Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kisah 4 Bayi Kembar Meninggal Dibom Israel, Ayah Pilu 16 Tahun Tunggu Kehadiran Anak, Istri Tewas

Berikut kisah 4 bayi kembar yang meninggal dunia setelah dibom Israel, ayah sungguh pilu sebab 16 tahun menanti kehadiran anak.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
MStar via TribunTrends.com
Pilunya seorang ayah yang kehilangan 4 bayi kembar dan istrinya karena dibom Israel 

TRIBUNJATIM.COM - Padahal 16 tahun menunggu kehadiran anak, seorang pria harus mengalami hal pilu.

Begitu diberikan karunia 4 bayi kembar, ayah satu ini harus mengalami hal menyedihkan seumur hidupnya.

Pria yang menunggu kehadiran anaknya selama 16 tahun itu berakhir kehilangan seluruh anak termasuk istrinya.

Pria itu harus menghadapi kondisi keluarganya yang mengalami musibah di Gaza, Palestina.

Berikut kisah selengkapnya.

Kisah menyayat hati kali ini datang dari Gaza, Palestina.

Seorang pria bernama Fadi Khaled Al-Baba kehilangan istri dan keempat bayi kembarnya.

Diketahui, keempat bayi kembarnya baru lahir sebulan lalu.

Istri dan empat bayi Fadi meninggal dunia karena insiden pengeboman oleh Tentara Zionis, Israel.

Kesedihan tak terbendung dirasakan oleh Fadi.

Baca juga: Ingin Adopsi Anak-anak Palestina, Atta Halilintar Lakukan 1 Hal Tak Kalah Mulia: Kalau Ada Jalan

Fadi dan istrinya, Wafaa Abdul Khaliq Al-Sweirki harus menunggu selama 16 tahun untuk mendapatkan momongan.

Namun, penantian 16 tahun itu kini berujung pilu.

Istri Fadi melahirkan empat bayi kembarnya pada 7 September 2023 lalu.

Keempat bayi tersebut diberi nama Khaled, Abdul-Khaliq, Mahmoud, dan Maha.

Keempat bayi yang mengalami ledakan bom, ayah pilu
Keempat bayi yang mengalami ledakan bom, ayah pilu (TribunTrends.com)

"Fadi dan Wafaa dikaruniai empat orang bayi kembar setelah bertahun-tahun menunggu dengan penuh kesabaran," kata Yafa Abu Aker yang merupakan saudara Fadi dilansir dari MStar Rabu (25/10/2023) oleh Tribun Jatim via TribunTrends.com

"Dia (Fadi) tidak bilang apa-apa selain anak-anaknya. Dia tidur dan bangun di sebelah mereka," imbuhnya.

Sebagai informasi, rumah Fadi di Sheikh Radwan di Gaza menjadi sasaran bom Israel.

Meski dirundung duka, Fadi tetap berusaha tegar.

Dia memakamkan jenazah keempat bayi kembar beserta istrinya.

Prosesi pemakaman dilaksanakan di tengah Israel yang masih terus melakukan serangan udara di Sheikh Radwan.

Baca juga: Turun ke Jalan, Aksi Nyata Syifa Hadju Dukung Kemerdekaan Palestina dari Israel Tuai Sorotan

Dampak dari peperangan yang tengah memanas antara Palestina dan Israel itu memang banyak memakan korban anak.

Dari yang masih bayi hingga sudah beranjak dewasa.

Namun, warga terus berusaha saling membantu satu sama lain.

Beberapa bayi menjadi korban kehilangan ibunya.

Di tengah perang Hamas dan Israel, muncul gerakan donasi ASI untuk bayi yang kehilangan ibunya di tengah konflik tersebut. 

Salah satu sosok di balik gerakan donasi ASI ini ialah Rachel Benador.

Berikut sosok Rachel Benador. 

Rachel Benador menggerakkan para ibu di New York, Amerika Serikat untuk membantu bayi yang kehilangan ibunya di perang Israel-Palestina.

Wanita yang tinggal di kawasan Chelsea, Manhattan, New York itu menyumbangkan 4,4 liter asi beku miliknya.

Rachel Benador telah mengumpulkan lebih dari 3.000 ons atau sekitar 89 liter ASI beku.

Baca juga: Sosok 2 Petinggi Senior Hamas Tewas, Gema 1948 Terulang: Israel Perintah Warga Palestina Pergi

Baca juga: Isi Bunker Warga Israel yang Sembunyi dari Serangan Rudal Hamas, Bangunan dan Jendela Anti Pecah

ASI beku tersebut dibawa dengan pesawat maskapai Israel, El Al.

Pesawat itu terbang menuju Tel Aviv dari Bandara JFK, New York, Jumat (13/10/2023).

Rachel Benador berkata anak balitanya sudah berhenti menyusu.

Sementara itu, ASI nya tersimpan di dalam kulkasnya.

Ia lantas berinisiatif untuk mendonasikan ASI.

Ia tak tega melihat bayi-bayi yang kehilangan ibu mereka akibat perang Israel-Palestina.

Rachel Benador adalah sosok di balik gerakan donasi ASI.
Rachel Benador adalah sosok di balik gerakan donasi ASI. (New York Post)

Baca juga: Konflik Hamas-Israel Kian Panas, Arie Untung Kirim Doa ke Gadis Kecil Palestina yang Nyaris Diadopsi

"Saya merasa bahwa itulah hal paling tidak yang dapat saya lakukan untuk membantu anak-anak dan ibu-ibu di Israel, tempat dimana saya sangat terhubung sebagai seorang Yahudi Amerika. . . Kita perlu melakukan segala yang kami bisa untuk saling membantu bayi-bayi lainnya saat ini," ujarnya.

Selain Rachel, wanita bernama Lauren Leibson Elkisch juga menyumbang ASI untuk bayi korban perang Israel-Palestina.

Lauren mengetahui gerakan donasi ASI ini dari pengumuman di Instagram dengan judul Milk for Israel.

"Aku bisa saja memberikan uang, yang memang sudah aku lakukan.

Tapi aku berpikir apa yang bisa aku lakukan yang orang lain di sebelahku tidak bisa?

Apa yang mereka benar-benar butuhkan? Aku berpikir berapa orang di luar sana yang bisa memberikan ASI?" katanya.

Diketahui, Lauren menyumbang 3 liter ASI ke pihak Milkify, layanan pengeringan beku ASI.

Baca juga: Kesaksian WNI 12 Tahun Tinggal di Jalur Gaza Palestina, Ceritakan Suasana Perang Hamas-Israel: Takut

Gerakan donasi ASI untuk bayi korban perang Israel-Palestina yang kehilangan ibunya
Gerakan donasi ASI untuk bayi korban perang Israel-Palestina yang kehilangan ibunya (New York Post)

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved