Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Guru SD Bunuh Diri Sekeluarga di Malang

Terkuak Motif Guru SD Bunuh Diri Sekeluarga di Malang, Polisi Sebut Korban Berutang Pada Seseorang

Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah mengatakan, berdasar keterangan para saksi, kurang lebih utang ditanggung korban mencapai puluhan juta.

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/PURWANTO
Tim Inafis Satreskrim Polres Malang melakukan olah TKP kasus dugaan bunuh diri guru SD sekeluarga di Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Selasa (12/12/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu'lu'ul Isnainiyah

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Satu keluarga yang terdiri dari bapak, ibu, dan anak atau guru SD bunuh diri sekeluarga asal Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang nekat mengakhiri hidupnya dikarenakan faktor ekonomi.

Diketahui, mereka memiliki hutang ke perseorangan sebanyak puluhan juta rupiah. 

Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah mengatakan, berdasarkan dari keterangan para saksi, kurang lebih utang yang ditanggung korban itu mencapai puluhan juta.

Namun, Gandha belum bisa menyampaiakan berapa besaran nilai utang tersebut. 

"Mohon maaf saya hanya bisa menyampaikan kisaran puluhan juta," ujar Gandha, Minggu (17/12/2023).

Baca juga: Pria asal Lawang Bobol Rumah di Singosari Malang, Gasak Laptop hingga Tripot, Aksinya Terekam CCTV

Gandha memastikan, korban tidak memiliki utang ke bank maupun koperasi. Hal ini diperkuat dengan beberapa saksi yang telah dimintai kererangan. 

"Dari saksi juga tidak mengatakan seluruhnya. Intinya ada beberapa saksi yang yang menyampaikan bahwa yang bersangkutan ini sempat meminjam uang ke dirinya (saksi), kurang lebih seperti itu," jelasnya.

Selain menggali keterangan dari saksi, penyidik saat ini juga tengah mencari ponsel milik korban W (44). Ponsel korban tidak ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP). Di mana ponsel tersebut dapat menjadi bukti untuk menggali informasi lebih mendalam.

Sementara itu, hasil olah TKP yang dilakukan oleh laboratorium forensik Polda Jawa Timur Kamis (14/12/2023) lalu hingga kini belum keluar. 

"Belum ada hasil resmi dari bidlabfor," tukas Gandha.

Baca juga: Kedai Kopi Sri Rejeki di Malang Dibobol Maling, Sejumlah Barang Raib, Ada Jejak Coretan Warna Hitam

Seperti yang diberitakan sebelumnya, W (44), S (40), dan R (12) di dalam kamarnya, Selasa (12/12/2023). 

Ibu dan anak meninggal dengan cara meminum cairan obat nyamuk. Sedangkan ayahnya, menyayat pergelangan tangan kiri hingga urat nadinya putus.

Mereka menyisakan anak perempuan K (12) yang kini tinggal dengan neneknya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved