Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

10 Jam Keliling Tak Ada yang Beli, Penjual Kripik di Tasikmalaya Nangis Jalani Hidup, Sebatang Kara

Kira-kira 10 jam berkeliling demi menjajakan kripik di Tasikmalaya, penejual kripik bernama Abah Ajun ini terpaksa mengikhlaskan karena susah.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Instagram
Abah Ajun penjual kripik yang berjualan 10 jam tetapi tak ada yang beli, menangis di pinggir jalan. 

Omer bahkan sudah menjalani operasi tiga kali agar bisa berjalan.

Sebelumnya ia mengalami lumpuh selama lima tahun.

Diketahui donasi yang dilakukan sejak Juli 2023 tersebut telah terkumpul Rp40.878.799.

Akan tetapi, menurutnya, hingga kini ia hanya menerima uang Rp1,5 juta saja.

Padahal kata Uni, anaknya kini membutuhkan biaya untuk pengobatan.

Uni pun merasa dibohongi dan hanya dijadikan konten semata untuk kepentingan pribadi.

Ia lantas meminta donasi untuk anaknya agar ditutup.

Baca juga: Tiga Wanita Bawa Kardus Minta Donasi Palestina, Kabur saat Ditanya: Kalian Kok Bawa-bawa Palestina

"Kitabisa.com tolong tutup donasi atas nama anak saya.

Karena percuma donasi terkumpul sudah 5 bln tapi uangnya gak sampai ke anak saya.

Sementara anak saya butuh pengobatan," tulisnya di akun TikTok @uni_mamaomer.

Uni pun mengungkapkan kronologi kejadian yang dialaminya.

Ia menceritakan, pada Juli 2023 lalu, ada seseorang dari galang donasi akun bernama Cerita Haru yang menghubungi dirinya.

"25 Juli tim Cerita Haru Hari ini datang ke tempat jualan saya di alun2 Bogor, mereka lalu memvideo saya dan anak saya yang sedang jualan saat itu," tulisnya.

Video itu pun disebut di-posting di akun @ceritaharuhariini.

Uni menyebut, tim yang datang pada saat itu menjanjikan uang donasi yang terkumpul akan diberikan kepada anaknya untuk biaya pengobatan.

Akan tetapi, kata dia, saat anaknya akan dioperasi, Uni meminta diisikan saldo Gojek saja tidak diberikan oleh penggalang donasi.

"Saya terpaksa memohon ke dokter agar anak saya jangan dirujuk ke RSCM karena saya ga ada biaya untuk ke sana. Padahal donasi sudah terkumpul 40.000.000," kata Uni.

Setelah berulang kali menanyakan soal uang tersebut, Uni pun akhirnya dikirimi uang.

"Sebulan kemudian datang bantuan 1.500.000 yang uangnya langsung saya pakai untuk menebus obat untuk otak," jelasnya.

"Saya bingung, untuk siapa uang donasi?

Gendang telinga anak saya yg pecah tidak bisa saya obati, tiap bulan kontrol di RSUD habis duit 350.000," tulisnya lagi.

Uni pun akhirnya meminta agar donasi untuk anaknya ditutup saja.

"Saya gak mau RIBUT. Saya hanya minta TOLONG agar DONASI ini di TUTUP," tulisnya.

Seorang ibu penjual nasi bungkus di Alun-alun Bogor tengah menjadi sorotan di media sosial
Seorang ibu penjual nasi bungkus di Alun-alun Bogor tengah menjadi sorotan di media sosial (TikTok)

Terbaru, ia pun mengabarkan kalau donasinya sudah ditutup.

Namun uang Rp40 juta yang didapat dari donasi belum ia terima.

Sementara itu akun Kita Bisa di Twitter pun memberikan tanggapan soal kasus tersebut.

"Hi kak, terima kasih laporannya.

Tim kami juga sudah terima laporannya di Tiktok, dan saat ini tim terkait sedang menindaklanjuti laporan langsung ke penerima manfaat yg melaporkan.

Akan kami update kembali jika sudah jelas situasinya ya," tulis akun Twitter @kitabisacom.

Di hari yang sama, Kita Bisa pun memberikan kabar terbaru soal kasus tersebut.

Pihaknya mengatakan telah menemui langsung ibu penjual nasi bungkus tersebut.

Kita Bisa menyampaikan beberapa poin soal informasi galang dana untuk anak penjual nasi bungkus di Bogor tersebut.

Berikut update-nya, dikutip dari akun Twitter @kitabisa.com, Selasa (26/12/2023).

1. Posisi Kitabisa sebagai platform galang dana yang mengatur galang dana, penyaluran, dan pelaporan ke donatur

2. ⁠Donasi yang tersedia di halaman galang dana merupakan hak penerima manfaat, sebagaimana tertulis secara transparan di halaman galang dana

3. Menurut penggalang dana, hak penerima manfaat selama ini selalu siap disalurkan sesuai dengan permintaan penerima manfaat atau disalurkan secara rutin setiap bulannya

4. Sempat terjadi miskomunikasi antara penggalang dana dan penerima manfaat, sehingga penerima manfaat berasumsi donasi tidak bisa dicairkan. Faktanya, sisa dana belum dicairkan dari halaman galang dana karena belum ada permintaan kepada tim penggalang dana

5. ⁠Setelah dijelaskan kembali, kedua belah pihak sepakat donasi dicairkan sepenuhnya dan penggalangan dana diakhiri sesuai dengan permintaan penerima manfaat.

Sementara itu Uni pun telah memberikan penjelasan soal galang dana untuk anaknya.

Kini Uni mengaku telah mendapatkan uang donasi yang ditujukan untuk anaknya tersebut.

Uni menyebut, ternyata ada kesalahpahaman dan miskomuniasi soal penerimaan donasi tersebut.

Berikut kabar terbaru yang disampaikan oleh Uni yang menerima donasi, dilansir dari akun TikTok @uni_mamaomer.

"1. Saya sudah bertemu tim Kitabisa hari ini

2. Alhamdulillah semua dibuat jelas, ternyata semua masalah komunikasi dan kesalahpahaman saja

3. Dijelaskan donasi yang terkumpul hak saya dan bisa dicairkan sesuai kebutuhan, saya hanya perlu komunikasi saja, beberapa waktu ini ada kesulitan komunikasi di sisi saya tp sudah dijelaskan kembali

4. Mohon maaf jika saya membuat ramai. Terima Kasih netizen yang sudah bantu dan Kitabisa yang sudah perjelas dan membantu pengobatan anak saya.

Diunggahan lain, ia juga menyebut bahwa donasi telah dicairkan.

"Alhamdulillah udah cair barusan ketemu team kitabica.com," tulisnya.

Terlihat ia memegang sebuah kertas yang bertuiskan penyaluran bantuan hasil galang dana senilai Rp21.359.750.

 

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved