Pemilu 2024
Sosok Boyamin Saiman Ayah Almas, Detektif Swasta Kiprahnya Tak Sembarangan, Pernah Kerja di KPK
Nama Boyamin Saiman langsung mengemuka setelah gugatan Nomor 90/PUU-XXI/2023 dengan pemohon Almas Tsaqibbirru dikabulkan oleh MK.
TRIBUNJATIM.COM - Siapa sosok Boyamin Saiman ayah Almas Tsaqibbiru yang gugatannya dikabulkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
Nama Boyamin Saiman langsung mengemuka setelah gugatan Nomor 90/PUU-XXI/2023 dengan pemohon Almas Tsaqibbirru dikabulkan oleh MK.
Boyamin Saiman sendiri diketahui ternyata ayah Almas Tsaqibbiru dan juga Arkaan Wahyu, pemohon gugatan dengan nomor 91/PUU-XXI/2023.
Putusan itu dibacakan oleh MK pada Senin (16/10/2023).
Dengan pengabulan gugatan itu, maka mantan kepala daerah dan seseorang yang masih menjabat sebagai kepala daerah bisa bertarung di Pilpres 2024 dan seterusnya meski belum berusia 40 tahun.
Putusan itu membuka jalan Gibran Rakabuming Raka bisa bertarung di Pilpres 2024.
Wali Kota Solo itu masih berusia 36 tahun.
Baca juga: Gibran Ogah Jawab Isi Perbincangan Jelang Bertemu dengan Pimpinan PDIP, Putra Jokowi: Bukan Pribadi
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
Mungkin tak banyak yang tahu kalau Boyamin yang merupakan Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) merupakan ayah dari Almas.
Almas merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Surakarta (Unsa).
Boyamin juga ayah Arkaan Wahyu, pemohon gugatan dengan nomor 91/PUU-XXI/2023.
Sosok Boyamin
Boyamin merupakan Koordinator MAKI yang menyandang julukan 'detektif swasta'
Nama Boyamin Saiman semakin dikenal publik setelah mengungkap kasus Djoko Tjandra.
Sebelumnya, dia juga mengungkap kasus Jiwasraya serta adanya perilaku Ketua KPK Firli Bahuri yang tepergok menggunakan sebuah helikopter premium untuk pulang kampung.
Boyamin disebut detektif swasta karena selalu menyajikan informasi A1 kemudian menjadi perbincangan hangat publik Tanah Air.
Boyamin merupakan pribadi sederhana yang pernah bekerja di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dia pernah habis-habisan membela mantan Ketua KPK Antasari Azhar periode 2007-2009.
Boyamin Saiman juga menjadi sorotan setelah mengembalikan uang 10 ribu dolar SIngapura atau setara Rp 1,08 miliar ke KPK, Rabu (7/10/2020).
Uang itu diduga sebagai suap kepada Boyamin Saiman saat membongkar kasus suap Djoko Tjandra.
Uang 100 dolar dolar Singapura itu diberi seorang laki-laki yang sudah dikenal Boyamin cukup lama.
Boyamin menuturkan, uang itu diterimanya seusai melaporkan adanya istilah 'bapakku-bapakmu' dalam kasus Djoko Tjandra.
Ia menyebut uang tersebut diberikan langsung oleh satu teman lamanya yang mengaku diutus oleh orang lain.
"Jadi setelah saya datang ke sini ( KPK) ketemu teman-teman itu, ada teman yang sebenarnya temen lama sekali dan sudah akrab terus dia ngajak ngobrol terus memberikan amplop terus pergi. Teman saya itu tadinya dia ngomong kalau dia diutus oleh temennya yang lain," ujar Boyamin.
Boyamin mengaku tidak bisa menolak pemberian tersebut karena temannya dapat dianggap gagal menyelesaikan amanah dari orang yang mengutus bila uang tersebut tak diserahkan ke Boyamin.
"Saat itu saya juga tidak bisa menolak dan kemudian saya tahu kalau saya kembalikan kepada dia, dia pasti gagal dan kepada yang mengutus dia tadi mestinya agak tidak enak dan itu berjenjang setahu kira-kira saya sampai empat atau lima berjenjang," kata Boyamin.
Oleh sebab itu, Boyamin akhirnya memutuskan menyerahkan uang tersebut ke KPK sebagai bentuk laporan gratifikasi.
Menurut Boyamin, hal itu merupakan bentuk tanggung jawabnya sebagai masyarakat dalam memberantas korupsi.
"Saya hanya ingin menyerahkan kepada KPK diserahkan kepada negara sebagai gratifikasi karena saya apapun melakukan tugas negara membantu negara memberantas korupsi dengan peran serta masyarakat," kata Boyamin.
Dilansir Wikipedia, Boyamin Saiman lahir pada 20 Juli 1969.
Dia lahir di Desa Ngumpul, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, yang berbatasan dengan Kabupaten Pacitan di Jawa Timur.
Boyamin Saiman adalah alumni Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Dia pernah menjadi anggota DPRD Solo dari Fraksi PPP (Partai Persatuan Pembangunan) pada tahun 1997. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id
sosok Boyamin Saiman ayah Almas Tsaqibbiru
Boyamin Saiman
Almas Tsaqibbirru
Arkaan Wahyu
Gibran Rakabuming Raka
Gibran
Tribun Jatim
TribunJatim.com
Pemilu 2024
Alasan Nisya Ahmad Dilantik Jadi Anggota DPRD Jabar Padahal Kalah Suara Pemilu 2024, Ini Kata KPU |
![]() |
---|
Hadiri Pembekalan Caleg Terpilih dari PDIP se-Jawa Timur, Hasto Kristiyanto Bawa Pesan Megawati |
![]() |
---|
Hasil Lengkap Pileg 2024 Pasca Putusan MK, PDIP Raih Suara Terbanyak, Disusul Golkar dan Gerindra |
![]() |
---|
Penyebab Lima Caleg DPRD Bojonegoro Terpilih Hasil Pemilu 2024 Terancam Gagal Dilantik |
![]() |
---|
Dipecat Partai Usai Terbukti Geser Suara, Mimpi Dodik Jadi Anggota DPRD Kota Madiun Kandas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.