Berita Viral
Mahasiswa Diamuk Usai Buang Penutup Tulisan Parkir Gratis, Jukir Minimarket Panggil Temannya: Ayolah
Mahasiswa itu menyadari ada penutup di tulisan 'parkir gratis' hingga akhirnya ia membuang penutup itu. Namun aksinya justru mendapatkan respon buruk
Kiman (42), salah seorang jukir di salah satu minimarket di Jalan Ki Mangunsangkoro, Bekasi Timur, Kota Bekasi, mengakui bahwa pekerjaannya memang banyak dibenci.
Tanpa diberi tahu pun, ia sudah paham betul bahwa keberadaannya tidak disukai.
"Tahu (dibenci orang). Ya namanya juga orang, yang sinis mah memang sinis," jelas Kiman dikutip TribunTrends.com dari Kompas.com, Kamis, (21/9/2023).
Kiman (42) juru parkir di salah satu minimarket Indomaret yang terletak di Jalan Ki Mangunsangkoro, Bekasi Timur, saat ditemui, Selasa (19/9/2023).
Kebencian itu muncul karena apa yang dilakukan Kiman terlihat mudah.
Dia hanya perlu duduk dan menunggu pelanggan datang.
Tak lama kemudian, pelanggan itu keluar.
Dia lalu berdiri, mengatur sedikit kendaraan pelanggan dan uang Rp 2.000 tiba-tiba masuk kantong Kiman.
Nominal uang bahkan akan sedikit lebih besar ketika ia mengatur mobil yang parkir dan keluar.
Menganggap dirinya sebagai pencegah kejahatan
Pekerjaan itu memang mudah, tapi bagi Kiman, semua tidak sederhana.
Dia berpendapat, menjadi juru parkir adalah untuk mencegah aksi kejahatan terjadi.
Ia berupaya menjaga kendaraan dan barang-barang milik pelanggan minimarket agar tak dicuri.
Sebab, banyak kejadian motor pelanggan minimarket dicuri karena tak ada jukir.
"Misalnya, amit-amit ada yang hilang, kan saya juga pasti yang dicari.
Saya yang ditanyain soal itu. Enggak cuma duduk-duduk pokoknya," tutur Kiman.
Meski demikian, Kiman tetap memaklumi kekesalan masyarakat atas keberadaan jukir.
Sebab, menurut dia, masyarakat tidak memahami bagaimana pekerjaan menjaga kendaraan dan barang-barang pelanggan.
"Ya bagaimana ya, namanya orang juga enggak merasakan.
Seandainya ada di posisi seperti saya, pasti juga rasain hal yang sama kayak saya," jelas Kiman.
Meski banyak dibenci masyarakat, namun pria yang sudah lima tahun menjadi tukang parkir itu tak mau ambil pusing dengan hal tersebut.
Kiman memilih untuk terus bekerja dibanding memikirkan hal-hal yang ia anggap tidak perlu.
"Ambil positifnya saja saya mah. Enggak ada masalah, tanggung jawab saja," ujar dia.
Kiman pun tidak sendiri.
Jukir liar lainnya yakni Farel (17), turut mengetahui bagaimana kesalnya masyarakat terhadap keberadaan jukir liar.
Namun, ia tidak terlalu pusing menanggapi hal tersebut.
Dirinya juga tidak bermasalah jika ada seseorang yang tidak membayar parkir kepadanya.
"Tahu iya (dibenci warga). Tapi ya sudah, diam saja. Maklumi saja," ucap Farel singkat. (Tribun Bogor)
Intan Rogoh Rp 1,6 Juta Sebulan hanya Untuk Pulang Pergi Kerja di Ibu Kota, Akses Angkutanpun Susah |
![]() |
---|
Apes Ujang, Angkotnya Kebakaran Ketika Beli Bubur, Nekat Korbankan Diri saat Api Berkobar |
![]() |
---|
2 Anaknya Diterima Kuliah di ITB, Santi Tukang Sepuh Emas Nangis Rektor Datangi Tempat Kerjanya |
![]() |
---|
5 ASN Nongkrong Kena Razia Satpol PP, Ngakunya Kordinasi di Warkop saat Jam Kerja |
![]() |
---|
Viral Tahanan Pelecehan Ngaku Tak Bersalah Seperti yang Dituduhkan, Kepala Lapas Angkat Bicara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.