Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Trenggalek

Wilayah Terdampak Kekeringan di Trenggalek Makin Meluas, 9 Desa Butuh Bantuan Air Bersih

Daerah terdampak kekeringan di wilayah Trenggalek semakin meluas, terdapat 9 desa yang membutuhkan bantuan air bersih.

Istimewa/TribunJatim.com
Penyaluran air bersih oleh BPBD Trenggalek di daerah terdampak kekeringan, 2023. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Daerah terdampak kekeringan di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, semakin meluas.

Per Senin (25/9/2023), 9 desa di 6 kecamatan di Bumi Menak Sopal mengalami kekeringan hingga membutuhkan bantuan air bersih. 

Padahal pada akhir Agustus 2023 lalu, kekeringan baru melanda dua desa di Kecamatan Panggul, yaitu Desa Ngrencak dan Desa Besuki.

"Saat ini sudah 9 desa yang terdampak kekeringan, kami akan mengirimkan air bersih kepada yang sudah mengajukan permintaan," ucap Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, Stefanus Triadi, Senin (25/9/2023).

Stefanus Triadi merinci, di Kecamatan Panggul ada tiga desa, di antaranya Desa Besuki, Desa Ngrencak, dan Desa Banjar.

Lalu di Kecamatan Suruh ada dua desa yang terdampak kekeringan, yaitu Desa Mlinjon dan Desa Suruh.

Kecamatan Pule terdapat satu desa yang membutuhkan bantuan droping air bersih yaitu Desa Tanggaran. Lalu Kecamatan Karangan, Desa Jatiprahu. 

"Dua desa lainnya masing-masing berada di Kecamatan Dongko dan Kecamatan Munjungan, yang baru hari ini mengajukan permintaan," lanjutnya.

Baca juga: Bantu Warga dari Kekeringan, Relawan Kiai Muda Ganjar Salurkan 10.000 Liter Air Bersih di Bojonegoro

Di desa tersebut, rata-rata kekeringannya berstatus awas, yang artinya banyak sumber mata air di desa tersebut yang sudah mengering.

Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim kemarau diprediksi akan terjadi setidaknya sampai bulan Oktober 2023.

"Setiap hari BPBD bergantian secara periodik mengantar air bersih ke desa-desa tersebut. Ada 4 armada tangki yang kami prioritaskan untuk droping air di 9 desa tersebut," jelas Triadi.

Selain BPBD Trenggalek, droping air bersih juga dilakukan oleh Palang Merah Indonesia serta Kemensos yang dikawal langsung oleh TNI-Polri.

Baca juga: Kemarau Panjang Ancam Lahan Petani di Jatim, Bertahan Berkat Bantuan Pompa Air Kementan

"Beberapa hari terakhir, memang sempat ada gerimis, sempat deras walaupun sebentar, tapi tidak berpengaruh pada daerah tersebut," jelas Triadi.

"Namun demikian, semua berkait infrastruktur sumber daya air termasuk sumur bor kami lakukan kajian dan penelitian dengan Kementerian PUPR," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved