Warga Geruduk Kantor DPRD Bojonegoro
Audiensi Warga Desa Sumuragung di DPRD Bojonegoro Tak Hasilkan Apa-apa, Ternyata Sudah Dibatalkan
Audiensi warga Desa Sumuragung di DPRD Bojonegoro tak menghasilkan apa-apa, ternyata sudah dibatalkan sejak malam sebelumnya.
Penulis: Yusab Alfa Ziqin | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Yusab Alfa Ziqin
TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Audiensi antara warga Desa Sumuragung, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, dengan pemdes setempat, DPRD Bojonegoro, serta PT Wira Bhumi Sejati (WBS) di Kantor DPRD Bojonegoro, Rabu (6/12/2023) tak hasilkan apa-apa.
Bahkan, audiensi tersebut ternyata juga sudah dibatalkan sejak Selasa (5/12/2023) malam.
Sehingga, perwakilan Pemdes Sumuragung maupun PT WBS yang dinilai merugikan warga Desa Sumuragung, tak ada yang datang.
Audiensi dibatalkan sebab ada isu ratusan warga Desa Sumuragung yang kontra terhadap Pemdes Sumuragung serta PT WBS yang datang ke Kantor DPRD Bojonegoro, akan dilawan oleh ratusan orang yang pro dengan Pemdes Sumuragung dan PT WBS.
Sehingga, jika audiensi tetap dilakukan, dikhawatirkan massa warga Sumuragung yang kontra dengan Pemdes Sumuragung dan PT WBS akan bersitegang hingga bentrok dengan massa yang pro, di Kantor DPRD Bojonegoro.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua DPRD Bojonegoro, Syukur Priyanto, yang menerima perwakilan massa warga Desa Sumuragung, di Ruang Komisi B Kantor DPRD Bojonegoro, Rabu (6/12/2023).
"Audiensi atau mediasi ini sudah dibatalkan pada Selasa (5/12/2023) malam. Tapi warga Desa Sumuragung tetap ke Kantor DPRD Bojonegoro karena sudah kadung menyewa kendaraan," ujarnya kepada awak media usai audiensi tersebut.
Kontan, lanjut Syukur Priyanto, audiensi tertutup itu, tak hasilkan sesuatu yang konkret.
Perwakilan massa warga Desa Sumuragung yang masuk ke ruang audiensi hanya kembali berkeluh kesah soal kerusakan lingkungannya akibat PT WBS.
Serta, lanjut politisi Partai Demokrat ini, perwakilan warga Desa Sumuragung juga kukuh meminta evaluasi terhadap minimnya dana kompensasi dari PT WBS untuk mereka, yang disalurkan melalui pemdes setempat.
"Permasalahan ini kuncinya ada di Pemdes Sumuragung. Jika pemdes sudah menyerahkan atau menunjukkan laporan pertanggungjawaban terkait penggunaan dana kompensasi dari PT WBS, permasalahan ini bisa beres," imbuhnya.
Affandi, perwakilan massa warga Desa Sumuragung yang datang ke Kantor DPRD Bojonegoro mengemukakan, pihaknya sudah tahu jika audiensi tersebut dibatalkan sejak Selasa (5/12/2023) malam.
"Kami sekitar pukul 21.00 WIB malam (Selasa, 5 Desember 2023, red) kemarin sebenarnya sudah mendapat kabar terkait pembatalan audiensi. Tapi persiapan kami (ke DPRD Bojonegoro, red) sudah 99 persen. Sehingga, kami tetap berangkat," ungkapnya.
Tentu, kata dia, pihaknya kecewa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.