Wanita Tewas Usai Karaoke Sama Pacar
Polda Jatim Beri Pendampingan pada Polrestabes Surabaya Tangani Kasus Wanita Tewas usai Karaoke
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto mengatakan, pihaknya dalam hal ini Ditreskrimum Polda Jatim memberikan asistensi
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Samsul Arifin
Polda Jatim Beri Pendampingan Tangani Kasus Wanita Tewas usai Karaoke Bersama Pacar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Polda Jatim memberikan pendampingan terhadap Setreskrim Polrestabes Surabaya untuk melakukan gelar perkara kasus tewasnya janda asal Sukabumi, Dini Sera Afrianti (29) diduga dianiaya pacarnya GRT (31) anak Pejabat DPR RI, seusai berkaraoke di tempat hiburan malam kawasan Dukuh Pakis, Surabaya.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto mengatakan, pihaknya dalam hal ini Ditreskrimum Polda Jatim memberikan asistensi kepada Satreskrim Polrestabes Surabaya untuk melaksanakan gelar perkara atas kasus tersebut, pada hari ini.
Dalam prosesnya, pendampingan yang diberikan oleh Ditreskrimum Polda Jatim selama proses gelar perkara.
Termasuk saat memeriksa kembali sejumlah barang bukti yang diperlukan untuk memperjelas kasus tersebut.
Seperti, menganalisis barang bukti rekaman CCTV dan ponsel milik tersangka ataupun korban, dengan menggunakan pendekatan Digital Forensik yang dilakukan oleh Tim Bidang Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim.
Baca juga: UPDATE Kasus Wanita Tewas usai Karaoke, Tak Ada Pasal Pembunuhan, Pengacara Hormati Proses Hukum
"Polda Jatim itu melakukan asistensi terhadap penanganan perkara kasus itu di samping asistensi itu juga kami memberikan bantuan laboratorium terkait dengan bukti-bukti yang ditemukan di lapangan seperti CCTV kemudian ponsel yang nanti akan diuji secara laboratorium forensik," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Senin (9/10/2023).
Sebelumnya, kuasa hukum keluarga korban Dini, Dimas Yemahura Alfarauq menerangkan, kronologi versi tim kuasa hukumnya.
Sebelumnya, GTR dan Dini bersama-sama berkunjung ke tempat hiburan tersebut sekitar pukul 22.00 WIB, Selasa (3/10/2023). Diperkirakan insiden penganiayaan yang dilakukan GTR terhadap Dini, terjadi mulai sekitar pukul 22.30 WIB.
Kemudian, Dini sempat dikabarkan tidak sadarkan diri di lantai basement parkiran mobil sekitar pukul 01.30 WIB, Rabu (4/10/2023).
Baca juga: Dini Tewas Dianiaya Anak Anggota DPR RI Saat Hamil? Kuasa Hukum Keluarga Beri Penjelasan
Baca juga: Manajemen Blackhole KTV Angkat Bicara Soal CCTV Kasus Wanita Tewas Dianiaya Pacar saat Karaoke
Dimas menerangkan, GTR sempat membawa Dini dalam keadaan tak sadarkan diri, menuju ke apartemennya Jalan Puncak Indah Babatan, Wiyung, Surabaya, dengan meletakkan tubuhnya di bagasi mobil.
Setelah tiba di apartemen kondisi Dini makin memprihatinkan. GTR lantas membawa Dini ke RS National Hospitals Jalan Boulevard Famili Sel. No Kav. 1, Babatan, Wiyung, Surabaya. Namun, sayang. Nyawa korban tetap tak tertolong.
Dimas menduga korban akhirnya menghembus nafas terakhir sekitar 30-45 menit sebelum tiba di RS tersebut. Artinya, saat GTR meletakkan korban di dalam bagasi untuk diantar dari tempat hiburan menuju ke apartemen.
"Keterangan terakhir dari RS. MD (meninggal dunia) sekitar 30-45 menit sebelum di RS. Bisa dihitung dari jaraknya. Korban ini sudah MD sejak perjalanan dari black hole ke Orchard," katanya saat ditemui awak media di salah satu area pertemuan kawasan Jalan A Yani, Gayungan, Surabaya, pada Kamis (5/10/2023).
"Bisa jadi di Black Hole nya (sudah MD), pada saat dimasukin dalam bagasi belakang. Anda tahu bagasi belakang sebuah mobil tentu bukan tempat kompartemen yang benar mengangkat orang dalam keadaan begitu (sakit)," tambahnya.
Yang bikin geram, Dimas memperoleh sejumlah informasi yang didukung oleh bukti berupa video.
Bahwa GTR sempat menggilas lengan tangan korban atau Dini, selama berada di basement. Karena didapati adanya bercak bekas corak roda ban mobil yang dikendarai oleh pacarnya.
"Bahkan saat tergeletak, Dini nyaris ditinggal oleh si GTR dan kawan-kawannya. Jadi si GTR ini datang ke black hole dengan kawan-kawannya. Dengan dugaan kuat secara sengaja meninggalkan Dini. (Bukti) di lengan tangan Dini, ada bekas injakan ban. Bahkan itu menurutku tidak manusiawi sekali," katanya.
Di lain sisi, Komisaris BlackHole KTV, Judystira Setyadji mengatakan, insiden kekerasan fisik yang santer beredar di media mainstream atau medsos, bukan terjadi di wilayah properti bangunan yang disewa oleh pihaknya.
Namun, pihaknya tak menampik bahwa kedua pasangan tersebut sempat berada di dalam ruangan karaoke (room) nomor tujuh yang disewa oleh salah seorang teman mereka, bernama YN.
Room tujuh tersebut semula telah dipesan atau reservasi oleh YN mulai pukul 17.00 WIB, pada Selasa (3/10/2023).
Namun, YN berserta tujuh orang temannya datang memasuki room tersebut sekitar pukul 20.00 WIB.
"Dan pada saat itu, tidak bersama pelaku dan korban," ujarnya saat ditemui awak media di ruang manajemennya, kawasan Dukuh Pakis, Surabaya, Sabtu (7/10/2023).
Sekitar 90 menit kemudian. Judystira menerangkan, pasangan; GTR dan Dini tiba memasuki Blackhole KTV, dengan perangai yang selayaknya sejoli yang dimabuk asmara.
Setelah masuk ke dalam room tujuh tersebut. Sekitar 10 menit kemudian, kedua pasangan itu, keluar dari room tersebut sekitar pukul 00.12 WIB. Lalu berjalan keluar dari Blackhole KTV menuju ke area parkir melalui lift.
Ternyata, sekitar 10 menit kemudian, keduanya kembali lagi menuju pintu masuk Blackhole KTV. Dan bertemu pihak keamanan atau sekuriti Blackhole KTV untuk meminta rekaman CCTV area dalam lift.
Alasannya, si pelaku; GTR ingin meminta video CCTV untuk ditunjukkan kepada pacarnya; Dini, bahwa dirinya tidak melakukan pemukulan.
Pasalnya, GTR sempat bercerita bahwa sang pacar merasa jengkel lantaran mengaku dipukul.
"Pelaku menanyakan karena ingin bukti, bahwa ceweknya ini marah marah, dia merasa ditampar oleh pelaku dan ngotot minta CCTV. Yang menanyakan CCTV itu si pelaku ke sekuriti kami. Itu yang kami dengar dari para pelaku," terang pria bermasker warna putih itu.
Saat itu, berdasarkan informasi yang dihimpunnya, Judystira menjelaskan, kewenangan untuk memeriksa rekaman CCTV area lift merupakan kewenangan dari manajemen mal. Karena sudah bukan menjadi wilayah properti yang disewa oleh pihak Blackhole KTV.
"Pada saat itu, di-handle oleh sekuriti kami, tim sekuriti kami bilang; CCTV kami merupakan area mal, bukan blackhole. Kami tidak punya wewenang mengakses CCTV tersebut. Sehingga pelaku masih ingin meminta CCTV tersebut silahkan ke area manajemen mal," ungkapnya.
Setelah tak mendapatkan apa yang diinginkan. Kedua pasangan tersebut kembali keluar melalui lift yang sama.
Namun, sekitar lima menit kemudian, atau sekitar pukul 00.20 WIB. Kedua pasangan tersebut kembali lagi untuk menanyakan hal yang sama. Dan tentunya direspon dengan jawaban yang sama oleh pihak sekuriti Blackhole KTV.
"Sekitar 00.40 kami diinfokan oleh Tim Sekuriti bahwa ada tamu dari blackhole tergeletak di basement, dari situ kami meminta tim sekuriti ke bawa untuk mengecek. Apakah benar. Dan hanya sampai itu saja yang kami ketahui," jelasnya.
Judystira menegaskan, pihaknya sangat kooperatif dalam mengikuti rangkaian proses penyelidikan yang dilakukan oleh pihak anggota Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Bahkan, setahu dia terdapat lima dokumen softfile rekaman CCTV yang diserahkan kepada penyidik kepolisian untuk diteliti sebagai bahan penyelidikan kasus tersebut.
Termasuk, benda lain seperti sebotol minuman berbahan kaca yang diketahui merupakan properti milik tempat usahanya.
"Terbukti juga di CCTV kami. Selama berada di wilayah kami, tidak ada kontak fisik secara berlebihan. Jadi sejak masuk hingga keluar outlet seperti biasa biasa saja, berbincang biasa dan sehat. 5 CCTV dan sisa botol tequila 1 aja (yang dibawa Polisi)," katanya.
Judystira juga menegaskan, sosok kedua pasangan tersebut murni sebagai salah satu pengunjung tempat usaha karaokenya.
Seingatnya, keduanya baru pertama kali berkunjung di tempatnya. Dan, sebatas informasi yang dihimpunnya, kedua pasangan tersebut merupakan teman dari salah satu pelanggannya berinisial YN.
Sekaligus, pihaknya juga menegaskan bahwa insiden dugaan penganiayaan antar dua orang tersebut, terjadi bukan di wilayah properti Blackhole KTV.
"Pertama kali berkunjung. Baru sekali aja. Bukan karyawan atau karyawati sini, si korban," pungkasnya.
Wanita Tewas Usai Karaoke Sama Pacar
RunningNews
TribunBreakingNews
Polda Jatim
Polrestabes Surabaya
karaoke
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Ibunya Tewas Dilindas Putra Mantan Anggota DPR, Anak Pilu Tak Dapat Santunan, Pelaku Divonis Bebas |
![]() |
---|
Belum Ajukan Kasasi, Kejari Surabaya Tunggu Salinan Putusan Bebas Anak Eks Anggota DPR Ronald Tannur |
![]() |
---|
Kritik Pakar Hukum Unair Wayan Titib Soal Vonis Bebas Ronald Tannur, Prematur dan Tak Meyakinkan |
![]() |
---|
Ronnald Tannur Langsung Pulang usai Divonis Bebas Kasus Pembunuhan, Pembantu Ungkap Kondisi Rumah |
![]() |
---|
Pengacara Dini Sera Afrianti Laporkan Hakim yang Bebaskan Ronald Tannur ke MA KPK & Komisi Yudisial |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.