebut berakibat rumah di belakangnya yang merupakan milik Sunarto tidak memiliki akses.

Akses jalan ke rumah milik Sunarto tertutup tembok yang terbuat dari batu ringan ini.

Sunarto yang ditemui di rumahnya hanya bisa meratapinya.

Pikirannya masih kalut, karena jalan yang sehari-hari dia dan keluarga lintasi telah tertutup.

Baca juga: Terjadi Lagi, Akses Jalan Rumah Warga Ponorogo Ditutup Tembok, Sunarto Hanya Bisa Meratapi Nasib

Kondisi akses jalan warga Ponorogo yang ditembok tetangganya sendiri, Kamis (14/9/2023).
Kondisi akses jalan warga Ponorogo yang ditembok tetangganya sendiri, Kamis (14/9/2023). (TRIBUNJATIM.COM/PRAMITA KUSUMANINGRUM)

“Tembok ini dibangun oleh pak Margono dua hari ini. Selasa kemarin itu. Semenjak itu akses utama tidak ada,” ujarnya ketika ditemui Tribun Jatim di rumahnya, Kamis (14/9/2023).

Sementara tetangga keduanya, Bejo mengaku menyesali apa yang terjadi.

Dia berharap segera ada solusi.

“Hidup bertetangga ya gimana ya, menyesali kalau saya. Kalau masalah sebenarnya saya ndak (tidak) tahu,” terang Bejo.

Insiden penembokan akses jalan di Desa Jabung, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, inipun akhirnya viral di media sosial Instagram.

Satu di antaranya diunggah akun Instagram @ponorogo_trending.

“Lagi dan lagi !!! Setelah kasus di JI Gajah Mada, Kini kejadian ya Sama juga dialami oleh bapak Narto di JI.Nakulo Jabung Mlarak. Akses jalan Satu-satunya menuju rumahnya dite setinggi 2 meter oleh tetangganya.padahal belia mengaku sudah sejak dulu itu menjadi akses jal Semoga segera ada solusi dari pemerintah desa maupun pihak terkait demi kebaikan bersama,” tulis akun @ponorogo_trending.

Baca juga: Rumah Santi Si Tukang Cuci Ditutup Tembok Masjid karena Rusak Pemandangan, Panjat Tangga Demi Keluar

Serupa dengan polemik Sunarto dan Margono, kasus akses jalan ditembok pernah dilakukan oleh pria bernama Bagus Robyanto.

Aksinya menembok akses jalan setinggi empat meter ini juga viral di media sosial.

Adapun akses jalan yang ditembok Bagus Robyanto terletak di Jalan Gajah Mada.

Jalan tersebut diketahui kerap dilewati oleh warga.

Namun imbas ditembok, sebanyak 13 KK terisolasi.

Alasan Roby, ia merasa warga mengucilkan keluarganya selama tiga tahun terakhir.

Ini setelah Roby menolak memecah sertifikat tanah milik keluarganya untuk jalan umum.

Pemerintah Kelurahan Bangunsari mengaku sudah dua kali memediasi antara pemilik lahan dan warga terkait penembokan.

Baca juga: Cerita Nenek ER Janda Tua Dikurung Pensiunan Polisi, Pemicu Sepele, Beli Obat Harus Lompati Tembok

Namun, mediasi selalu gagal.

Lurah Bangunsari Andrea Perdana saat ditemui pada Senin (3/7/2023) di lokasi penutupan jalan menyatakan, ia sempat bertanya kepada warga.

Terkait pemilik lahan berlasan menutup jalan dengan tembok lantaran merasa dikucilkan warga selama tiga tahun, Andre menyatakan sudah mengonfirmasi hal tersebut kepada pihak warga.

Tapi warga berkomentar negatif soal Bagus Robyanto.

“Kalau dikucilkan, ketika saya konfirmasi warga bahasanya adalah sebaliknya. Ketika yang depan (pemilik lahan) tidak pernah diundang kemudian yang belakang (warga) bilang diundang, namun tidak pernah hadir,” tutur Andre, dikutip dari Kompas.com.

Andrea Perdana mengatakan, ia dalam proses menemui 13 kepala keluarga itu secara door to door

“Tidak saya temui semuanya dalam satu waktu,” ujarnya, Rabu (5/7/2023).

Dengan bertemu satu per satu, dia ingin menurunkan tensi satu per satu dari 13 KK yang terdampak.

Andre menyebutkan intinya adalah menurunkan tensi.

“Kuncinya dikomunikasi. Yang depan (Bagus Robyanto) saya ajak komunikasi. Belakang juga saya ajak komunikasi,” kata Andrea ketika dihubungi Tribun Jatim.

Bagus Robyanto, pria Ponorogo yang bangun tembok di akses jalan.
Bagus Robyanto, pria Ponorogo yang bangun tembok di akses jalan. (Kompas TV - TribunJatim.com)

Dia lalu mengungkap reaksi warga saat masalah ini menjadi heboh.

Ia mengatakan, 13 KK itu merasa dibantu ketika viral di media sosial.

Namun, kenyataannya hanya sekedar viral, tetapi tidak membantu secara sosial.

“Ya saya sebut pak sabar ya, intinya nglendeh (sabar). Penembokan ini merupakan contoh pembelajaran,” bebernya.

Sebelumnya, ketika pihak Bagus Robyanto merelakan tanahnya untuk dilintasi, dia mengaku seyogyanya yang memakai memberikan timbal balik.

Contohnya adalah sopan santun.

“Bisa saat melintas menyapa monggo, misalnya begitu. Itu yang mungkin hilang. Mungkin tidak terjadi sebegitu,” terangnya.

Kasus ini, sebenarnya warga yang belakang membutuhkan.

Pun pemiluk lahan juga harus dihormati.

“Ketika itu terjadi mungkin ada kesepakatan baru dirundingkan,” urainya.

Menurutnya, ketika ditanya warga apakah bisa dibuka, Andrea menjawab tergantung para warga. 

“Jika tembok dibuka dengan paksa ya susah. Kalau dengan hati. Nggak mungkin kan ingin bermusuhan selamanya. Mudah-mudahan segera sadar,” pungkasnya.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved