Berita Terpopuler
VIRAL TERPOPULER Sindikat Penimbun Pertalite Dibongkar - Tolak Toilet Berbayar, Guru Madura Dimutasi
4 berita viral terpopuler, Jumat (22/9/2023). Sindikat penimbun Pertalite dibongkar hingga tolak aturan toilet berbayar, guru Madura dimutasi.
TRIBUNJATIM.COM - Sepanjang dua hari terakhir, ada banyak peristiwa terjadi di Tanah Air dan mancanegara.
Peristiwa membahagiakan atau kabar kurang menyenangkan terangkum dalam segmen berita viral terpopuler berdasarkan berita yang tengah hangat diperbincangkan.
Satreskrim Polresta Jogja membongkar sindikat penyalahgunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite di Jogja dan Sleman.
Mereka menjual BBM tanpa izin dan dalam sehari mengedarkan Pertalite hingga 800 liter.
Tujuh orang yang melakukan penimbunan dan penjualan Pertalite tanpa izin itu telah diamankan. Mereka adalah AD (29) warga Sumenep, Madura, serta BD (46) warga Bekasi, Jawa Barat, yang berperan sebagai pemodal.
Selain itu ada SF (21), DY (21), IP (21) dan HJ (28) warga Sumenep, Madura, serta SG (21) warga Jember, Jawa Timur. Kelimanya berperan sebagai karyawan yang bertugas membeli BBM ke SPBU dan mengedarkannya ke penjual bensin eceran.
Kasat Reskrim Polresta Jogja, AKP Archye Nevada mengatakan pengungkapan kasus ini bermula dari adanya laporan tipe A yang berisi adanya penyalahgunaan BBM subsidi yang diperjualbelikan dengan tidak memiliki izin pada tanggal 9 September 2023.
Dari penyelidikan terhadap laporan tersebut, polisi menangkap seorang berinisial IP di Jalan Sardjito, Sleman. IP diamankan saat membawa jeriken berisi Pertalite untuk diedarkan di Kota Jogja dan Sleman.
Kemudian, seorang guru di Madura mendadak kena mutasi sepihak yang membuat dirinya dipindahkan ke sekolah swasta.
Alasan mutasi ini rupanya karena guru tersebut memiliki pendapat yang berbeda dengan kepala sekolah.
Guru bernama Mohammad Arif yang diketahui merupakan Waka Kesiswaan di MAN 1 Pamekasan, Madura ini membuat pengakuan mengejutkan ke publik mengenai dirinya yang dimutasi secara sepihak.
Hal ini rupanya karena dirinya memiliki pendapat berbeda dengan Kepala Sekolah mengenai toilet berbayar yang ia sebut sangat tidak adil untuk para siswa dan pengguna toilet.
Kepala Sekolah bernama Lukman ini mendadak membuat aturan mengenai toilet di sekolah. Setiap siswa yang ingin menggunakan toilet harus membayar biaya sebesar Rp 500.
Mohammad Arif langsung saja menentang gagasan dari Kepala Sekolah MAN 1 Pamekasan ini. Dirinya menyebut bahwa fasilitas sekolah merupakan milik negara yang memang bisa digunakan untuk siswa.
Pendapat guru di Madura ini rupanya berimbas fatal. Dirinya bahkan harus terkena mutasi sepihak dari sekolah tersebut. Sebelumnya, dirinya bahkan diberhentikan tanpa adanya pemberitahuan sebelumnya.
Tanpa berlama-lama, yuk simak ulasan berita viral terpopuler berikut ini:
1. Sosok Mohammad Arif, Guru Madura Dimutasi karena Tentang Kepsek Soal Toilet Sekolah Bayar Rp500

Nasib guru di Madura ini viral di media sosial.
Pasalnya, gegera menentang kebijakan tarif toilet siswa Rp500 dari Kepala Sekolah (Kepsek), guru tersebut kini dimutasi ke sekolah swasta.
Sosok guru tentang toilet sekolah bayar Rp500 itu diketahui bernama Mohammad Arif.
Ia merupakan guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 di Pamekasan, Madura.
Mohammad Arif pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan di sekolah tersebut.
Kini dimutasi gegara tentang toilet sekolah bayar Rp500, sosok Mohammad Arif jadi sorotan.
Baca juga: Nasib Bu Yuyuh Dilaporkan Kepsek Pungli Nopi Yeni ke Polisi, Sebut Ada Guru Lain Selain Pak Reza
Kronologi Mohammad Arif dimutasi
Kejadian bermula ketika kepala sekolah bernama Lukman baru masuk ke MAN 1 Pamekasan langsung membuat aturan terkait toilet untuk siswa.
Kepala sekolah memutuskan menggunakan tarif sebesar Rp500 untuk siswa yang ke toilet.
Adanya aturan toilet siswa berbayar tersebut membuat Mohammad Arif meradang.
Ia tak terima dengan aturan tersebut, karena menurutnya hal itu tidak masuk akal.
"Ketika pak Lukman masih baru-baru masuk ke MAN 1, siswa ke kamar mandi harus membayar Rp500," ujar Mohammad Arif dikutip Sripoku.com dari Instagram @ndorobei, Kamis (21/9/2023).
Adanya aturan tersebut membuat Mohammad Arif dengan lantang menentang.
Menurutnya, sekolah MAN 1 Pamekasan milik negara dan semua fasilitas ditujukan untuk siswa.
Oleh karena itu ia menentang dengan keras aturan yang dibuat kepala sekolah.
Baca juga: Sosok Guru Diperlakukan Murid Bak Ratu, Sering Dijemput hingga Diberi Hadiah, Cara Ngajar Pemicunya
Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Kepsek SMP di Medan Tahan Gaji Para Guru - Alasan Pak Reza Kabur dari Kejaksaan
"Dalam rapat saya tidak setuju, karena MAN 1 milik negara, semua fasilitas untuk rakyat alias siswa," ucapnya.
Karena sikap kontra yang dilontarkan membuat Mohammad Arif menerima konsekuensi.
"Saya mendapatkan tindakan yang tidak begitu mengenakan," imbuhnya.
Sebagai anggota pengendali mutu di MAN 1 Pamekasan, Mohammad Arif diberhentikan tanpa pemberitahuan.
"Jadi pemutusan sepihak oleh pak Lukman," tegasnya.
Lebih parah lagi, keputusanmu tersebut membuat Mohammad Arif dimutasi ke sekolah swasta.
Ia mengaku tak menyangka keputusan pemberhentian sepihak dan mutasi disetujui kementerian agama (Kemenag) Jawa Timur.
Baca juga: Bungkam Usai Siswinya Buta Dicolok Tusuk, Karir Kepsek di Gresik Terancam Turun Jadi Guru Biasa
2. Istri Curiga Keponakan yang Janda Sering Ngepel Lantai di Depan Suami, Firasat Buruk Terbukti: Papa

Seorang istri curiga lihat ulah keponakannya yang janda.
Keponakannya suka ngepel lantai di depan suaminya.
Diketahui bahwa suami keponakannya itu baru meninggal dunia.
Firasat buruknya terbukti setelah melihat isi chat dan apa yang dilakukan sang suami dan keponakannya.
Dilansir dari mirrormedia.mg pada Kamis, (21/9/2023) via TribunnewsMaker, kasus perselingkuhan ini terjadi di Changhua, China.
Prahara rumah tangga ini melibatkan Huang yang merupakan pelakor.
Sedangkan paman yang menjadi selingkuhan tersebut bernama Chen Nan.
Diketahui, kasus ini bermula ketika, Huang yang kesepian ditinggal suaminya bernama Zhang justru menjalin hubungan dengan Chen Nan.
Tidak hanya beberapa kali ia berhubungan seks dengan paman dari Zhang, ia juga berdandan ala gadis cantik dan melakukan pekerjaan rumah untuk menggodanya.
Baca juga: Istri Pergoki Suami Selingkuh Sama Bu Dokter ASN, Malah Dianiaya, Ditantang Pelakor Buat Cerai
Keduanya pun kerap melakukan obrolan video yang mendekati seksual.
Suami bibinya, Chen Nan, memberikan banyak perhatian dan kenyamanan kepada Huang setelah dia kehilangan suaminya.
Keduanya perlahan-lahan mengembangkan sebuah rahasia cinta yang berubah menjadi hubungan tak etis.
Perselingkuhan pun dilakukan keduanya sejak Zhang meninggal dunia pada tahun 2019.
Keduanya pun telah beberapa kali dicurigai sang bibi.
Baca juga: Tak Terima Diejek Mandul Sama Istri, ASN Buktikan Bisa Punya Anak Lewat Selingkuh, Endingnya Dipecat
Meski demikian, mereka tetap mengabaikan hal tersebut dan Chen Nan meminta Huang untuk memulai video chat untuk memuaskan fantasi seksualnya.
Dia meminta Huang untuk berdandan seperti gadis seksi dan mengepel lantai untuknya dengan pakaian dalam.
Huang pun melakukan apa yang dia lakukan.
Huang dan Chen pun saling menggoda satu sama lain.
Bahkan di video chat, keduanya begitu mesra dalam berkomunikasi.
Saat mengobrol, Chen Nan mengatakan bahwa perilaku seperti ini dapat "meningkatkan kesenangan pasangan."
Seolah lupa bahwa dirinya telah menikah, Chen meminta Huang untuk memanggilnya papa.
Begitu pula sebaliknya dilakukan olehnya terhadap Huang.
Chen benar-benar telah melupakan keberadaan istrinya.
Meski demikian, lambat laun, perselingkuhan keduanya pun terbongkar.
Baca juga: Wanita Kirim Santet Istri Baru Eks Suami, Dulu Dicerai karena Selingkuh, Ustaz: Mendadak di Kuburan
Hancur hati bibi tersebut saat mengetahui suaminya telah mengkhianati cintanya.
Beberapa kali di depan matanya, dia memergoki suaminya selingkuh dengan wanita itu.
Ia bahkan mengetahui bahwa keduanya telah menyewa rumah di Motel sebanyak lima kali untuk bersenang-senang.
Ia begitu marah hingga membawa Huang ke pengadilan.
Setelah itu mendengarkan kasus ini, Pengadilan Distrik Changhua memutuskan bahwa Huang bersalah.
Huang akhirnya harus membayar NT$300.000 atau setara dengan Rp 143 juta.
Seluruh kasus ini hingga kini masih terbuka untuk banding.
Baca juga: Gadis Curiga Kakak Iparnya Suka Susui Anak saat Pacarnya Datang, Firasat Buruk Terbukti: Aku Tremor
Sebelumnya, seorang gadis curiga dengan tingkah kakak iparnya.
Setiap pacarnya datang, si kakak ipar suka sengaja menyusui anaknya di depan mereka.
Seorang wanita berinsial GAD mendapat proses hidup yang pahit.
Hal ini berawal saat calon suaminya kepergok selingkuh dengan kakak iparnya sendiri.
Kejadian tersebut mulai terciuum saat calon suami datang ke rumah.
3. Kasih Rp2 Ribu ke Petugas SPBU, Penimbun Pertalite Tiap Hari Isi 800 Liter Pakai Motor Modif

Aksi penimbun BBM bersubsidi jenis Pertalite yang bayar tips ke petugas SPBU diungkap polisi.
Penimbunan Pertalite di wilayah Yogyakarta ini terungkap setelah ada laporan tipe A.
Rupanya penimbun tiap hari beraksi dengan mengisi 800 liter.
Kini para pelaku telah ditangkap polisi.
Baca juga: Ulah Warga Situbondo Timbun 19 Jerigen BBM Pertalite di Rumah Akhirnya Terendus, Digerebek Polisi
Total ada tujuh tersangka yang telah ditangkap dalam kasus penimbun BBM subsidi jenis Pertalite.
Ketujuh tersangka yang dicokok oleh polisi yakni AD, BD, SF, DY, HU, IP, dan SG.
Dari ketujuh orang ini, dua di antaranya adalah pemilik modal.
Sedangkan lima pelaku lainnya sebagai pegawai atau eksekutor untuk mengambil dan menimbun Pertalite.
Ya, ketujuh orang ini memiliki peran masing-masing.
AD dan BD berperan sebagai pemodal dan lima orang lainnya merupakan pegawai.
Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta, AKP Archye Nevada menjelaskan kronologi pengungkapan kasus tersebut.
Kasus ini bermula adanya laporan tipe A pada 9 September 2023.
Dalam laporan tersebut berisi penyalahgunaan BBM subsidi yang diperjualbelikan dengan tidak memiliki izin,
Dari informasi yang didapat, lalu dilakukan penyelidikan dan menangkap satu orang berinisial IP di Jalan Sardjito, Yogyakarta.
Saat itu IP sedang membawa jeriken yang berisi BBM subsidi yang diedarkan di wilayah Kota Yogyakarta dan Sleman.
"Berdasarkan penangkapan kami melakukan penyidikan dan penyelidikan melakukan pengembangan penyelidikan di Sleman," ujar AKP Archye, seperti dilansir dari Kompas.com, Kamis (21/9/2023).
Setelah dilakukan pengembangan, polisi lalu menggerebek sebuah rumah kontrakan di Sleman yang digunakan untuk gudang penimbunan BBM subsidi jenis Pertalite.
"Pelaku menyewa tempat kontrakan untuk menimbun BBM jenis Pertalite. Mereka sudah melakukan pekerjaan ini sejak awal 2023," kata dia.
Baca juga: Petugas Toilet SPBU Kaget Lihat Ada Benda Tak Wajar di Urinoir, Gemetar saat Dipegang Tangan: Nyerah
AKP Archye mengatakan, modus operandi dari penimbunan ini adalah lima tersangka yakni para pegawai ini membeli Pertalite menggunakan sepeda motor berjenis Suzuki Thunder yang sudah dimodifikasi tangkinya.
Sehingga motor tersebut memiliki kapasitas besar yaitu 15 liter sekali isi.
"Tiap hari mereka bisa beli 800 liter Pertalite dan diedarkan di wilayah Sleman dan Yogyakarta."
"Rata-rata penghasilan bersih yaitu Rp11 juta dan karyawan digaji sebesar Rp1,5 juta sampai Rp2 juta, termasuk uang makan," jelas dia.

Selain membeli menggunakan tangki motor yang sudah dimodifikasi, para pelaku ini juga membeli menggunakan jeriken.
Jerikan ini ditempatkan pada keranjang besi yang ditempatkan di belakang motor.
"Pelaku memodifikasi tangki motor agar memuat bensin lebih banyak dan disedot, dipindah ke jeriken dan dijual di Yogyakarta dan Sleman," ucap AKP Archye Nevada.
Tidak hanya itu, para pelaku juga memberikan uang tip kepada petugas SPBU saat membeli BBM jenis Pertalite.
Uang tip yang diberikan Rp2.000 setiap kali isi.
Atas perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 40 No 9 Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP, dipidana penjara paling lama enam tahun dan denda paling banyak Rp60 miliar.

Kejadian serupa juga terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur.
Dua orang warga Banyuwangi diduga menimbun BBM bersubsidi jenis bio solar sebanyak kurang lebih lima ton.
Kedua orang tersebut adalah HH (38), warga Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, dan DAS (49), warga Kelurahan Kebalenan, Kecamatan Banyuwangi.
Keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolresta Banyuwangi.
Wakapolresta Banyuwangi, AKBP Dewa Putu Darmawan menjelaskan, dua tersangka memiliki peran yang berbeda.
HH berperan sebagai sopir, ia membeli dan mengangkut solar dari SPBU ke lokasi penimbunan.
Solar ini dibeli dengan kendaraan truk di salah satu SPBU di Kecamatan Kalipuro, kemudian dibawa ke tempat penimbunan.
"Dalam sehari, tersangka membeli BBM untuk ditimbun sebanyak lima drum," kata Dewa.
Di tempat penimbunan, solar dari tangki dipindah dengan menggunakan pompa ke drum.
Sementara tersangka DAS berperan sebagai penyedia gudang tempat penimbunan.
Baca juga: Kisah Driver Ojol Dulu Tak Mampu Beli Bensin, Kini Sukses Jualan Mobil, Ingat Peran Almarhumah Istri
"Penyalahgunaan BBM ini kami ungkap pada Minggu (16/7/2023)," kata Dewa, Selasa (18/7/2023).
Terungkapnya penyelundupan tersebut, kata Dewa, bermula saat polisi mendapat informasi soal dugaan penimbunan solar.
Kemudian aparat sempat membuntuti kendaraan yang diduga digunakan untuk menimbun solar dari SPBU hingga ke tempat penimbunan.
Hingga pada akhirnya, polisi menggerebek para tersangka dan mendatangi lokasi penimbunan.
Proses penggerebekan dilakukan di wilayah Kecamatan Rogojampi saat proses jual beli solar hasil timbunan.
"Di lokasi penimbunan, didapati 25 drum yang masih masing berisi sekitar 200 liter solar. Jadi totalnya sekitar lima ton," tambah Dewa.
4. Telanjur Depak Kepsek Nopi Yeni, Bima Arya Salah Keputusan? Tegas Nasib Karir Bawahan: Rotasi

Padahal sudah telanjur depak Kepsek Nopi Yeni, Bima Arya terlihat seperti malu.
Gelagat Wali Kota Bogor Bima Arya itu terekam seolah malu karena apa yang sudah diputuskannya terhadap kejadian di SDN 1 Cibeureum Bogor.
Mohamad Reza Ernanda guru honorer yang viral karena terlanjur dianggap jujur oleh banyak orang ternyata nyalinya menciut.
Hal itu dikarenakan Pak Reza, guru honorer dari SD Negeri Cibeureum 1 Kota Bogor itu dipanggil oleh Kejaksaan.
Kejaksaan Negeri Kota Bogor ingin menanyakan perihal pungli PPDB 2023 ke Pak Reza.
Namun, Pak Reza malah kabur krtakutan saat sudah berada di Kejaksaan Negeri Kota Bogor.
Hal itupun menjadi sebuah tanda tanya besar, karena ia sudah dianggap sebagai guru jujur.
Tetapi, beberapa waktu lalu Pak Reza sempat menyatakan bahwa bukan dirinya lah yan melaporkan soal pungli PPDB 2023 yang ada di sekolahnya.
Dilansir dari Sapa Indonesia Malam, Kompas TV, Pak Reza mengaku bahwa yang melaporkan kasus itu bukan dirinya.
Baca juga: Akhirnya Kepsek yang Pecat Guru Reza Akui Disuap saat PPDB, Mereka Memohon, Bima Arya: Berhentikan
"Untuk mengetahui pelaporan PPDB tahun 2023 itu, saya tegaskan bahwa yang melaporkan itu bukan saya," katanya di Kompas TV yang dikutip Tribun Jatim via TribunnewsBogor.com, Rabu (20/9/2023).
Pada akhirnya, ucapan Pak Reza ini lantas menjadikan keputusan Bima Arya dipertanyakan.
Dalam program tersebut bukan hanya Pak Reza yang ada sebagai narasumber, Wali Kota Bogor Bima Arya pun hadir saat itu.
Wali Kota Bogor Bima Arya langsung mengungkapkan ketegasan serta reaksi akan hal tersebut.
Saat Pak Reza mengurai pengakuannya itu, Bima Arya hanya bisa tarik nafas dalam saja.

Selain itu, ia juga terlihat kerap melirik ke sebelah kanan dan lebih sering melakukan gerakan di posisinya.
Menanggapi hal itu, Bima Arya mengatakan, pihaknya akan berhati-hati dalam mengambil tindakan.
Pemerintah Kota Bogor tak akan sembarang memecat onkum sekolah bila tidak benar-benar terbukti.
"Yang pasti kita harus hati-hati dulu dilakukan investigasi pendalaman kemudian diundang untuk memberikan keterangan, apabila bukti-buktinya cukup seperti di SD Cibeurerum maka pasti akan diberikan sanksi ada aksi selanjutnya begitu," kata Bima Arya.
"Saya akan melakukan rotasi mutasi menyeluruh setelah kemudian investigasi ini tuntas semuanya, mungkin tidak dikit banyak, tetapi saya kira ini kita tempuh untuk memberikan efek jera terhadap setiap pelaku, bahwa nggak bisa seenaknya hari ini untuk bermmain-main di dunia pendidikan," jelasnya.

Sebelumnya memang viral kabar bahwa Pak Reza memilih kabur dari panggilan Kejaksaan.
Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Kota Bogor Raden Medi Sandora diminta untuk menghadirkan Pak Reza di Kejaksaan Negeri.
Raden Medi Sandora pun mencoba menghubungi Pak Reza pada Kamis 14 September lalu.
Namun, handphone Pak Reza malah mati hingga akhirnya ia jemput langsung ke sekolahnya.
"Malam jumat kejaksaan menghubungi saya untuk menghadirkan Reza dengan saya jumat pagi jam 8. Saya menghubungi Reza lewat WA gak dibalas, telepon tidak diangkat, sementara jam 8 harus di Kejaksaan, saya minta pengawas pak Herman untuk menjemput Reza dari Cibeureum," kata Medi saay dihubungi TribunnewsBogor.com, Sabtu (16/9/2023).
Pak Reza dan Raden Medi Sandora pun akhirnya tiba di Kejaksaan Negeri Kota Bogor.
Di sana, Pak Reza beralasan untuk pergi ke warung.

Namun, setelah ditunggu sekian lama Pak Reza tak kunjung kembali ke lokasi Raden Medi Sandora.
Bahkan, sampai akhirnya hanya Raden Medi Sandora lah yang dimintai keterangan sendirian oleh kejaksaan.
"Saya percaya aja. Pas ditunggu gak kembali lagi, keburu menghilang. Motornya ada tapi orangnya menghilang, sampai ditungguin sama petugas Kejaksaan," katanya.
Pemecatan Nopi Yeni merupakan imbas dari dugaan pungli PPDB 2023 di sekolah tersebut pada awal Agustus 2023.
Setelah diperiksa Inspektorat Daerah Kota Bogor, Bima Arya mendatangi Nopi di sekolah.
Ia mengaku memang melakukan kesalahan dengan menerima lima peserta didik di luar jalur PPDB.
Belakang dipastingan Nopi Yeni menerima gratifikasi sebesar Rp 5 juta.

Walau mengaku salah, namun Nopi tak mau diam begitu saja.
Ia memecat Mohamad Reza Ernanda dan melaporkan guru SD ke polisi.
Pak Reza mengaku bahwa bukan dirinya yang melaporkan pungli PPDB tersebut.
"Saya hanya memberi keterangan pada Inspektorat," kata Pak Reza.
Atas viralnya kasus ini, Kejaksaan Negeri Kota Bogor berniat meminta keterangan dari pihak-pihak terkait.
Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Kota Bogor Raden Medi Sandora bercerita ia dihubungi Kejari Kota Bogor pada Kamis (14/9/2023) malam.
Baca juga: Nasib Bu Yuyuh Dilaporkan Kepsek Pungli Nopi Yeni ke Polisi, Sebut Ada Guru Lain Selain Pak Reza
---
Berita Jatim dan berita seleb lainnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Google News TribunJatim.com
berita viral terpopuler
Tribun Jatim
TribunJatim.com
istri curiga lihat ulah keponakannya yang janda
Keponakannya suka ngepel lantai di depan suaminya
Huang
Chen Nan
selingkuh
Nopi Yeni
Kepsek Nopi Yeni laporkan guru yang adukan pungli
Bima Arya
Wali Kota Bogor Bima Arya
SD Negeri Cibeureum 1 Kota Bogor
penimbunan BBM bersubsidi
Mohamad Reza Ernanda
Pertalite
guru di Madura
viral di media sosial
tarif toilet siswa Rp500
toilet sekolah bayar Rp500
BOLA TERPOPULER: Hari Ini PSBS Biak VS Madura United - Wahyu Agung Tetap Berseragam Gresik United |
![]() |
---|
VIRAL TERPOPULER: Harta Kekayaan Abdul Azis, Kades Gelar Khitanan Mewah - Makna Tepuk Sakinah |
![]() |
---|
JATIM TERPOPULER: Lauk MBG Pakai Sosis Kemasan Rp1.000 hingga Aturan Kos-kosan Surabaya Diperketat |
![]() |
---|
Beli Atribut Rp300 Ribu, Widadi Jadi Polisi Gadungan Raup Rp86 Juta, Berani Bawa Lari Istri Orang |
![]() |
---|
BOLA TERPOPULER: Permainan Persebaya Disebut Buruk - Arema FC Dipermalukan 10 Pemain Persib |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.