Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilu 2024

Presiden BEM UPN Veteran Jatim Sebut Pemilu 2024 Sebagai Matinya Demokrasi

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UPN Veteran Jatim punya penilaian sendiri terhadap terselenggaranya Pemilu 2024.

|
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Ndaru Wijayanto
Tribun Jatim Network
(2 dr kiri) Presiden BEM UPN Veteran Jatim, Andre Prasetyo Utomo saat Talkshow Politik Tribun Series, Rabu (6/12/23). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UPN Veteran Jatim punya penilaian sendiri terhadap terselenggaranya Pemilu 2024.

Presiden BEM UPN Veteran Jatim, Andre Prasetyo Utomo menilai bahwa Pemilu 2024 hidup secara politik namun mati secara demokrasi.

"Pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024 saat ini turn on secara politik, tapi turn off secara democracy," ungkap Andre saat menjawab pertanyaan dari Manager Tribun Jatim Online, Mujib Anwar mengenai pertanyaan tentang pandangan Pemilu 2024 di acara Talkshow Politik Tribun Series, Rabu (6/12/23) di Kantor Tribun Jatim Network.

Andre punya alasan mengenai penilaian matinya demokrasi di Pemilu 2024.

"Kenapa bisa saya katakan seperti itu, karena saat ini permasalahan permasalahan yang dibahas oleh pasangan masih disertai dengan kaitan adanya putusan Mahkamah Konstitusi. Belum lagi sekarang juga adanya permasalahan baru, kita jangan lupakan sekarang ini ada rencana undang-undang baru yang dibentuk oleh DPR RI yaitu terkait dengan permasalahan pemilihan kepala daerah yang langsung dipilih oleh Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia," ujar Andre.

Baca juga: Mahasiswa Surabaya Ingatkan Kontestan Pemilu 2024 Harus Adu Gagasan: Jangan Hanya Gimik Politik 

"Maka saya katakan turn off secara demokrasi," imbuh dia.

Selain itu, Andre juga berharap, agar gagasan pasangan para capres yang ada harusnya tidak menimbulkan kondisi yang sama saat pemilu tahun lalu.

Dari kacamata Andre, pemilu adalah pesta demokrasi oleh rakyat dan untuk rakyat, oleh karenanya gimik-gimik semata yang ditampilkan dan adanya sebuah ocehan-ocehan baru jangan sampai menimbulkan perpecahan perpecahan baru.

Dia berharap jangan sampai nantinya timbul dan sama seperti Pemilu tahun 2019, dimana ada cebong dan kampret, atau apapun itu, jangan sampai terjadi lagi.

"Kita sekarang sebagai mahasiswa, dan menurut saya sendiri sebagai mahasiswa harus ikut mencerdaskan kepada para pemilih pemula ataupun kepada masyarakat, bahwasanya pesta demokrasi pada hari ini kita harus bener-bener kawal betul-betul, bukan hanya dari netralitas aparatur sipil negara, bukan hanya dari netralitas KPU maupun dari Bawaslu, tapi juga ikut serta mencerdaskan masyarakat, dalam memilih. Memilih pemimpin yang bijak memilih pemimpin," kata dia.

Baca juga: Jelang Pilpres 2024, Pengamat Politik UGM Ingatkan Pentingnya Jaga Etika dan Moralitas

Andre berharap, masyarakat tidak terkecoh dengan sebuah pemberian saat adanya pemilu.

"Jangan hanya kita pilih yang mengasih kita uang, memberi logistik, mengasih kita sembako, tapi pilih yang mampu membawa masa depan Negara Republik Indonesia lebih baik lagi."

"Kita harus memilih pemimpin yang visioner. Tidak ada yang gimik, tapi program-program yang logis dan rasional. Bukan hanya janji-janji kampanye semata tapi ketika nanti sudah jadi tidak ada apa-apa," tandasnya

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved