Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Selain Antar Jemput Siswa Tiap Hari, Kepsek Septina Blusukan Cari Murid saat PPDB, 'sampai ke Sawah'

Tengah viral sosok kepala sekolah atau kepsek antar jemput siswanya setiap hari. Kepsek itu bernama Septina Ika Kadarsih.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/Dian Ade Permana - dok SDN Sugihan 3
Selain Antar Jemput Siswa Tiap Hari, Kepsek Septina Blusukan Cari Murid saat PPDB, 'sampai ke Sawah' 

Sebagian di antara mereka bahkan terkadang tidak membawa uang saku ke sekolah.

Septina pun berharap suatu saat pemerintah akan memperbaiki jalan menuju SDN Sugihan 3.

Ia menyebut banyak orang tua yang ragu menyekolahkan anak mereka ke situ karena jalan yang rusak.

"Kadang mereka (wali murid) enggan menyekolahkan ke tempat kami karena jalannya rusak. Harapan kami itu (diperbaiki pemerintah)," kata Septina.

Guru di SDN 3 Sugihan Kabupaten Semarang Blusukan Cari Calon Siswa

Para guru di SD Negeri Sugihan 3, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang berupaya membagikan brosur ke warga di rumah hingga persawahan pada Juni lalu saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Upaya itu dilakukan untuk menambah jumlah calon murid pada tahun ajaran 2023 ini karena SD tersebut mengalami kekurangan murid.

Bahkan, pada 2022 lalu SD tersebut tidak mendapatkan murid sama sekali.

Kepala Sekolah SD Negeri Sugihan 3, Septiana Ika Kadarsih bercerita dia dan para guru juga ‘blusukan’ hingga ke areal persawahan dan perkebunan tempat para orangtua bekerja.

“Selain door-to-door ke rumah warga, kami hari ini membagikan brosur kepada warga sekitar sampai ke sawah-sawah juga. Harapannya mereka bisa memberitahu ke keluarga atau tetangga yang memiliki anak usia SD untuk masuk,” kata Ika kepada Tribunjateng.com, Rabu (7/6/2023).

Baca juga: Sikap Aneh Sekolah di Gresik soal Siswi SD Dicolok Matanya, Persulit Lihat CCTV, Kepsek Belum Jenguk

Selain brosur, pihak sekolah juga membagikan dua paket seragam sekolah agar warga tertarik menyekolahkan anaknya ke SDN Sugihan 3.

Dari usaha tersebut, pihaknya telah mendapatkan enam calon peserta didik.

Walau demikin, proses tak berjalan lancar

Ia mengatakan sudah ada orangtua yang setuju untk menyekolahkan anaknya, namun mereka membatalkannya.

"Kejadian seperti itu juga banyak, karena kendala utama sekolahan kami adalah lokasinya yang jauh dari pemukiman warga dan harus melewati persawahan yang luas," imbuh dia, melansir dari Kompas.com.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved