Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Warga Mengeluh Biaya Haji Tahun 2024 Naik Jadi Rp56 Juta Buat Calon Jemaah, Bak Kubur Mimpinya

Biaya haji tahun 2024 naik jadi Rp56 juta, warga mengeluh, bak kubur mimpi.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
AFP/FAYEZ NURELDINE
Biaya haji tahun 2024 naik jadi Rp56 juta, warga mengeluh 

"Kalau memang pemerintah mau revisi lagi bisa saja," sambungnya.

Sebelumnya diketahui, pemerintah dan Komisi VIII DPR menyetujui biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 2024 sebesar Rp93,4 juta.

Sementara itu biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) yang akan dibayarkan jemaah haji 2024 sebesar Rp56 juta.

Pihak pemerintah yang diwakili Menag Yaqut Cholil Qoumas pun menyetujui besaran biaya haji 2024 tersebut.

Baca juga: Rincian yang Harus Dibayar Jemaah Jika Biaya Haji 2024 Diusulkan Naik Jadi Rp105 Juta, Berapa?

"Pemerintah dan DPR telah sepakat besaran BPIH yang terdiri dari Bipih dan nilai manfaat," ucapnya, dilansir dari Kompas.com.

"Kami telah sepakati BPIH tahun 2024 masehi ditetapkan dalam mata uang rupiah," ujar Menag Yaqut.

"Besaran rata-rata BPIH tahun 2024 sebesar Rp93.410.286 yang terdiri dari Bipih Rp56.046.171 dan nilai manfaat Rp37.364.114."

"Kami menyetujui untuk dapat disahkan menjadi BPIH tahun 2024 masehi," sambungnya.

Sebagai informasi, biaya haji 2024 yang disepakati tersebut menurun dibandingkan yang diusulkan pemerintah, yakni Rp 105 juta.

Baca juga: Kemenag Usul Biaya Haji 2024 Rp105 Juta, Berikut Perbandingan Biaya Haji di Indonesia Tahun ke Tahun

Di sisi lain, penyesuaian juga terjadi pada komponen akomodasi di Mekkah, Arab Saudi.

Akomodasi di Mekkah yang semula diusulkan 4.653,00 riyal menjadi 4.230,00 riyal.

Penyesuian turut dilakukan pada akomodasi di Madinah di mana usulan awal 1.454,00 riyal, turun menjadi 1.325 riyal.

Selain penyesuaian tarif juga dilakukan pada konsumsi.

"Penyesuaian biaya juga bisa dilakukan pada konsumsi jemaah yang awalnya di harga 18,50 riyal turun menjadi 16,50 riyal untuk makan siang dan malam, serta 10,00 riyal untuk sarapan," ujar Hilman, dikutip dari laman Kemenag.

"Termasuk komponen yang sangat signifikan adalah kurs dollar AS dan riyal."

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved