Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nenek Sarmini Syok Dibangunkan Cucu, Rumah Dilalap Api Ternyata Pelaku Anak Sendiri, Sudah Curiga

Nenek Sarmini syok ketika siang hari dibangunkan cucunya karena rumah dilalap api, ternyata dalangnya anak sendiri.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribunnews.com via TribunJakarta.com
Nenek Sarmini yang miris karena rumahnya kebakaran dibakar oleh anaknya sendiri 

TRIBUNJATIM.COM - Nenek bernama Sarmini syok ketika dibangunkan oleh cucunya sendiri.

Ketika tengah terlelap tidur siang, Sarmini mendapati cucu berteriak rumahnya kebakaran.

Nenek Sarmini yang syok rumah dilalap api akhirnya berusaha memadamkan.

Namun, nenek Sarmini menjadi curiga dan heran dengan perilaku anaknya.

Orang tua dari cucunya itu menunjukkan gelagat yang tak biasa seperti menyiramkan bensin hingga menciptakan kebakaran.

Sedihnya, rumah milik nenek tukang sampah ludes dilalap si sajo merah. 

Nenek ini hanya bisa menangis sambil menatapi rumahnya yang sudah hangus.

Mirisnya, rumah tersebut dibakar oleh putranya sendiri. 

Seperti dikutip Tribun Jatim dari TribunJakarta.com, sebelum pembakaran rumah, putra nenek Sarmini ini tunjukkan gelagat tak biasa.

Apa gelagat anak nenek Sarmini sebelum membakar rumah ibunya?

Baca juga: VIRAL Video 2 Ekor Orang Utan Kurus Berjalan di Area Tambang, Ini Kata BKSDA: Masih dalam Pencarian

Rumah seorang nenek bernama Sarmini (60) di Jalan Ampera 2, Pulogadung, Jakarta Timur, hangus terbakar pada Jumat (22/9/2023) sekitar pukul 19.00 WIB.

Di rumah tersebut Sarmini cuma tinggal bertiga bersama anaknya SO (40), dan cucunya L (14).

Saat kebakaran terjadi Sarmini sedang tertidur nyenyak di lantai 1 rumahnya.

Sarmini mendadak dibangunkan cucunya yang baru pulang.

Ilustrasi kebakaran
Ilustrasi kebakaran (Tribun Jatim Network/Ahmad Faisol)

Sebab, sang cucu melihat api sudah menyala di lantai dua tempat tinggal mereka.

"Saya pas kejadian sedang tidur, yang bangunin cucu saya.

'Nenek bangun, kebakaran'. Saya kaget langsung," ujar Sarmini.

Melihat bayangan api menyala di lantai dua, Sarmini langsung berteriak kepada SO.

Sebab, lantai dua rumah itu dihuni oleh SO.

"'Hei SO, kamu ngapain di atas, itu kok nyala api? Kok bakar rumah?'

Baca juga: 5 Saksi Kasus Kebakaran Bukit Teletubbies Bromo Penuhi Wajib Lapor di Polres Probolinggo

Dia jawab, 'Enggak apa-apa, Mak'," kata Sarmini.

Menurut Sarmini, saat itu L juga menegur pamannya.

"Cucu saya udah duluan menegur omnya, kok bakar rumah gitu.

SO bilang, 'Udah, bukan urusan lu, sana pergi'," tutur Sarmini menirukan ucapan SO.

Saat itu, api pun makin membesar.

Sarmini hanya terdiam, tak bisa berbuat apa-apa.

Baca juga: Polisi Cari Penyebab Kebakaran Kios Mebel di Wajak Malang, Barang dalam Gudang Ludes Terbakar

Sementara itu, warga di luar rumah Sarmini mulai berteriak.

"Di luar udah pada teriak 'kebakaran'. Saya masih diam di situ. Saya coba pasrah," papar dia.

SO kemudian turun ke lantai bawah. Sarmini yang melihat SO langsung meminta kunci motor dari tangan anaknya itu.

"Saya tanya dia mau ke mana, dia bilang hanya ke belakang. Saya minta kunci motor, dia kasih," ungkap Sarmini.

Tak lama setelah SO pergi, Sarmini meminta cucunya memanggil petugas pemadam kebakaran (damkar) menggunakan motor.

Ilustrasi kebakaran
Ilustrasi kebakaran (PMK Kota Malang)

Saat itu, Sarmini masih di dalam rumah sambil menangis.

Ia tak mengerti mengapa anaknya tega membakar rumah mereka.

"Saya kasih kunci motor ke L, dia pergi cari petugas pemadam kebakaran. Setelah itu, saya nangis di situ," kata dia.

Warga pun menarik Sarmini keluar rumah. Warga kemudian berbondong-bondong memadamkan api yang membakar rumah Sarmini.

Sementara itu, sang empunya rumah hanya bisa duduk di salah satu rumah tetangga sambil menangis.

Tak lama kemudian, petugas damkar datang dan langsung memadamkan api.

Berkat bantuan warga dan petugas yang cepat datang, api tidak merambat ke area lain rumah Sarmini maupun rumah tetangga.

Baca juga: Calon Pengantin dan WO yang Terseret Kasus Kebakaran Bromo Janji Perbaiki Pipa Penyalur Air Bersih

Sarmini bercerita sebelum terjadinya kebakaran, pada hari yang sama, tepatnya siang hari, SO sempat menanyakan keberadaan surat tanah rumahnya.

"Dia tanya ke saya itu pukul 12.00 WIB kalau enggak salah, dia bilang 'surat tanah aman kan ma'," ucap Sarmini saat ditemui, Minggu (24/9/2023).

"Saya jawab sudah disimpan," tambah dia.

Usai ditanya hal itu, Sarmini merasa aneh mengapa anaknya bertanya soal surat tanah.

"Iya saya mikir kok dia nanya gitu tiba-tiba," ucap dia.

Tak lama berselang, Sarmini keluar rumah untuk urus pekerjaannya sebagai tukang sampah di lingkungan rumahnya.

Sekitar pukul 13.00 WIB, Sarmini memutuskan untuk pulang ke rumah.

Baca juga: FATAL Dampak Kebakaran Gunung Bromo Imbas Flare, Fotografer Merugi Sampai Kodim Datangkan Helikopter

Ia melihat SO mengangkat kerangka kasur yang terbuat dari kayu, dari lantai bawah ke lantai atas.

"Saya tanya 'buat apa itu kok diangkat, dia jawab 'mau benerin asbes di atas mak'," lanjut ia.

"Cuaca panas, kalau enggak sanggup sekarang besok aja cari teman kalau mau benerin itu," tambah dia.

Setelah itu kata Sarmini, tercium aroma bensin dari lantai atas.

Sarmini mengaku, tak tahu menahu soal bensin tersebut.

"Tiba-tiba ya itu bau bensin aja gitu," tambah dia.

Sarmini langsung menanyakan terkait aroma bensin tersebut.

"'Bau bensin, kamu ngapain di atas', dia bilang 'tumpah mak, enggak apa-apa'," ujar dia.

Ilustrasi kebakaran rumah di Sintang
Ilustrasi kebakaran rumah di Sintang (Istimewa)

Bau bensin itu kembali tercium pada sore hari.

L pulang ke rumah sekitar pukul 16.00 WIB, sementara SO masih di kamarnya di lantai dua.

"Cucu saya juga bilang bau bensin itu sore," ucap dia.

Sarmini bercerita, SO merupakan anak keduanya.

Hubungan Sarmini dan SO mulai renggang setelah ayah dan kakak SO meninggal dunia.

"Suami saya meninggal 2020, kakaknya 2021. Setelah itu, SO lebih banyak diam dan tak suka bicara sama saya. Berubah," terang dia.

Sarmini mengatakan, dia dan SO juga tak pernah bicara layaknya ibu dan anak.

"Kalau saya nanya, dia yang marah duluan," tambah dia.

Sebelumnya, Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan, rumah Sarmini diduga disiram bensin sebelum dibakar.

"Menurut saksi, anak tetangga, ada yang menyiramkan bensin," kata Gatot dalam keterangan tertulis, Jumat malam.

Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan, rumah itu diduga disiram bensin sebelum dibakar.

Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan, rumah itu diduga disiram bensin sebelum dibakar.

"Menurut saksi, anak tetangga, ada yang menyiramkan bensin," kata Gatot dalam keterangan tertulis.

Berita artis lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved