Apa itu Nyamuk Wolbachia yang Disebarkan untuk Turunkan DBD di Indonesia, Peneliti UGM Jelaskan
Peneliti Eliminate Dengue Project (EDP) UGM menjawab kekhawatiran masyarakat terkait apa yang akan terjadi jika nyamuk wolbachia menggigit manusia.
TRIBUNJATIM.COM - Kementerian Kesehatan dilaporkan akan menyebar nyamuk Wolbachia untuk menurunkan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia.
Wolbachia adalah bakteri yang hanya dapat hidup di dalam tubuh serangga, termasuk nyamuk, dan dapat melumpuhkan virus dengue.
Teknologi Wolbachia sendiri telah diteliti sejak 2011 di Yogyakarta oleh World Mosquito Program (WMP) dan UGM.
Peneliti Eliminate Dengue Project (EDP) UGM, dr. Riris Andono Ahmad MPH, Ph.D menjawab kekhawatiran masyarakat terkait apa yang akan terjadi jika nyamuk wolbachia menggigit manusia.
Peneliti UGM yang akrab disapa Doni itu mengatakan bakteri Wolbachia tidak bisa hidup di luar tubuh serangga.
Selain itu, Wolbachia hanya hidup di sel serangga.
Baca juga: Didatangi Wanita Ngaku Petugas Dinas, Penjual Buah Resah Ditariki Rp150 Ribu Dalih Berantas Nyamuk
"Bakteri tersebut tidak bisa keluar dari selnya, sehingga ketika nyamuk itu (Wolbachia) menggigit manusia, dia tidak bisa ditularkan ke manusia atau yang lainnya. Penularannya ya itu hanya bisa dilakukan dengan perkawinan (antarnyamuk, -red) dan turun ke dalam telurnya," kata Doni dalam konferensi pers daring yang dipantau dari Breaking News Kompas TV, Senin (20/11/2023).
Hal itu juga sempat dijelaskan oleh peneliti UGM, Profesor Adi Utarini.
Prof Uut mengatakan bakteri Wolbachia hanya dapat hidup di dalam sel tubuh serangga, sehingga tidak berisiko memicu penyakit baru yang dapat mengancam kesehatan manusia.
"Wolbachia adalah bakteri yang hanya dapat hidup di dalam tubuh serangga, termasuk nyamuk dan tidak dapat bertahan hidup di luar sel tubuh serangga," katanya, Minggu (19/11), dikutip dari Antara.
Hal itu diketahui berdasarkan hasil penelitiannya bersama tim dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM dan World Mosquito Program (WMP).
Penelitian yang dilakukan sejak 2011 itu bertujuan untuk membuktikan efektivitas bakteri Wolbachia terhadap penurunan kasus dengue di Indonesia.
Teknologi Wolbachia yang digunakan, diimplementasikan dengan metode 'penggantian', di mana nyamuk jantan dan nyamuk betina Wolbachia dilepaskan ke populasi alami.
Tujuannya, agar nyamuk betina kawin dengan nyamuk setempat dan menghasilkan anak-anak nyamuk yang mengandung Wolbachia.
"Pada akhirnya, hampir seluruh nyamuk di populasi alami akan memiliki Wolbachia," tuturnya.
Baca juga: Niat Mau Usir Nyamuk, Pria Sampang ini Kalang Kabut Kandang Sapi Ludes Terbakar, Nasib Sapinya Mujur

Apa Itu Nyamuk Wolbachia
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue.
Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Dikutip dari laman Kementrian Kesehatan, DBD merupakan salah satu penyakit yang paling banyak menyerang masyarakat Indonesia.
Pada 2022, tercatat sebanyak 1,1 juta kasus DBD di Indonesia.
Angka ini menunjukkan DBD masih menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah penyebaran DBD adalah dengan pengendalian nyamuk Aedes aegypti.
Salah satu metode pengendalian nyamuk Aedes aegypti yang sedang dikembangkan adalah menggunakan nyamuk wolbachia.
Melandir laman Centers for Disease Control and Prevention, nyamuk wolbachia adalah nyamuk Aedes aegypti yang telah diinfeksi dengan bakteri Wolbachia. Bakteri Wolbachia adalah bakteri alami yang ditemukan pada berbagai jenis serangga, termasuk nyamuk.
Bakteri Wolbachia dapat menghambat replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk.
Hal ini menyebabkan nyamuk Wolbachia tidak dapat menularkan virus dengue ke manusia.
Efektifkah nyamuk Wolbachia dalam mencegah DBD?
Penelitian menunjukkan nyamuk Wolbachia dapat menurunkan kasus DBD secara signifikan.
Penelitian di Yogyakarta menunjukkan bahwa kasus DBD di Yogyakarta dapat diturunkan sebesar 77 persen setelah nyamuk Wolbachia dilepaskan.
Penelitian lain di Australia menunjukkan nyamuk Wolbachia dapat menurunkan kasus DBD sebesar 80 persen. Pemerintah
Indonesia telah melakukan implementasi nyamuk Wolbachia di beberapa kota, termasuk Yogyakarta, Semarang, dan Denpasar.
Implementasi nyamuk Wolbachia dilakukan dengan cara melepas nyamuk Wolbachia di lingkungan masyarakat.
Pelepasan nyamuk Wolbachia dilakukan dengan cara meletakkan telur nyamuk Wolbachia di lingkungan tempat tinggal masyarakat.
Telur nyamuk Wolbachia akan menetas menjadi nyamuk dewasa dan berkembang biak dengan nyamuk Aedes aegypti liar.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
Kementerian Kesehatan
nyamuk Wolbachia
Demam Berdarah Dengue
DBD
UGM
Wolbachia
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita Jatim terkini
Menengok Rumah Soekarni Pahlawan Peristiwa Rengasdengklok di Blitar, Kini Jadi Destinasi Sejarah |
![]() |
---|
1.205 Wanita di Kediri Ingin Jadi Janda, Alasan Orang Tua Ikut Campur Hingga Nafkah Suami |
![]() |
---|
Ulah Azizah Salsha Main Padel Bareng Mantan, Bikin Pratama Arhan Diduga Hapus Foto Nikah |
![]() |
---|
Suzuki Fronx Jadi Bintang di Test Drive GIIAS 2025, Primadona Baru SUV Coupe |
![]() |
---|
Berikut 3 Pulau Baru Disengketakan dengan Tulungagung, Trenggalek Tunggu Keputusan Kemendagri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.