Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Korban Salah Tangkap di Bondowoso

Terlanjur Bonyok Dituduh Curi Uang, Kuli Bangunan di Bondowoso Jadi Korban Salah Tangkap Polisi

Pekerja kuli bangunan, Misbahul Hasanah (30), warga Desa Sukorejo, Kecamatan Sumberwringin Kabupaten Bondowoso diduga jadi korban salah tangkap polisi

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/IMAM NAWAWI
Misbahul Hasanah, kuli bangunan yang jadi korban salah tangkap polisi Bondowoso saat diwawancari. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi

TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO- Seorang kuli bangunan, Misbahul Hasanah (30), warga Desa Sukorejo, Kecamatan Sumberwringin Kabupaten Bondowoso diduga jadi korban salah tangkap polisi pada 6 November 2023.

Misbahul ditangkap polisi secara paksa saat pulang kerja, atas tuduhan mencuri uang tetangganya seorang oleh perempuan berinisial F.

Misbahul bercerita, kala itu kedua tangannya langsung diborgol oleh oknum aparat kepolisian berpakaian preman, saat hendak memperbaiki lemari es di salah satu Desa Kecamatan Sukosari.

"Saya tidak tahu orang itu polisi atau bukan, moro-moro tangan saya diborgol, ayo dah ikut. Saya langsung dimasukan ke dalam mobil. Setelah di dalam mobil, mata saya ditutup menggunakan lakban dan digebukin," katanya terhadap sejumlah awak media, Rabu (15/11/2023).

Menurutnya, saat didalam mobil dua orang laki laki tersebut melontarkan pertanyaan dengan nada tinggi. Mengenai keberadaan uang yang disangkakan.

"Yang ditanyakan langsung oleh orang itu (red oknum polisi), ditaruh di mana uangnya. Saya bilang, uang apa itu pak, saya tidak tahu pak, mereka menjawab, uang pak Hanif. Saya dipukuli lagi," kata Misbahul.

Baca juga: Nasib Polisi Pukuli Pria Agar Ngaku Maling, Sumpal Sandal di Mulut Padahal Salah Tangkap, Dipecat?

Baca juga: Pengakuan Warga Bojonegoro Korban Salah Tangkap Polisi, Andrianto: Tak Merasa Seperti yang Dituduh

Misbahul mengatakan mobil tersebut ternyata menuju ke Kapolsek Sumberwringin. Dia mengaku di sana masih dicecar dengan pertanyaan interogatif dan bernada kasar.

"Ayolah pateen mon tak ngakoh (. Ayo dah bunuh kalau tidak ngaku, Red: Bahasa madura), " ucapnya seraya menirukan pembicaraan oknum polisi.

Ia mengaku selama di Mapolsek Sumberwringin penyidik pun memaksanya agar memberi tahu keberadaan uang yang diduga dicuri. Bahkan mereka tidak segan memberikan pukulan bertubi tubi."Pertama dipukul kepala, rahang, dada, dan punggung belakang," ucap Misbahul lagi.

Setelah selesai dilakukan interogasi di Polsek Sumberwringin. Dia mengaku dimasukan mobil untuk dibawa ke Mapolres Bondowoso.

"Sampai di sana (Polres Bondowoso) bantu polisi supaya anda selamat, dimana uang itu. Saya tidak ngaku, karena benar-benar tidak tahu," katanya.

Setelah itu, Misbahul mengungkapkan matanya kembali ditutup menggunakan lakban. Kemudian, dipukuli lagi oleh mereka sambil ditanyai tempat uang yang dituduhkan telah dicuri ini.

SALAH TANGKAP: Korban Salah tangkap saat dirawat di Puskesmas Sumberwringin Bondowoso usai diinterogasi polisi (ist) dan Misbahul Hasanah, Korban salah tangkap dari polisi Bondowoso saat diwawancarai (tribunjatim)
SALAH TANGKAP: Korban Salah tangkap saat dirawat di Puskesmas Sumberwringin Bondowoso usai diinterogasi polisi (ist) dan Misbahul Hasanah, Korban salah tangkap dari polisi Bondowoso saat diwawancarai (tribunjatim) (Tribun Jatim Network)

Baca juga: Klarifikasi Kapolres Lamongan Soal Kasus Salah Tangkap Warga Bojonegoro, 9 Anggota Diperiksa Polda

"Karena mata saya di tutup, jadi saya tidak tahu siapa yang mukul. Dan kedua kaki saya dipelototi menggunakan batang pohon tebu, kayak digiling gitu," katanya.

Setelah diinterogasi secara kasar, Misbahul mengungkapkan baru diberi makan oleh penyidik, lalu dijemput keluarga dan kepala Dusun.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved