Raih Pendanaan Rp 216 M, Gravel Berkomitmen Percepat Transformasi Digital Industri Konstruksi
Raih pendanaan Rp 216 M dari investor, Gravel berkomitmen untuk mempercepat transformasi digital industri konstruksi.
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Dwi Prastika
Sementara itu, Co-Founder dan Co-Chief Executive Officer Gravel, Fredy Yanto menjelaskan, dalam mendorong kemajuan teknologi di sektor konstruksi Indonesia, Gravel mengoptimalkan smart matching technology yang disebut Personalized Job Feed untuk menyederhanakan proses mempertemukan tukang dengan kebutuhan proyek.
Teknologi ini memastikan pelanggan mendapatkan tukang berkualitas tinggi hanya dalam satu setengah menit, di mana terdapat perbedaan waktu yang sangat signifikan dari proses pencarian tukang secara konvensional yang rata-rata butuh 5-14 hari.
Teknologi ini juga tidak hanya mempercepat proses konstruksi, namun secara substansial juga mengurangi biaya.
Selain itu, platform data Gravel mempu menghadirkan analisis kegiatan proyek secara real-time yang berguna dalam pengambilan keputusan berbasis data.
Bahkan, ke depannya, Gravel akan meluncurkan model prediktif yang dirancang untuk memantau perkembangan proyek secara efisien.
“Menjadi jembatan antara teknologi dan konstruksi mampu meningkatkan nilai dan potensi,” kata Fredy Yanto.
Solusi Gravel yang didukung oleh AI telah membuka jalan untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi yang lebih tinggi. Ini dapat terwujud karena Gravel memiliki tim dengan talenta yang luar biasa.
"Jadi, kami di Gravel punya aspirasi untuk menyederhanakan proses konstruksi bangunan agar bisa semudah check-out belanja di platform e-commerce," sambung dia.
Pasar Indonesia yang luas, pertumbuhan industri konstruksi yang stabil, dan pertumbuhan Gravel yang konsisten meningkat telah menjadi daya tarik utama bagi investor.
Hal ini ditandai dengan kinerja solid dan ekspansi berkelanjutan Gravel yang menawarkan peluang investasi yang sangat menarik.
“Kami melihat talent dan potensi yang kuat di Asia Tenggara, dan memang sudah cukup lama kami memantau untuk mencari peluang investasi yang relevan," ujar NEA Partner-Chairman dan Head of Asia, Carmen Chang.
“Gravel adalah investasi pertama kami di Asia Tenggara dan kami senang dengan potensinya dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan industri konstruksi Indonesia. Kami yakin kekuatan tim Gravel akan membawa dampak bagi Indonesia dan industri konstruksi global. Kami harap dukungan kami dapat mendorong pertumbuhan dan perluasan bisnis Gravel ke depan," lanjutnya.
Gravel
Nicholas Sutardja
LRT Jabodebek
Jakarta International Stadium
TribunJatim.com
berita Jatim terkini
Tribun Jatim
| Respon Pertamina usai Bule asal Jerman Amuk Petugas SPBU yang Tak Mau Isi Solar ke Truknya |
|
|---|
| Digelontor Dana Rp94 Miliar, Pemkab Ponorogo Kebut Perbaikan Jalan, Ada 167 Titik Jadi Sasaran |
|
|---|
| Arti Kode 31, 34 dan 54 di SPBU Pertamina, Apa Bedanya Pom Bensin Dikelola Pemerintah dengan Swasta? |
|
|---|
| Tuban Masuk 5 Besar Keluhan Pertalite Terbanyak di Jatimbalinus, Pertamina Perpanjang Pengaduan |
|
|---|
| Sosok Dokter Aditya Dibayar Seikhlasnya hingga Doa Tapi Pelayanan Bintang 5, Klinik sempat Diragukan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Co-Founder-dan-Co-Chief-Executive-Officer-Gravel-Fredy-Yanto-ilustrasi-gravel.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.