Sejumlah Caleg DPRD Jadi Penerima Bantuan Sembako, Kapolres Kaget: Kok Bisa Gitu
Seharusnya bantuan yang ditujukan untuk masyarakat justru diberikan ke Caleg DPRD Bitung dan sudah menerima bantuan itu beberapa kali.
TRIBUNJATIM.COM - Sejumlah nama Caleg DPRD menjadi penerima bantuan sembako yang digelar oleh Polda Sulut dan Pemkot Bitung.
Polemik ini lalu menjadi sorotan.
Hal ini menjadi sorotan lantaran empat rangkaian penyaluran bantuan sosial berupa paket sembako itu dipertanyakan karena disinyalir ada ketidakberesan dalam penyalurannya.
Seharusnya bantuan yang ditujukan untuk masyarakat justru diberikan ke Caleg DPRD Bitung dan sudah menerima bantuan itu beberapa kali.
Baca juga: Juragan Beras Ditipu Rp 2,1 M oleh Oknum Caleg DPRD, Kini Pemeriksaan Dihentikan: Perintah Mabes
Irjen Pol Setyo Budiyanto, Kapolda Sulut, dan Irjen Pol Jan de Fretes, Wakapolda Sulut, diduga terlibat dalam penyerahan bantuan kepada para caleg DPRD Bitung.
Beberapa nama caleg yang terdata menerima bantuan sembako terlibat dalam kegiatan Bakti Sosial dan Kesehatan, yang dilakukan dengan semangat Polda Sulut melayani masyarakat.
Penyaluran bantuan ini juga disinyalir hanya diberikan kepada sejumlah orang, termasuk caleg DPRD Bitung, sementara masyarakat lainnya diabaikan. Dalam empat kali pelaksanaan kegiatan, terlihat bahwa bantuan tersebut diberikan kepada perwakilan tokoh agama, ormas adat, ormas kebudayaan, serta masyarakat umum.
Rangkaian kegiatan Bakti Sosial dan Kesehatan dimulai di Sport Hall Sarja Arya Rancana Aspol Pinokalan pada Rabu (29/12/2023), yang menghadirkan Wakapolda Sulut, Irjen Pol Jan de Fretes.
Pelaksanaan kedua berlangsung di Taman Kesatuan Bangsa (TKB) Kelurahan Bitung Tengah, dengan kehadiran Kapolda Sulut, Irjen Pol Setyo Budiyanto, dan Maurits Mantiri Wali Kota Bitung, pada Kamis (30/11/2023).
Kegiatan berlanjut di Kelurahan Girian Permai Kecamatan Girian pada Minggu (3/12/2023), dan terakhir di Balai Kelurahan Girian Weru 2 Kecamatan Madidir Bitung.
Selain distribusi paket sembako, kegiatan ini juga mencakup pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat.
Kabar caleg DPRD di Bitung Sulawesi Utara (Sulut), terima paket sembako dalam kegiatan Bakti Sosial dan Kesehatan dalam rangka semangat Polda Sulut melayani masyarakat.
Buat AKBP Tommy B Souissa SIK kaget.
Saat di konfirmasi Tribunmanado.co.id, di whatsapp Kapolres balik menananyakan informasi itu dari mana.
"Info dari mana bro kok bisa gitu (informasi dari mana)," kata Kapolres Bitung, Kamis (7/12/2023) malam.
Kapolres menyayangkan kondisi itu.
Padahal, menurut Kapolres sudah ada panitia masing-masing.
Mantan Kapolres Minahasa ini lantas meminta info, terkait caleg mana yang menerima bantuan paket sembako.
Kasus lainnya soal Caleg DPR juga dialami oleh TikToker asal Lumajang.
Bukan soal bagi sembako, namun soal pemasangan stiker.
Pihak partai yang viral karena TikToker copot stiker caleg nya akhirnya angkat bicara.
Timses caleg tersebut mengungkap alasan layangkan somasi kepada TikToker Lumajang Agos Gemoy.
Mereka menyebut pria bernama asli Agus Harianto itu ingin viral.
Pun mereka juga membahas tentang ayah Agus dan izin pemasangan stiker.
Baca juga: Reaksi Partai soal TikToker Disomasi karena Copot Stiker Caleg, Ayah Agus sempat Dijanjikan Sembako
Rupanya, caleg yang stikernya dicopot Agus adalah caleg DPR RI Dapil Jember-Lumajang Charles Meikyansyah.
Setelah masalah ini viral, tim Charles Meikyansyah memberikan penjelasan mengenai alasan pemberian somasi kepada Agus Harianto.
Mereka menganggap video Agus copot stiker yang viral memberikan kerugian bagi Partai NasDem, yang mengusung Charles Meikyansyah.
Surat somasi itu, dikirim ke rumah Agus pada 4 Desember 2023.
Pada badan surat, somasi itu dilayangkan oleh Badan Advokasi Hukum Partai NasDem Lumajang.
Baca juga: Hendak Pasang Alat Peraga Kampanye, Pria di Madiun Tewas Tersengat Listrik
Pembuat surat menyatakan, video yang dibuat Agus telah memberikan kerugian bagi Partai NasDem, karena dinilai menyebabkan pemberitaan negatif terhadap partai tersebut.
Alhasil, Badan Advokasi Hukum Partai NasDem Lumajang meminta Agus segera meminta maaf secara terbuka, take down video dan melakukan klarifikasi, paling lambat 3 kali 24 jam sejak surat tersebut dilayangkan.
Jika tidak digubris, Badan Advokasi Hukum Partai NasDem Lumajang, akan melakukan upaya hukum.
Sementara itu, Tenaga Ahli Charles Meikyansyah, Wildan Abdul Aziz membenarkan stiker yang dicopot oleh Agus merupakan stiker bergambar Caleg DPR RI Dapil Jember-Lumajang, Charles Meikyansyah.
Menurut Wildan, pemasangan stiker itu sudah mendapat lampu hijau dari sang pemilik rumah, yakni ayah dari Agus bernama Seneman.
Karena sebelum pemasangan stiker, yang bersangkutan, kata Wildan bersedia untuk menyertakan fotocopy KTP dan KK sebagai seorang calon pemilih.
Baca juga: Nasib TikToker Lumajang Disomasi karena Copot Stiker Caleg di Rumahnya, Sentil Jokowi: Rakyat Kecil
Wildan menjelaskan, pendataan tersebut dilakukan secara sukarela.
"Pak Seneman ini, sudah didata sebagai calon pemilih NasDem pak Charles dan tandemnya. Kami membagikan stiker ke relawan. Artinya yang bersangkutan ini sudah tidak asing dengan pak Charles," ujarnya ketika dikonfirmasi, Rabu (6/12/2023).
Wildan menambahkan, lantaran dirasa mendapat lampu hijau dari sang pemilik rumah, relawan kemudian menempel stiker ke masing-masing rumah calon pemilih yang sudah terdata.
Tak disangka pemasangan stiker tersebut berujung viral lantaran unggahan dari Agos Gemoy di TikTok.
Timses Caleg Charles Meikyansyah pun akhirnya mengkonfirmasi ke Agus terkait motif pembuatan video.
"Kami konfirmasi ke pembuat video, bahwa dia minta maaf dan pengen viral. Ini kami masih ada bukti chat-nya," katanya.
Baca juga: Niat Awal Tiktoker Lumajang yang Copot Stiker Caleg di Rumahnya, Ingin Beri Edukasi Berujung Somasi
Atas viralnya video unggahan Agus, Wildan mengaku pihaknya tak ingin ambil pusing.
Wildan menegaskan, Timses Caleg Charles Meikyansyah masih membuka pintu untuk Agos Gemoy meminta maaf.
"Kita minta secara baik-baik untuk menghapus video, ternyata tidak ada iktikad baik. Akhirnya timses melakukan somasi," ujarnya.
"Kami tunggu iktikad baiknya, kami tidak ambil pusing. Target suara kami masyarakat Lumajang dan Jember, jadi tak hanya Agus Gemoy. Kami tetap jalan kampanye positif," jelasnya.
Baca juga: Alasan Timses Caleg NasDem Somasi TikTokers Lumajang yang Copot Stiker Caleg: Pengen Viral
Sementara itu, Agus sendiri seketika terkejut aksinya menghapus stiker caleg yang terpasang di kaca depan rumahnya berujung dirinya disomasi.
Ditemui di rumahnya di Lumajang, Rabu (6/12/2023) Agus mengaku motif pembuatan video tersebut lantaran untuk edukasi agar oknum-oknum yang melakukan kegiatan politik tidak asal memasang stiker di halaman rumah seseorang.
Kata Agus, setiap orang memiliki hak privasi dan ingin rumahnya selalu bersih.
"Padahal awalnya saya mengunggah video tersebut untuk edukasi. Namun akhirnya FYP di TikTok. Lalu karena viral saya akhirnya mendapat surat somasi," ujar Agus .
Baca juga: Caleg Muda PDIP Ghina Rabbani Blusukan ke Pasar Semampir Probolinggo untuk Serap Aspirasi Pedagang
Secara kronologis, Agus bercerita jika dirinya menemukan sebuah stiker yang menempel di kaca halaman depan rumahnya pada Selasa(28/11/2023).
Agus pun mengkonfirmasi kepada anggota keluarganya siapa yang memasang stiker tersebut. Namun anggota keluarga Agus termasuk ayahnya mengaku tidak tahu-menahu.
Agus pun kemudian bergegas membersihkan kaca yang ditempeli tersebut.
Lantaran kesal, Agus meluapkan perasaannya dengan merekam aksi mencopot video dan mengunggahnya di akun TikTok-nya Agos Gemoy pada Rabu (29/11/2023).
Video tersebut tak disangka viral hingga kini dilihat sebanyak oleh 6,7 juta pengguna TikTok.
"Kaca rumah saya ini memang gak saya tempelin stiker apapun kecuali stiker DPT dari KPU itu," katanya.
Baca juga: Caleg PDI Perjuangan Geram Bannernya Dicopot dan Dibuang ke Sungai Kering di Pasuruan: Menghina Saya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
VIRAL TERPOPULER: Bocah Cosplay Jadi Presiden Prabowo - Kakek Curi Sepatu Rp9,1 Juta untuk Bayar Kos |
![]() |
---|
Viral Sejumlah Orang Jual Minyak Goreng Murah di Lumajang, Syarat Beli harus Swafoto Tunjukkan KTP |
![]() |
---|
Polisi Bentuk Tim Khusus Ungkap Kasus Dugaan Perampokan di Nganjuk |
![]() |
---|
Sebelum Joko, 15 Pemilik Warkop sempat Didenda Rp250 Juta Imbas Nobar Liga Inggris, Berakhir Damai |
![]() |
---|
Taman Apsari Rusak setelah Pesta Rakyat, Pemprov Jatim Jamin Taman akan lebih Cantik usai Perbaikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.