Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Teganya Ayah Bunuh Bayi 5 Bulan karena Sering Nangis, Ibu Histeris Lihat Jasad Diselimuti: Membiru

Seorang ayah tega membunuh bayi 5 bulan lalu selimuti jasadnya. Ibu bayi itu pun histeris sepulang ke rumah karena melihat anaknya sudah tak bernyawa

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Freepik
Teganya Ayah Bunuh Bayi 5 Bulan karena Sering Nangis, Ibu Histeris Lihat Jasad Diselimuti: Membiru 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang ayah tega bunuh bayi 5 bulan lalu selimuti jasadnya.

Ibu bayi itu pun histeris sepulang ke rumah karena melihat anaknya sudah tak bernyawa.

Peristiwa ini terjadi di rumah pelaku di Kecamatan Tenan Raya, Pekanbaru, Selasa (19/9/2023) pukul 16.30 WIB.

Ayah yang membunuh anaknya itu adalah MIW (21).

Kasatreskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Berry Juana Putra, mengatakan MIW tega membunuh darah dagingnya sendiri karena korban terus menangis.

Saat kejadian, WIM memukul wajah bayinya dan membekap mulut korban hingga tak bernyawa.

Dari hasil pemeriksaan medis di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, ditemukan bekas luka pada hidung, bekas darah pada lobang hidung, dan bibir membiru.

"Dari keterangan pihak medis, penyebab kematian korban akibat kekerasan benda tumpul di daerah mulut dan rahang," ungkap Berry, Jumat (22/9/2023).

"Sehingga menimbulkan mati lemas. Berdasarkan pola dan gambaran luka yang ada pada tubuh korban, sesuai dengan kasus pembekapan," imbuhnya, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.

Baca juga: Baru 4 Hari Meninggal, Makam Bayi Dibongkar karena Muncul Suara Tangis, Hasilnya Buat Keluarga Sedih

Setelah menganiaya bayinya, MIW menyelimuti jasad anaknya dan diletakkan di atas tempat tidur.

Lau MIW meninggalkan rumah untuk menghilangkan jejak.

Kasus kekerasan terhadap anak kandung ini dilaporkan oleh Syafirah Fitriana (34), tante korban.

Saat itu, pelapor yang berstatus guru honorer itu pulang dari mengajar, dan melihat korban terbaring dengan posisi tengkurap di atas tempat tidur dan ditutupi selimut.

Syafirah melihat punggung korban dielus oleh ibunya, Delfira Fransiska.

Pada saat pelapor masuk ke dalam kamar, tiba-tiba ibu korban menjerit dengan mengatakan bayinya sudah tidak bernyawa.

Baca juga: Mama Bayi Kembar Dibuang ke Sungai Ternyata Mahasiswi, Ayahnya Driver Mobil Rental, Motif Terkuak

"Pelapor melihat korban sudah digendong ibunya dan dibawa ke ruang tamu," ujarnya.

"Kondisi wajah korban sudah pucat, hidung ada bekas luka dan terdapat bekas darah pada lobang hidung, bibir membiru dan tidak bernafas lagi," kata Berry.

Lalu, pelapor menghubungi taksi online untuk membawa korban ke rumah sakit. Sementara ayah korban, MIW tak ada di rumah.

Menurut keterangan Delfira, saat ia keluar, bayinya hanya tinggal berdua dengan MIW.

Namun, saat Delfira kembali ke rumah, tampak pelaku sudah berada di dalam mobil dan langsung pergi.

"Pelaku pergi menggunakan mobil sewaktu istrinya baru tiba di rumah," sebut Berry.

Syafirah pun membuat laporan atas kematian sang keponakan ke Polresta Palembang.

Polisi yang turun tangan berhasil mengamankan MIW di rumah orangtuanya di Jalan Angkatan 45, Kota Pekanbaru.

Ia pun digelandang ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.

Saat diinterogasi kata Bery, pelaku mengakui perbuatannya melakukan penganiayaan terhadap korban.

"Pelaku merasa kesal terhadap bayi yang merupakan anak kandungnya tersebut dikarenakan sering menangis," tutur Bery.

Ia menambahkan, atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 44 ayat 3, sebagaimana dimaksud didalam rumusan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga dan Pasal 80 ayat 3 juncto Pasal 76 C Undang Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

Baca juga: Sejoli Jual Bayi Prematur di Facebook hingga Rp18 Juta, Kurir Nangis saat Ditangkap, Bawa Ari-arinya

Sebelumnya, warga Dusun Tanjungsari, Desa Ciliang, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, digegerkan dengan jasad bayi laki-laki berusia 8 bulan.

Bayi malang itu ditemukan setengah terkubur di samping tambak udang, area Pabrik sabut kelapa, kawasan Pantai Batu Hiu, Senin (9/1/2023) lalu, sekitar pukul 15:00 WIB.

Dilansir dari Tribunjabar.id, saat ditemukan, bayi tersebut terkubur sedalam 10 sentimeter di bawah permukaan tanah.

Kasat Reskrim Polres Pangandaran, AKP Luhut Sitorus mengatakan bahwa pihaknya menerima laporan tersebut dari warga dan langsung menuju ke TKP.

Setelah datang ke lokasi, pihak kepolisian menemukan kuburan tersebut dan langsung mengevakuasinya.

Baca juga: Terbongkar Perdagangan Bayi di Malang, Pelaku Tawarkan Melalui Medsos, Dihargai Mulai Rp 8 Juta

Menurutnya, setelah dievakuasi, ibunda bayi yang berinisial SR (21) itu datang ke warga dan menangis.

 "Tapi kata ibunya, dibunuh oleh suami. Tapi, untuk kebih pastinya kami harus melakukan penyelidikan terlebih dahulu," ucap AKP Luhut Sitorus.

Dari kejadian itu, kondisi kejiawaan sang ibu pun terganggu.

Dalam kasus bayi 8 yang setengah terkubur ini kronologinya dibeberkan oleh Kepala Desa Ciliang, Su'id.

Mulanya, kata Su'id sekitar empat hari lalu, korban yang juga bayi laki-laki itu sering kali menangis.

Lalu, di sana kondisi mental pelaku sedang tidak baik, dan kesal akan bayinya yang terus menerus menangis.

Hingga akhirnya, bayi malang itu dianiaya oleh ayahnya hingga tewas.

"Yang akhirnya bayi pertamanya disiksa, dadanya dipukul pukul kemudian kepalanya dapat benturan. Karena bayi itu tulangnya masih rapuh, jadi dadanya hancur," kata Su'id.

Lalu, setelah menghabisi bayinya, pelaku berinisiatif untuk menguburkan anaknya itu di sebelah saung yang juga tempat tinggalnya itu.

Bayi mungil itu dikubur dengan cara dibungkus pakai kain sarung dan ditutup menggunakan asbes di samping tambak udang dekat kediamannya itu.

"Kemudian, dia (ayah bayi) menggali tanahnya juga tidak begitu dalam dan ditutup oleh asbes," ujarnya.

Tak lama kemudian pelaku pun pergi meninggalkan istrinya.

Saat itu, sang ibu kebingungan harus melapor dan berbuat apa.

"Kemudian, dalam keadaan sadar, kata si ibu bayi mau melapor ke Puskesmas tapi ingat tidak punya KTP," ucap Ia.

Baca juga: Gegara Malu Baru 2 Bulan Nikah, Ibu Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkan & Dibuang ke Halaman Warga

Dengan kebingungannya itu, sang ibu pun memutuskan untuk pulang ke rumah neneknya yang berada di satu dusun dengannya.

Lalu, di kediaman keluarganya, iapun ditanya tentang keberadaan bayi mungilnya.

"Di sana, si Ibu bayi ditanya sama keluarganya, katanya dimana anak? Tapi bilangnya mati disiksa oleh ayahnya. Kemudian sekarang dimana, kata ibunya sudah dikubur di dekat kolam. Dan itu, katanya sudah 3 hari," ucapnya.

Mendengar kabar itu, keluarga sang ibu langsung mendatangi lokasi bayi tersebut dikubur.

Lalu, Kepala Dusun membuat laporan adanya kejadian itu ke polisi.

"Dan ternyata, betul ada kuburannya. Kemudian kuburan dibongkar, diangkat bayinya dalam kondisi sudah mengeluarkan bau menyengat dan diamankan oleh petugas kepolisian untuk selanjutnya dibawa ke rumah sakit Banjar untuk diotopsi," kata Su'id.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved