Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilu 2024

Solusi Ganjar Atasi Pengangguran Terdidik di Indonesia, Habis Lulus Bisa Langsung Diterima Kerja

Calon Presiden RI Ganjar Pranowo, menyoroti angka pengangguran di Indonesia yang masih cukup tinggi. Sementara itu angka pengangguran terdidik mendomi

Editor: Ndaru Wijayanto
Istimewa/TribunJatim.com
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kembali terpilih sebagai provinsi terbaik pertama dalam Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2023. Penghargaan diserahkan Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa dan diterima langsung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di Kantor Bappenas Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/6/2023). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Calon Presiden RI Ganjar Pranowo, menyoroti angka pengangguran di Indonesia yang masih cukup tinggi. Sementara itu angka pengangguran terdidik mendominasi.

Oleh sebab itu, Ganjar menyebut masalah pengangguran terdidik ini harus segera diselesaikan secara komprehensif. "Hal yang paling utama adalah dengan memperbaiki kualitas pendidikan kita," kata Ganjar.

Dia menegaskan, sistem pendidikan di Indonesia harus diubah. Konsep link and match dengan perusahaan harus dilakukan agar 100 persen lulusan bisa mendapat pekerjaan.

"Yang butuh mereka itu kan perusahaan, maka kurikulumnya harus fleksibel. Link and match kurikulum dengan perusahan mutlak dilakukan agar lulusan sekolah baik SMK, SMK sampai perguruan tinggi tidak menganggur," jelasnya.

Ganjar mencontohkan, misalnya di Australia, kurikulum pendidikan mengikuti tren pekerjaan. Ketika pekerjaan yang sedang ramai adalah pekerjaan di bidang teknologi, maka kurikulum pendidikan di negara itu akan diarahkan ke sana.

"Jadi kurikulumnya mengikuti kebutuhan pekerjaan yang ada. Tidak saklek seperti saat ini," katanya.

Bukan omong kosong belaka atau mimpi di siang bolong, Ganjar sudah memulainya. Saat menjabat Gubernur Jateng, ia mendirikan tiga SMKN Jateng boarding school yang dikhususkan bagi siswa miskin.

Baca juga: Tekad Ganjar Beri Perhatian Serius untuk Gaji Guru dan Tenaga Pendidik: Mereka Harus Sejahtera

Ganjar juga menggandeng perusahaan agar iktu terlibat dalam penyusunan kurikulum dan metode pengajaran.

"Dan itu berhasil, 100 persen lulusan SMKN Jateng tidak ada yang menganggur. Mereka keterima bekerja di Jepang, Korea dan banyak negara serta perusahaan-perusahaan besar lainnya," ucapnya.

Ganjar menambahkan, setelah pendidikan disiapkan dengan baik, maka yang harus dilakukan yaitu dengan membuka lapangan pekerjaaan sebanyak-banyaknya. Dan menurut Ganjar, investasi merupakan cara terbaik untuk mewujudkan itu.

Namun tidak hanya itu, banyak anak muda saat ini tidak mau terikat dalam pekerjaan. Banyak anak muda kreatif yang justru membuat usaha sendiri. Untuk itu, pemerintah juga harus memfasilitasi, semisal dengan menyediakan creative hub.

"Maka entrepreneurship mesti dibuka lebar-lebar. Creative hub meski disiapkan banyak-banyak dan negara mesti memberikan dukungan untuk itu. Lapangan pekerjaan di digital ekonomi sangat besar dan anak muda kreatif Indonesia sudah banyak yang terjun di dalamnya," pungkasnya.

Baca juga: Jika Terpilih Presiden, Ganjar Tegaskan 2 Hal Ini Bakal Jadi Prioritas, Bukan Hanya Berantas Korupsi

Sementara itu menurut Pemerhati Pendidikan Surabaya Aisyah Nur Hayati, problem pengangguran terdidik di Indonesia memang harus diselesaikan dengan baik.

Meskipun sebenarnya, dari sisi kebutuhan tenaga kerja dan ketersediaan SDM itu memang sudah tidak seimbang. Namun banyak cara untuk menurunkan angka pengangguran terdidik.

Ia melihat, program Ganjar Pranowo terkait link and match itu merupakan salah satu jalan keluar mengurangi angka pengangguran terdidik.

Namun harus diseriusi dengan baik dan pemerintah harus bisa menjadi leader dalam melakukan perubahan tersebut. Anak-anak Indonesia yang disiapkan untuk siap bekerja, keterampilan perlu diasah lagi.

Selain itu, memang ada profesi tertentu yang mengharuskan menempuh pendidikan lanjutan agar lebih expert.

"Untuk profesi tertentu memang ada yang siap bekerja. Tapi ada juga yang fokus profesi harus ada pendidikan lanjutan. Di Jatim misal, dulu ada program SMK setiap tahun ngajak duduk perusahaan untuk evaluasi siswa yang magang di perusahaan itu. apa yang kurang, yang harus diperbaiki, yang dibutuhkan perusahaan dan sebagainya," kata Aisyah.

Baca juga: HISNU Optimistis Dukungan Pemilih Nahdliyin Akan Mengalir pada Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

"Program link and match yang disampaikan Pak Ganjar itu bagus. Pada akhirnya kan tahu perusahaan butuh apa sih sebenarnya. Dan keterampilan itu harus diasah dulu. link & match bukan hanya untuk bekerja tapi juga untuk keterampilan," Sambungnya.

Link & match yang dicetukan Ganjar itu sangat relevan untuk masa depan Indonesia. Bisa saja program link & match itu malah masuk untuk mata pelajaran atau mata kuliah dan keterampilan.

Selain itu sekolah atau lembaga pendidikan harus memberikan fasilitas yang memadai untuk mencetak anak-anak yang siap bekerja atau berkarya tersebut.

"Karena ada pengalaman di salah satu SMK yang jurusannya akuntansi dan berbasis komputer itu malah tidak bisa program excel. Jadi kalau ada link and match, lembaga pendidikan juga harus siap memberikan fasilitas," pungkas Aisyah

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved