Berita Viral
Sosok Pria Masukkan Rp 10 Juta ke Kardus Relawan Peduli Palestina di Jalan, Dijuluki Sultan Amuntai
Sosok pria masukkan Rp 10 juta ke kardus relawan penggalangan dana Palestina menjadi sorotan. Pria itu disebut-sebut sebagai Sultan Amuntai.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Sosok pria masukkan Rp 10 juta ke kardus relawan penggalangan dana Palestina menjadi sorotan.
Aksi pria itu terjadi di kawasan Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan.
Video tindakan pria tersebut pun viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 1.15 menit, terlihat pria yang menyumbangkan segepok uang pecahan Rp100 ribu dengan total Rp 10 juta ini duduk di jok depan sebelah sopir.
Ketika itu pria yang disebut-sebut sebagai Sultan Amuntai ini, memelankan mobil di lokasi penggalangan dana dan kemudian menggunakan tangannya memanggil gadis cilik yang menjadi relawanberdiri sambil memegang kardus.
Begitu didekati, tanpa menunggu lama ternyata dari dalam mobil tangan pria ini memberikan segepok uang Rp100 ribu dengan memasukannya ke kotak.
Setelah itu relawan yang menerima sempat menghitung dan ternyata jumlah uang yang disumbangkan Sultan Amuntai ini sebanyak Rp 10 juta.
"Alhamdulillah dari hamba Allah sepuluh juta untuk membantu saudara-saudara kita yang berada di Palestina. Alhamdulillah, nah Sultannya Amuntai ne," suara seorang pria di video yang menyampaikan lewat pengeras suara, dikutip TribunJatim.com dari BanjarmasinPost.
Baca juga: Minta Sumbangan Berkedok Palestina, Tiga Wanita ini Kabur saat Ditanya Perekam Video: Buang Kardus
Sementara itu mobil yang ditumpangi Sultan Amuntai ini pun meneruskan perjalanan meninggalkan perempatan Paliwara yang jadi lokasi penggalangan dana.
Berdasarkan penelusuran Banjarmasinpost.co.id, aksi Sultan Amuntai ini direkam relawan gabungan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) yang menggelar penggalangan dana peduli Palestina
Lokasinya berada di perempatan Paliwara, Kecamatan Amuntai Tengah, Kabupaten HSU, setelah menuruni jembatan Paliwara apabila datang dari arah dalam kota.
Aksi penggalangan dana ini sendiri dilakukan relawan gabungan Kabupaten HSU dan ini merupakan aksi peduli Palestina tahap kedua setelah tahap pertama dilaksanakan Oktober tadi selama 10 hari.
Sedangkan penggalangan dana tahap kedua ini sudah berjalan sejak 5 Desember 2023 dan aksi Sultan Amuntai ini terjadi pada penggalangan dana di hari kedelapan, tepatnya, Selasa (12/12/2023) sore.
Baca juga: Anak Panti Asuhan Nangis Sumbangan Malah Dibawa Pulang Lagi Sama Donatur, Pengurus Kaget & Marah
Koordinator Lapangan Aksi Peduli Palestina Relawan Gabungan HSU, Buya Muhhamad Yusuf, saat dikonfirmasi, membenarkan peristiwa tersebut.
"Iya lokasinya di perempatan Paliwara, tanggal 12 sore," katanya.
Diceritakannya, ketika itu seperti beberapa hari yang sudah berjalan, relawan gabungan turun ke ruas jalan di kota Amuntai yang telah ditetapkan untuk lokasi penggalangan dana, salah satunya di perempatan Paliwara.
Saat sore harinya, tanpa ada yang menduga, ada mobil yang melintas bergerak pelan lalu penumpang di dalamnya menyumbangkan uang Rp 10 jua secara spontan.
Mobil tersebut datang dari arah Jembatan Paliwara dan sempat berhenti karena lampu merah yang ada perempatan.
"Mobilnya kalau tidak salah Mini Cooper, warna putih," ujarnya saat ditemui di sela aksi penggalangan dana di Perempatan Paliwara.
Diakuinya juga saat itu, dia dan relawan lainnya yang berada di lokasi sempat tak mengira segepok uang pecahan ratusan itu jumlahnya sebesar Rp 10 juta.
Mereka baru tahu kalau jumlahnya Rp10 juta ketika langsung dihitung di tempat tak lama setelah uang diterima relawan.
Baca juga: 3 Saudara Kompak Nikah Bareng 1 Pelaminan, Ortu Tak Peduli Amplop Sumbangan Tamu, Keluarga Bahagia
Konflik Palestina vs Israel masih terus berlanjut sampai saat ini.
Meski Jalur Gaza dibombardir pemerintah Israel, perjuangan Hamas mempertahankan Palestina tetap berlanjut.
Dukungan kepada Hamas kian mengalir.
Mayoritas warga Palestina di jalur Gaza memberikan dukungan kepada kelompok Hamas.
Dilansir dari Tribunnews, sebuah survei yang dilakukan PSR (Pusat Kebijakan dan Penelititian Survey) di Palestina menunjukkan hasil yang mengejutkan.
Hampir seluruh responden menuntut Presiden Mahmoud Abbas selaku Presiden Otoritas Palestina (PA) yang di backing AS untuk mundur dari jabatannya.
Baca juga: Alasan Siti TKW Taiwan Sengaja Sembunyikan Uang Sumbangan untuk Sha Wang, Sindir Majikan: Boro-boro!
Sebanyak 90 persen responden meminta Presiden Mahmoud Abbas menyerahkan jabatannya.
Hal ini menunjukkan jika kebanyakan masyrakat Palestina menginginkan hal yang sama.
Survei ini dilakukan selama 10 hari, yakni berlangsung dari 22 November hingga 2 Desember.
Survei ini melibatkan 1.231 orang di Tepi Barat Gaza dengan margin of error mencapai 4 persen.
Survei ini dilakukan tatap muka terhadap 481 responden saat gencatan senjata.
57 persen responden Gaza dan 82 responden di Tepi Barat percaya tindakan Hamas menyerang Israel di bulan Oktober lalu bukanlah kejahatan perang.
Warga mempercayai bahwa Hamas bertindak untuk Yerusalem dari ekstrimis Yahudi.
Hanya 10 persen yang menganggap Hamas telah melakukan kejahatan perang.
Sebagian besar juga mengaku tidak melihat video yang diduga menampilkan anggota Hamas melakukan tindak kejahatan.
Shikaki mengatakan 88 persen responden ingin agar Abbas mengundurkan diri. Jumlah ini naik 10 persen dibandingkan dengan tiga bulan lalu.
Adapun dalam waktu yang sama ada 44 persen responden di Tepi Barat yang mengaku mendukung Hamas.
Padahal, pada bulan September lalu jumlahnya hanya 12 persen.
Hasil survei itu memperlihatkan adanya rasa frustrasi dalam diri warga Palestina terhadap masyarakat internasional, terutama AS, negara-negara Eropa, dan bahkan PBB.
“Level anti-Amerikanisme dan anti-Westernisme di antara warga Palestina sangat besar karena posisi yang mereka ambil dalam hal hukum kemanusiaan internasional dan peristiwa yang sedang terjadi di Gaza.
Baca juga: Tarik Sumbangan Rp1,6 Juta untuk Beli Mobil, Komite SMPN 1 Ponorogo Sebut Penting Buat Mobilitas
Situasi ini kemudian membuat Israel dan Pemerintah AS makin sulit menentutkan rencana pasca perang.
Sejumlah pihak juga mempertanyakan motif Israel membasmi habis Hamas serta kemampuan mereka untuk berkuasa.
Sementara itu, AS terus menekan PA untuk memerintah dan mengambil kuasa penuh di Tepi Barat.
Dilansir Tribunnews.com, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak peran apa pun dari PA di Gaza.
Selain itu, dia menegaskan Israel harus melakukan pengawasan keamanan di sana.
Baca juga: Reaksi Kadindik Soal SMPN 1 Ponorogo Minta Sumbangan Wali Murid untuk Beli Mobil: Saya WA Kepseknya
Sementara itu, sekutu AS di Timur Tengah mengaku hanya akan terlibat dalam proses pemulihan pascaperang jika ada dorongan ke arah solusi dua negara untuk mengatasi konflik Palestina-Israel.
Akan tetapi, kecil kemungkinan solusi dua negara itu bakal dipilih oleh pemerintahan Netanyahu yang didominasi oleh politikus yang menolak berdirinya negara Palestina.
“Israel terjebak di Gaza,” kata Khalil Shikaki yang melakukan survei, dikutip dari Associated Press.
“Mungkin nantinya pemerintah Israel akan memutuskan bahwa Netanyahu salah dalam menempatkan semua situasi ini, dan mereka mungkin memilih untuk menarik diri secara sepihak dari Gaza."
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
pria masukkan Rp 10 juta ke kardus relawan
penggalangan dana Palestina
viral di media sosial
Sultan Amuntai
berita viral
Palestina
Israel
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Akhir Nasib Roy Suryo Terkait Polemik Ijazah Jokowi & Gibran Disebut Denny Darko Bisa Berakhir Bui |
![]() |
---|
Adi Ngamuk, Gerebek Istrinya yang Tidur Bareng Pria Lain Berpakaian Minim, Ternyata Hamil |
![]() |
---|
Nunung Akhirnya Punya Rumah Mewah usai Tinggalkan Kos-kosan, Donatur Utama Bukan Raffi Ahmad |
![]() |
---|
Jupriadi 16 Tahun Mengabdi Jadi Guru, Dipecat usai Ngaku Sambat Pesan Politik di Grup WA Sekolah |
![]() |
---|
LKS Gratis, Wali Murid Malah Diintimidasi Guru usai Protes Harga Rp 140 Ribu, Dikelilingi 10 Orang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.