Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

JATIM TERPOPULER: Gentong Pengganda Uang Bikin Rugi Rp100 Juta - HOAX Adanya Klitih di Tulungagung

3 berita terpopuler Jatim Rabu, 8 November 2023: Gentong ajaib bikin wanita Surabaya rugi Rp100 juta. - HOAX klitih di Tulungagung.

Editor: Hefty Suud
KOLASE Kompas.com/Andhi Dwi - Istimewa/TribunJatim.com
Tergiur gentong ajaib pengganda uang, wanita Surabaya tertipu, Rp100 juta amblas. - Razia gabungan TNI/Polri untuk merespons isu klitih di Tulungagung. 

TRIBUNJATIM.COM - Kumpulan berita peristiwa yang terjadi di Jawa Timur (Jatim) tersangkum dalam berita terpopuler Jatim, Rabu 8 November 2023.

Berita pertama, wanita Surabaya rugi Rp100 juta gegara gentong ajaib yang dipercayainya menghasilkan uang

Ada juga berita tentang hoax adanya klitih di Tulungagung yang viral di media sosial

Selanjutnya berita mengenai Ahli Akuntan Publik dan Penghitungan Kerugian Negara Siti Julaicha didatangkan sebagai ahli dalam sidang lanjutan dugaan kasus korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) Dispendik Jatim tahun 2018, yang merugikan negara Rp8,2 miliar di Ruang Candra, Kantor Pengadilan Tipikor Surabaya, Selasa (7/11/2023) siang.

Berikut selengkapnya berita terpopuler Jatim hari ini, Rabu (8/11/2023) di TribunJatim.com.

Baca juga: Ngotot Tak Korupsi DAK, Eks Kadispendik Jatim Syaiful Rachman Malah Sebut Nama-nama Pejabat Lain

Baca juga: Nasib Akhir Guru Viral Cuti Hamil Tapi Diminta Rp 250 Ribu, Malah Mengaku Salah, Disdik: Tidak Minta

Baca juga: Sebelum Tewas dalam Mobil, CCTV Rekam Momen Mahasiswi Kedokteran Unair Keluar dari Apartemen

1. Tergiur Gentong Pengganda Uang, Wanita Surabaya Rela ke Pantai Larung Sajen, Malah Rugi Rp100 Juta

Tergiur gentong ajaib pengganda uang, wanita Surabaya tertipu, Rp100 juta amblas
Tergiur gentong ajaib pengganda uang, wanita Surabaya tertipu, Rp100 juta amblas (Kompas.com/Andhi Dwi - TribunJatim.com/Tony Hermawan)

Percaya kekuatan gentong ajaib yang dipercayainya menghasilkan uang, seorang wanita Surabaya rugi Rp100 juta.

Kadung percaya dengan guru spiritualnya, ternyata ritual menggandakan uang pakai gentong tersebut hanya tipuan semata.

Akibatnya uang tunai kurang lebih Rp100 juta milik korban lenyap digondol si penipu.

Lantas seperti apa kejadian selengkapnya?

Wanita bernama Indah Mukti Ningrum warga asal Tembok Dukuh V No 75, Kecamatan Bubutan, Surabaya, ini ungkap kronologi dirinya kehilangan uang sebesar Rp100 juta.

Baca juga: Sosok Wanita Surabaya Percaya Gentong Ajaib Pengganda Uang, Apes Ditipu Dukun Palsu, 100 Juta Amblas

Indah Mukti Ningrum mengalami penipuan hingga membuatnya kehilangan modal uang dengan jumlah lebih dari Rp 100 juta.

Penipu Indah Mukti Ningrum sendiri ada tiga orang.

Satu adalah wanita bernama Dwi Sukaesih (48) warga asal Kabupaten Blitar, dan dua pria asal Malang bernama Suraji (45) dan Suhari (67).

Oleh komplotan pelaku, korban diiming-imingi sebuah gentong yang bisa menghasilkan uang miliaran tanpa perlu repot bekerja.

Baca selengkapnya

2. Viral Adanya Klitih di Tulungagung, Polisi Tegaskan Hoax, Langsung Gelar Patroli Skala Besar

Razia gabungan TNI/Polri untuk merespons isu klithih di Tulungagung.
Razia gabungan TNI/Polri untuk merespons isu klithih di Tulungagung. (Istimewa/TribunJatim.com)

Klitih, fenomena kejahatan jalanan dengan senjata tajam untuk melukai orang secara acak dikabarkan masuk wilayah Tulungagung.

Isu ini menyebar di berbagai media sosial, awalnya dengan narasi 6 anak kedapatan membawa celurit sambil mengendarai 3 sepeda motor.

Mereka melaju di depan SMKN 1 Tulungagung ke arah selatan dan menyabetkan celurit ke siapa saja.

Salah satu video yang disebarkan diberi keterangan, “Tulungagung wis ra aman, metu awan panas metu bengi kebacok” (Tulungagung tidak aman, keluar siang panas, keluar malam kena bacok).

Baca juga: Nasib Gadis PSK Jadi Korban Begal Pelanggannya Sendiri, Sempat Melawan dan Teriak: Begal!

Kabar lainnya menyebut, yang di sekitar SMKN 1 Tulungagung sudah ditangkap, namun ada kelompok lain yang masih berkeliaran.

Kelompok ini keliling dari Desa Beji, Wajak Lor, Wajak Kidul, Karangrejo di Kecamatan Boyolangu, sampai di Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol.

Seorang terpancing dengan isu ini, banyak warganet yang ikut menyampaikan kabar sudah ada korban pembacokan.

Baca selengkapnya

3. Fakta Baru Sidang Korupsi Dispendik Jatim, Ahli Akuntan Publik Dilibatkan Analisis Kerugian Negara

Ahli Akuntan Publik dan Penghitungan Kerugian Negara Siti Julaicha didatangkan sebagai ahli dalam sidang lanjutan dugaan kasus korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) Dispendik Jatim tahun 2018, yang merugikan negara Rp8,2 miliar di Ruang Candra, Kantor Pengadilan Tipikor Surabaya, Selasa (7/11/2023) siang.
Ahli Akuntan Publik dan Penghitungan Kerugian Negara Siti Julaicha didatangkan sebagai ahli dalam sidang lanjutan dugaan kasus korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) Dispendik Jatim tahun 2018, yang merugikan negara Rp8,2 miliar di Ruang Candra, Kantor Pengadilan Tipikor Surabaya, Selasa (7/11/2023) siang. (TribunJatim.com/Luhur Pambudi)

Seorang Ahli Akuntan Publik dan Penghitungan Kerugian Negara Siti Julaicha didatangkan sebagai ahli dalam sidang lanjutan dugaan kasus korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) Dispendik Jatim tahun 2018, yang merugikan negara Rp8,2 miliar di Ruang Candra, Kantor Pengadilan Tipikor Surabaya, Selasa (7/11/2023) siang.

Sidang kasus tersebut menyeret nama eks Kadispendik Jatim, Syaiful Rachman dan eks kepala SMK swasta di Jember, Eny Rustiana, sebagai terdakwa.

Saat agenda pemeriksaan tersebut telah tiba pada menit-menit akhir pemungkas sesi tersebut, sebuah keterangan aneh malah berhasil dikuliti oleh Hakim Anggota Agus.

Hakim Anggota Agus berupaya menggali bagaimana si sosok ahli tersebut berupaya mempelajari kasus korupsi yang menyeret kedua orang nama terdakwa tersebut. Termasuk mengenai, berapa lama waktu yang dibutuhkan pihak ahli mempelajari dokumen BAP kasus tersebut.

Baca juga: Suasana Sidang Lanjutan Korupsi DAK Dispendik Jatim, Hakim Geram saat Dengar Tanya Jawab Terdakwa

Ternyata, perempuan berkerudung warna merah itu, mengaku hanya mempelajari dokumen BAP kasus tersebut selama kurun waktu tiga hari. Dan setiap harinya membutuhkan waktu sekitar 15 jam untuk mempelajarinya. Itu pun sudah dibantu oleh sejumlah asistennya.

"Hanya 3 hari (saya mempelajari datanya). Saya kalau menghitung untuk mempelajari karena BAP kan banyak. Kurang lebih sehari 15 jam. Saya juga punya asisten," kata Siti Julaicha.

Kendati demikian, Siti Julaicha mengaku, berhasil memahami sejumlah poin penting dalam kasus ini.

Diantaranya sebagai berikut, bahwa pembelian sejumlah material dalam praktik yang dilakukan Terdakwa Eny, disinyalir tidak dilakukan untuk satu toko penyedia saja. Melainkan tersebar se-Jatim.

Baca selengkapnya

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved