Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan
Jelang Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan, Keluarga Korban Menangis di Nisan Anak: Ibu Kangen Nduk
Siti Mardyan (54), ibu dari Mitha Maulidia (26), korban meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan masih menangis di nisan anaknya, Rabu (27/9/2023).
Penulis: Purwanto | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Purwanto
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Siti Mardyan (54), ibu dari Mitha Maulidia (26), korban meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan masih menangis di nisan anaknya, Rabu (27/9/2023).
Di TPU Kasin, Kota Malang Siti Mardyan yang akrab disapa Kholifah itu bersimpuh dan memanjatkan doa untuk anaknya hampir setiap hari sejak Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 korban jiwa, termasuk anaknya.
Makam Mitha Maulidia yang berjarak 300 meter dari rumahnya membuat Kholifah hampir setiap hari pergi ke makam anaknya.
Kholifah biasanya setiap pagi setelah shalat Dhuha dan sore selepas Ashar pergi ke makam untuk berdoa.
Kehidupan Kholifah dan keluarga menjadi berbeda setelah kehilangan Mitha Maulidia dalam malam jahanam itu.
Terkadang jika Kholifah terbayang sosok Mitha, dirinya tiba-tiba segera berlari ke makam dan menangis.
"Saya setiap hari selalu pergi ke makam Mitha, sejak ia meninggal saya pergi ke makam anak saya, bahkan satu hari sampai tiga kali. Kalau tiba-tiba ingat, saya lari, nangis, lari dari rumah," terang Kholifah dengan menangis.
Baca juga: 2 Polisi Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Batal Bebas, Keluarga Korban: Ikhlas Tetapi Enggak Bisa Lupa

Baca juga: Beda dari Video Kejadian, Gas Air Mata Saat Rekonstruksi Tragedi Kanjuruhan Tak Jatuh di Tribun
Air mata Kholifah tidak terbendung saat menyiram nisan anaknya dengan air yang dibawa dari rumahnya.
"Ibuk kangen nduk, mugo-mugo keadilan iso dibuktekno gae samean (ibu kangen Mitha, semoga keadilan bisa dibuktikan untuk kamu)," ujar Kholifah saat menyiram batu nisan anaknya.
Bagi Kholifah, Mitha semasa masih hidup sudah seperti teman curhatnya.
"Ya gimana, anak perempuan sama laki itu enggak sama, kalau ada masalah apa kita curhat sama anak perempuan, karena anak perempuan lebih tahu, disamping anak juga seperti teman," jelasnya.
Warga Jalan Ternate, Kota Malang itu merasa kehidupannya saat ini lebih buruk sejak ditinggal Mitha.
Baca juga: Sosok ASN Gowes dari Malang ke GBK Demi Korban Tragedi Kanjuruhan, Nangis di Pemberhentian Terakhir
Nafsu makannya juga berkurang. Dia juga sudah jarang masak makanan lagi.
Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan
Tribun Jatim
TribunJatim.com
Tragedi Kanjuruhan
gas air mata
keluarga korban Tragedi Kanjuruhan
TPU Kasin
Kapolres Malang Tinjau Langsung Stadion Kanjuruhan Pascakebakaran Rumput di Lapangan |
![]() |
---|
Akhinya Pintu Gate 13 Stadion Kanjuruhan Dibuka untuk Pertama Kalinya, Dibacakan Doa Sebelum Dibuka |
![]() |
---|
Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan Nyaris Memakan Korban, Rumput Stadion Terbakar Akibat Puntung Rokok |
![]() |
---|
Genap Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan, Keluarga Korban Tak Patah Arang Cari Keadilan |
![]() |
---|
Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan saat Peringatan Satu Tahun Pingsan, Anakku! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.