Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilu 2024

Banyaknya Mantan Kepala Daerah Jadi Caleg PDIP, DPD Jatim Optimis Raih Suara Besar di Pemilu 2024

Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim menyebut, beberapa kader PDIP yang merupakan mantan kepala daerah saat ini memang sengaja dipasang sebagai Caleg

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Samsul Arifin
Istimewa/TribunJatim.com
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - DPD PDI Perjuangan Jatim meyakini, tampilnya para mantan kepala daerah sebagai caleg bisa menyumbang suara signifikan di Pemilu 2024.

Sebagai kader PDIP, mereka diminta andil dalam upaya pemenangan Pileg dan Pilpres pada 14 Februari mendatang. 

Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim menyebut, beberapa kader PDIP yang merupakan mantan kepala daerah saat ini memang sengaja dipasang sebagai Caleg.

"Karena mereka kan sudah selesai masa tugas sebagai kepala daerah maupun kepala daerah," kata Untari, Selasa (7/11/2023) malam.

Berdasarkan pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) di laman resmi KPU, beberapa kader PDIP mantan kepala daerah memang sudah terdaftar sebagai caleg dapil Jatim. Misalnya, ada nama Irwan Bachtiar Rachmat politisi PDIP yang sebelumnya menjadi Wakil Bupati Bondowoso.

Baca juga: Bersama Ganjar dan Mahfud MD, Ketum PDI Perjuangan Dijadwalkan Berziarah ke Makam Bung Karno Blitar

Saat ini, dia menjadi Caleg DPR RI dari dapil Jatim III yang meliputi kawasan Banyuwangi, Bondowoso dan Situbondo dengan nomor urut 4. Selain itu, ada Timbul Prihanjoko mantan Bupati Probolinggo sebagai caleg DPRD Jatim. Politisi PDIP itu nyaleg dengan nomor urut 4 di dapil III (Pasuruan-Probolinggo). 

Untari menyebut, bagi PDIP upaya pemenangan Pileg dan Pilpres ibarat satu tarikan nafas. Artinya, dua kontestasi tersebut harus menjadi upaya bersama seluruh kader. Sehingga termasuk mantan kepala daerah yang nyaleg, selain menghasilkan kursi di dapil mereka juga harus memenangkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres. 

"Upaya pemenangan Pileg dan Pilpres itu harus selaras. Itu harus jadi satu tarikan nafas," ungkap Untari. 

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Pengamat Politik dari Universitas Negeri Surabaya Moch Mubarok Muharam menilai, strategi partai dengan memasang mantan kepala daerah sebagai caleg bisa jadi akan efektif untuk meraup suara besar. 

Sebab selain relatif populer, mantan kepala daerah idealnya memiliki sokongan jaringan politik yang luas di akar rumput. "Tentu saja cara tersebut akan efektif, karena kepala daerah mempunyai resources untuk mendapatkan suara," kata Mubarok. 

Yang tak kalah penting, lanjutnya, mantan kepala daerah sudah memiliki pengalaman kontestasi. Sehingga, keterampilan untuk merebut dukungan pemilih bisa jadi andalan di Pileg.

"Bagi banyak kepala daerah mendapatkan kursi di DPR akan lebih mudah daripada memperoleh jabatan sebagai sebagai orang nomor 1 di kabupaten/kota," lanjutnya. 

Selain menguntungkan partai, Mubarok menyebut, pencalegan mantan kepala daerah juga bisa efektif untuk mengukur mesin politik pribadi. Hal ini penting bagi mereka yang masih mempunyai peluang untuk running di Pilkada berikutnya.

"Dalam konteks itu, ia akan dapat menilai kesiapan mesin politik untuk berkompetisi dalam pilkada," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved