Berita Viral
Kisah Mbah Nur Hadi di Pasuruan Cari Kerja untuk Belikan Cucu Hadiah Sunat, Rela Dibayar Seikhlasnya
Aksi kakek berusaha mencari pekerjaan untuk beli hadiah buat sang cucu ini menjadi sorotan.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Kisah seorang kakek rela luntang lantung mencari pekerjaan demi membahagiakan cucu kesayangannya viral di media sosial.
Sang kakek rela mendatangi satu pintu ke pintu warga, berharap bisa bekerja apapun meski hanya dibayar seikhlasnya.
Kakek tua tersebut ingin membelikan hadiah untuk cucunya yang akan sunat, makanya dia rela kerja apapun.
Lantas bagaimana kisah sang kakek selengkapnya?
Aksi kakek yang berusaha mencari pekerjaan untuk beli hadiah buat sang cucu ini diketahui terjadi di Pasuruan, Jawa Timur.
Momen saat kakek tersebut mencari pekerjaan dibagikan oleh seorang warga melalui akun TikTok-nya bernama @achamaharani_.
"Mau berbagi cerita aja ya guys, bikin sedih soalnya.
Bapaknya namanya bapak Nur Hadi kalau gak salah rumahnya bendungan Pasuruan.
Kalau beliau barangkali ke rumah kalian kasih kerjaan ya guys kasian soalnya," tulis @achamaharani_ dalam keterangan unggahannya.
Dalam video tersebut, pemilik akun menceritakan tentang seorang kakek yang mendatangi rumahnya.
Diketahui kakek tersebut bernama Nur Hadi.
Ia datang ke rumah pemilik akun dengan tujuan untuk mencari pekerjaan.
Kakek tersebut dengan semangat menawarkan jasanya untuk merapikan halaman rumah, dan ia bersedia menerima bayaran berapa pun.
"Saya mau cari kerja, barangkali ibu butuh orang untuk membersihkan rumput di depan rumah, bayar seikhlasnya saja Bu," kata Mbah Nur Hadi, melansir Tribun Medan.
Meski sinar matahari sedang sangat terik akhir-akhir ini, sang kakek sangat tekun dalam mencari pekerjaan.
Setelah menyelesaikan pekerjaan membersihkan rumput, perekam video tersebut memberi izin kepada kakek tersebut untuk beristirahat di teras rumahnya.
Saat diberi makanan dan minuman, kakek ini menceritakan bahwa ia bekerja dengan tujuan memberikan hadiah kepada cucunya yang akan menjalani sunat.
Biasanya Mbah Nur Hadi bekerja di sawah.
Namun karena sedang sulit mencari pekerjaan di sawah, akhirnya ia mencoba peruntungan dengan mencari pekerjaan di rumah-rumah warga.
"Jadi Bapak ini cari kerja buat kasih hadiah ke cucunya yang hari Minggu akan sunat.
Dia biasanya kerja di sawah, karena sepi jadi saya cari kerja lainnya," tulis pengunggah video.
Baca juga: Mbah Komar Si Penjual Gula Aren Terpukul Dibayar Pakai Uang Mainan, Kini Haru Dapat Berkah Setimpal
Mbah Nur Hadi juga menceritakan bahwa ia memiliki tiga anak yang sudah menikah dan rumah mereka berjauhan.
Ia juga menceritakan bahwa istrinya bekerja sebagai tukang pijat bayi.
Video ini menjadi viral dan mendapatkan banyak komentar dari netizen yang merasa tersentuh oleh perjuangan Mbah Nur Hadi.
"Ini ketiga anaknya sama cucunya kudu bangga bgt punya bapak sama kakek sprt ini," tulis @pecintamakhlukgantengjpg.
"Sehat2 kek, terima kasih buat mbaknya yg udah tulus ikhlas membantu semoga rejekinya lancar terus. Aamiin," tulis @rindadhana.
"Baca gini aja terharu banget, apa yg kita kasih tidak sebanding dg doa yg beliau panjatkan dan pahala yg kita dapatkan," tulis @dyahandreeny.
"Kalo soal kakek nenek ke cucunya paling nggak kuat saya. bapak Nur semoga selalu dalam lindungan Allah, rejekinya melimpah berkah aamiin," tulis @astngsh.
Sementara itu kisah Kakek Sarono yang bekerja jadi pemecah batu tapi mampu hidupi 45 anak asuh dari kalangan yatim piatu, juga viral di media sosial.
Apalagi ia hanya dibayar Rp10 ribu per karung, kerja jadi pemecah batu meski sudah berusia 65 tahun.
Ia mengalami kebutaan, tapi tetap semangat bekerja demi anak-anak angkatnya.
Setiap hari Kakek Sarono berjalan dari di RT 003/RW 009 Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, menuju tempat kerjanya yang berjarak 800 meter.
Ia tak lupa membawa tongkat kayu, martil, dan jerigen berisi lima liter air.
Kakek Sarono menuangkan air lalu mengayunkan martil pada batu-batu bekas bahan material.
Kemudian ia hancurkan hingga berubah menjadi butiran pasir yang dihimpunnya ke dalam karung.
Sebelum bekerja sebagai pemecah batu, kakek Sarono pernah membantu angkutan umum.
Namun kondisi tersebut tak berlangsung lama, lantaran kakek Sarono mengalami kerusakan syaraf mata pada tahun 1994.
Kebutaan Kakek Sarono tidak bisa disembuhkan karena syaraf matanya yang sudah melemah.
Baca juga: Sosok Polisi Nyambi Jualan Kerupuk Kemplang, Bripka Hadi Wibowo Bersyukur Bisa Buka Lapangan Kerja
Sejak itulah kakek Sarono beralih pekerjaan, mulai dari menjual pisang hingga telur asin keliling.
Pada akhirnya, batu-batu material lah yang menjadi sumber rezeki bagi Kakek Kakek Sarono sampai saat ini.
"Kalau saya dulu di lapangan, dulu di kendaraan lah, angkot gitu. Setelah itu kurang melihat lah, rabun lah."
"Terus kita jualan telur asin, keliling keliling, kurang laku juga jualan pisang keliling kurang laku juga."
"Akhirnya kita lewat depan material itu, nabrak nabrak puing itu kalau kita ketokin jadi pasir banyak yang membutuhkan."
"Sampai sekarang ngetokin batu," tutur Kakek Sarono, dikutip dari berbuatbaik.id via TribunTrends.com.
Kakek Sarono juga bercerita, dirinya menderita penyakit hernia.
Terkadang jika penyakitnya kambuh, ia terpaksa tidak pergi bekerja dan beristirahat lantaran rasa sakit yang dialami sangat luar biasa.
"Waktu lima tahun yang lalu saya operasi hernia, ternyata dokter pesan jangan buat kerja keras, nanti kalau untuk kerja keras kambuh lagi."
"Ya karena kondisinya seperti ini, tetap kerja batu juga kadang geser karung ternyata turun lagi."
"Kadang kalau sudah kecapekan keras kayak batu kayak telur batu, bisanya tiduran nanti kaki digantung baru turun lagi,"cerita Kakek Sarono.
Kakek Sarono hanya hidup berdua dengan istrinya, Sriningsih.
Tadinya Kakek Sarono masih dibantu sang istri mencari nafkah sebelum sang istri berhenti bekerja karena perusahaan bangkrut.
Pun istrinya, Sriningsih, mengalami sakit gula yang terkadang kambuh.
"Saya sudah enggak kontrol pak, saya kalau minum obat sudah bosen, sebulan setumpuk gini, obat macam-macam."
"Saya sudah lelah minum obat, sudah bosan, kalau sakit saya ke Puskesmas saja, ongkosnya juga mahal bolak-balik, ke Budi Asih sudah dua bulan enggak control," ungkap Sriningsih.
Di tengah keterbatasannya, Kakek Sarono dan sang istri berbaik hati mengasuh beberapa anak yatim piatu di sekitar rumah mereka.
Kakek Sarono sendiri hingga saat ini sudah mengangkat 45 anak asuh.
Mulanya pada tahun 2007, Kakek Sarono hanya mengasuh lima anak.
Kemudian angka tersebut bertambah menjadi 75 anak di tahun 2014.
Hingga saat ini, sudah banyak anak asuh Kakek Sarono yang lulus SMA hingga berkuliah.
"Mungkin kalau tidak ada Bapak Rono diriku serba kekurangan."
"Karena sering dibantu Bapak Rono kebutuhan sekolah juga, kebutuhan adik sering dibantu."
"Kayak beli baju sekolah, itu sering banget dibantu Bapak Rono, mungkin aku enggak bakal punya sepatu baru, tas baru, baju sekolah," ucap salah satu anak asuh, Elsa Novika.
kakek
viral di media sosial
sunat
Pasuruan
Jawa Timur
Mbah Nur Hadi
tukang pijat bayi
TribunJatim.com
Tribun Jatim
| Ompreng MBG: Dulu Diisukan ada Minyak Babi, Kini Diduga Made In China Dipalsukan Jadi Indonesia |
|
|---|
| Anak Laporkan Ibu ke Polisi setelah Dipukul Pakai Sapu karena Tak Mau Bereskan Tempat Tidur |
|
|---|
| Pantas Warseno Robohkan Rumah setelah Istri Selingkuh dengan Temannya: Dibangun Bapak Saya |
|
|---|
| 111 Siswa SDN Belajar di Tenda Imbas Sekolah Disegel Rasyidi si Ahli Waris, MBG Dibagi di Luar Pagar |
|
|---|
| Penyebab Guru Eko Sita HP Murid hingga Dipukul Walinya, si Siswi Nangis Mengira Ponselnya Rusak |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.