Bupati Kang Giri Sudah Kantongi 1 Nama untuk Selter JPTP Pemkab Ponorogo, 'Tunggu Waktu yang Tepat'

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - 3 besar hasil seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi Pratama (Selter JPTP) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo telah diumumkan sepekan lalu.

Hingga kini, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko belum mengumumkan mereka yang terpilih menduduki 4 kepala organisasi pemerintah daerah (OPD).

Kendati belum mengumumkan, dia mengklaim sudah mengantongi satu nama.

“Sudah ada satu nama dong. Menunggu waktu tepat untuk diumumkan dan diambil sumpahnya. Dalam waktu dekat ini,” ujar Kang Giri—sapaan akrab—Sugiri Sancoko, Sabtu (4/11/2023).

Orang nomor satu di bumi reog ini menjelaskan bahwa semua proses telah dilewati. Uji kualitas dan kelayakan sudah dilewati oleh mereka yang telah diumumkan sebagai 3 besar.

Baca juga: Progres Pembangunan Monumen Reog Ponorogo, Sudah 11 Lantai, Kang Giri : Saya Optimis Selesai

“Setelahnya kami berpikir dari mereka yang terbaik tentang teladannya. Agar yang menjadi eselon 2 tidak menambah persoalan kualitas di eselon 2 itu sendiri,” terangny.

Kang Giri menegaskan bahwa mereka yang di eselon 2 nanti tidak boleh tidak berkualitas. Pun kriteria cepat menyelesaikan masalah dan dalam bidang apapun harus dipegang.

“Cepat, loyal, berani mengambil langkah inovatif, harus berani teladan masyarakat. Karena mereka kepala dinas bukan lagi sebagai kepala bidang,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kang Giri membeberkan kriteria yang harus dimiliki oleh 4 Kepala OPD pilihannya nanti. Pertama, dia mengaku membutuhkan percepatan pada program-program. 

Kedua, dia perlu kepala OPD yang cara menerjemahkan anggaran tidak hanya berhenti di output. Sehingga menimbulkan efek. Tidak hanya berhenti di output. Dia ingin ada outcamp sampai ada dampak bahkan ada keuntungan.

Kang Giri menginginkan APBD kecil Pemkab Ponorogo mampu merubah sesuatu yang lebih baik kepada mereka yang akan terpilih.

Dia mereka yang mengisi kepala OPD tidak hanya pintar akademis, intelektual. Tetapi juga memiliki loyalitas tinggi.Dan benar-benar ke dalam hati bekerja. Tidak sekedar mengugurkan kewajiban.