Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Mojokerto

Mbah Ngatiani Tinggali Gubuk di Depan Rumah Mewah Anaknya, Bukan Ditelantarkan, Warga Paham, 'Minta'

Tengah viral di media sosial sosok Mbah Ngatiani tinggal di gubuk depan rumah anak. Kesaksian warga sosok Mbah Ngatiani pun terungkap.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Instagram @kabarmojokerto.id
Mbah Ngatiani Tinggali Gubuk di Depan Rumah Mewah Anaknya, Bukan Ditelantarkan, Warga Paham, 'Minta' 

TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial sosok Mbah Ngatiani tinggal di gubuk depan rumah anak.

Kesaksian warga sosok Mbah Ngatiani pun terungkap.

Awalnya Mbah Ngatiani disebut ditelantarkan oleh anaknya.

Namun fakta lain terungkap.

Kisah Mbah Ngatiani viral di TikTok.

Mbah Ngatiani disebut tinggal di Mojokerto.

Narasai dalam video yang viral di TikTok menyebut bahwa Mbah Ngatiani ditelantarkan putranya yang tinggal di dalam rumah mewah bersama istri dan anak-anaknya.

Mbah Ngatiani lalu tinggal di gubuk di depan rumah mewah anak-anaknya.

Baca juga: Mbah Ngatiman 10 Tahun Tinggali Gubuk Reyot di Hutan Sendirian, Hidup dari Buat Arang, Makannya Ubi

Narasi itu rupanya dibantah Ansori, Kepala Dusun Jeruk Kidul, Desa Banjarsari, Jetis Mojokerto.

Melansir dari akun Instagram @kabarmojokerto.id, Senin (30/10/2023) via BanjarmasinPost, Ansori mengungkap fakta sebenarnya.

Mulanya beberapa waktu lalu beredar sebuh video yang memperlihatkan Mbah Ngatiani tidur di sebuah gubuk reyot tanpa penerangan.

Parahnya gubuk tersebut berdiri di halaman rumah mewah putra Mbah Ngatiani.

Pengunggah video terdengar memberi narasi yang menyebutkan Mbah Ngatiani telah ditelantarkan oleh putranya sendiri.

"Astagfirullahaladzim c*k c*k, iki omahe wong sugih, wong tuane diusir dikongkon urip nang gubuk," ucap seorang pria.

Baca juga: Alasan Nenek Ngatiani Tinggal di Gubuk Depan Rumah Mewah Anak di Mojokerto, Kadus Jelaskan: Minta

Jauh dari kata layak, gubuk tersebut hanya terbuat dari kain terpal dan berisi dipan kayu untuk tempat Mbah Ngatiani tidur.

Bukan ditelantarkan, Ansori sang Kepala Dusun pun akhirnya buka suara dan membeberkan fakta asli keluarga Mbah Ngatiani.

Diketahui Mbah Ngatiani memiliki putra bernama Ngadiono yang tinggal di dalam rumah mewah tersebut.

Namun lantaran usianya yang sudah sepuh, Mbah Ngatiani kerap merajuk pada putra dan menantunya hingga tak jarang pergi meninggalkan rumah.

"Terkait kabar penelantaran itu tidak benar mas, Bu Ngatiani udah sepuh udah tua, ada perbedaan persepsi dikit udah ngambek dia, malah sering tidur di rumah tetangganya, di bantaran sungai itu juga sering disitu, pokonya warga sini udah tau karakter keluarga ini," paparnya.

Viral Mbah Ngatiani disebut ditelantarkan di gubuk depan halaman rumah anaknya di Mojokerto
Viral Mbah Ngatiani disebut ditelantarkan di gubuk depan halaman rumah anaknya di Mojokerto (Instagram/kabarmojokerto.id)

Memang lantaran kerap terjadinya perbedaan persepsi, Mbah Ngatiani dan putranya sering cekcok.

Terkait gubuk yang viral, Ansori mengungkapkan bahwa tempat peristirahatan Mbah Ngatiani itu baru berdiri sekitar 4 hari belakangan.

"Ini saya kroscek tadi ke tetangga itu katanya baru 4 hari, dan permintaan Bu Ngatiani sendiri, tidak dari anaknya, Bu Ngatiani sendiri yang minta dibuatkan gubuk disitu, biar kalau malam mungkin bisa tenang, tidur sendiri tanpa terganggu anak sama cucunya," tambahnya lagi.

Ansori pun kembali mengungkapkan dengan tegas bahwa kabar penelantaran Mbah Ngatiani itu tidaklah benar.

Baca juga: Gubuk Reyot Tengah Hutan Jadi Saksi Mbah Man Tinggal 10 Tahun di Hutan, Cuma Makan Umbi: Sungkan

Sebelumnya juga viral seorang pria tua bernama mbah Ngatiman yang tinggal sendiri di tengah hutan dalam gubuk kecil.

Kisah mbah Ngatiman ini viral setelah diunggah akun Tiktok @cakbudioffocial pada Jumat (20/10/2023).

Melalui video yang beredar, tampak Cak Budi menyusuri jalan setapak di tengah hutan.

Suara hewan cenggaret pun terdengar keras di lokasi.

Kemudian Cak Budi sampai di sebuah gubuk reyot yang ada di tengah hutan.

Di dalam gubuk itu ternyata ada sosok pria renta yang duduk di dalam gubuk.

“Mengunjungi Mbah Man lagi..yang tinggal menyendiri 15 tahun di tempat ini,” tulis keterangan dalam video.

Baca juga: Sasmiati Rawat 3 Anak Difabel di Gubuk yang Nyaris Hancur, Pilu Tak Dapat Bantuan, Kades: Masih Ragu

Video ini pun mendapat banyak komentar dari para netizen.

Di dalam gubuk itu ternyata ada sosok pria renta yang duduk di dalam gubuk.

“Mengunjungi Mbah Man lagi..yang tinggal menyendiri 15 tahun di tempat ini,” tulis keterangan dalam video.

Video ini pun mendapat banyak komentar dari para netizen.

@sofxsad0 “entah kesedihan apa yg coba kau lupakan MbahSebelumnya,”

@Halimah212021 “ya allah kasian banget itu gimana kalau hujan apa ngak dingin mana ngak ada lampu sama sekali tempatnya terbuka begitu”

@Angga Wijaya “entah itu lelakon atau apa,,,emang bener menjauhi kesenangan dunia itu lebih ayem tentrem”

@d “kenapa gaada bantuan rumah dari perangkat desa setempatt,klo di desaku adaa tiap rumah galayak pasti langsung ada program bedah rumah,”

Seorang netizen sendiri menulis jika video tersebut direkam di wilayah Bambang, Wajak, Kabupaten Malang.

Sebelumnya, Cak Budi ternyata sudah mengunjungi Mbah Man pada Agustus 2023 lalu.

Dalam video yang diunggah pada 7 Agustus 2023, Cak Budi menuliskan jika Mbah Man tinggal di tengah salah satu hutan di Malang, Jawa Timur.

Untuk bisa sampai di gubuk Mbah Man, Cak Budi dan teman-temannya harus melewati jalan tanah dengan sepeda motor.

Lalu mereka harus melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki karena medan tempuh sudah tak bisa dilewati dengan motor.

Baca juga: Mbah Komar Si Penjual Gula Aren Terpukul Dibayar Pakai Uang Mainan, Kini Haru Dapat Berkah Setimpal

Mereka akhirnya sampai ke sebuah gubuk yang tak berdinding dan hanya memiliki atap tanpa genteng.

“Mpun pinten tahun ten mriki (Sudah berapa lama di sini?)” tanya Cak Budi.”

“10 tahun,” jawab Mbah Man.

Baca juga: Niat Obati Penyakit Ayah, Gadis di Madiun Diperdaya Dukun Palsu, Ngeluh Sakit usai Diajak ke Gubuk

Saat ditanya alasannya tinggal di hutan, Mbah Ngatiman mengaku jika dirinya tak bisa tidur jika tinggal di kampung.

“Pindah ten kampung purun? (pindah ke kampung mau?).”

“Mboten sanget tilem. (Nggak bisa tidur),” jawab Man.

Ia mengaku sungkan kepada temannya jika tidur. Sehari-hari, Mbah Man bekerja membuat arang.

Lalu di menjualnya di kampung.

Satu pikul arang buatan Mbah Man dijual dengan harga Rp 30 ribu.

Untuk makan, Mbah Man mengonsumsi mbote atau umbi Polo Pendem.

Selain itu, Mbah Man juga mengonsumsi singkong.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved