Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Lamongan

Ada 8 Wilayah di Lamongan Berstatus Rawan Bencana saat Musim Hujan, BPBD Siapkan Antisipasi

Ada 8 Wilayah di Lamongan Berstatus Rawan Bencana saat Musim Hujan, BPBD Siapkan Antisipasi

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Hanif Mansuri
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan tengah mempersiapkan peralatan dan logistik menjelang musim penghujan, Kamis, (14/12/2023). 

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN -  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan tengah mempersiapkan peralatan dan logistik menjelang musim penghujan.

"Kita antisipasi, karena di Lamongan ini masih  ada 8 wilayah rawan bencana jika musim penghujan tiba," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, Joko Raharto, Kamis (14/12/2023).

Ditarik dari pengalaman selama ini, pihaknya memastikan adanya lima wilayah rawan bencana ketika musim penghujan.

Di antaranya, wilayah yang dilalui Sungai Bengawan Solo, kemudian pesisir pantai utara, Bengawan Jero, wilayah di sekitar waduk besar dan wilayah perbukitan.

Saat musim penghujan tiba, Sungai Bengawan Solo yang melintasi 8 kecamatan di Lamongan tersebut memang menjadi ancaman bagi masyarakat di sekitarnya.

Baca juga: Kuota Haji Lamongan 2024 Capai 1.735 Orang, Kemenag Mulai Lakukan Persiapan

Kecamatan yang dilalui Bengawan Solo adalah, Kecamatan Babat, Sekaran, Maduran, Laren, Karanggeneng, Kalitengah, Karangbinangun dan Kecamatan Glagah.

"Sebab bila curah hujan tinggi dan air penuh, sangat rentan terjadi banjir luapan air dan tanggul jebol. Ini yang perlu diwaspadai," ungkap Joko.

Luapan air sungai Bengawan Solo juga berdampak pada wilayah dataran rendah atau yang disebut Bengawan Jero yang menjadi langganan banjir.

Bengawan Jero ini dilalui anak Sungai Bengawan Solo maupun sungai buangan air waduk besar, sangat rentan menimbulkan banjir di kawasan Bengawan Jero, yang melintas di 10 kecamatan.

Selain dua wilayah tersebut, kawasan pesisir pantai sepanjang 47 kilometer di Kecamatan Paciran dan Brondong juga menjadi wilayah yang rawan bencana, seperti banjir rob, angin, gelombang tinggi dan abrasi pantai.

Kemudian wilayah rawan bencana yang keempat adalah kawasan perbukitan di Lamongan bagian selatan.

Pada musim hujan seperti ini memiliki kerawanan terjadi angin puting beliung, banjir bandang dan tanah longsor.

"Kelima adalah kawasan di bawah waduk atau bendungan besar, memiliki resiko diterjang banjir bandang, jebolan tanggul maupun limpahan air waduk ," ungkap Joko.

Peta sejumlah wilayah yang rawan bencana itu, memastikan BPBD Lamongan telah menyiapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan untuk penanggulangan jika sewaktu-waktu terjadi bencana.

"Peralatan dan logistik internal BPBD kita  sudah siap semua, " ungkap Joko.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved