Waktu Makan Terbaik Agar Menu Diet Berhasil, Sarapan Jam 6.00 – 9.45 untuk Menurunkan Berat Badan

TRIBUNJATIM.COM - Menerapkan menu diet menjadi salah satu cara untuk mendapatkan berat badan ideal.

Selain mengatur makanan sehari-hari, jam makan juga menjadi poin penting dalam keberhasilan menu diet.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Harvard University, Amerika Serikat menemukan fakta, tak peduli seberapa sehat makanan yang Anda makan, jika tidak dimakan di waktu yang tepat, justru bisa meningkatkan gula darah 18 persen lebih tinggi, lo! 

Lantas, kapan waktu makan terbaik untuk mendapatkan hasil terbaik dari menerapkan menu diet?

Berikut rangkumannya:

Baca juga: Menu Diet Golongan Darah A dan B, Makanan yang Dihindari dan Dianjurkan untuk Menurunkan Berat Badan

Baca juga: STOP Menu Diet Ekstrem! Ini 5 Cara Menurunkan Berat Badan Tak Menyiksa Tubuh, Atur Porsi Makan

1. Sarapan di Jam 6.00 – 9.45 Pagi

Sebuah peneliti menemukan fakta, sarapan memiliki peran penting untuk menurunkan berat badan.

Menurut data para peneliti tersebut, hampir 80 persen orang yang menyempatkan sarapan setiap hari akan lebih berhasil menurunkan berat badan.

Mereka yang mengonsumsi sarapan yang kaya akan protein antara jam 6.00 sampai 9.45 pagi dapat menurunkan risiko penimbunan lemak di dalam tubuh dan akan terhindar dari rasa lapar sampai menjelang makan siang.

Dokter Jim White dari Academy of Nutrition and Dietics, Chicago, Amerika Serikat, menyarankan agar sarapan 1 jam setelah bangun tidur.

Hal itu dilakukan karena tubuh dalam kondisi berpuasa selama tidur.

Ia juga menyarankan agar kita mengonsumsi makanan mengandung karbohidrat, seperti oatmeal, yang dapat memberikan energi untuk tubuh Anda.

Baca juga: Manfaat dan Risiko Menu Diet Air Putih untuk Menurunkan Berat Badan, Ini Cara Tepat Melakukannya

2. Makan Siang Sebelum Jam 3 Sore

Waktu makan siang di jama ini terbukti lebih efektif untuk menurunkan berat badan.

Di dalam sebuah jurnal berjudul "The American Journal of Clinical Nutrition" yang diterbitkan pada 2013 terdapat sebuah hasil pengamatan pada 1.300 orang yang sedang berdiet.