Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kisah Inspiratif

Dusun Kajar Kuning di Lereng Semeru, Siang Pakai Mikrohidro Malam Pakai PLN

Ada teknologi mutakhir di sungai itu berupa Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Dalam referensi ilmiah, mikrohidro ialah pembangkit listrik

|
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/TONY HERMAWAN
Sucipto mengecek turbin dan generator untuk memastikan pasokan listrik dari mikrohidro stabil. 

Dia ingin ketika menikahi wanita pujaannya bisa menyewa electone. Namun, pada akhirnya ketika menikah  keinginannya tidak keturutan.

Bukan karena tak ada uang, tapi listrik saat itu belum masuk. Pemain electone tunggal menolak job dari lelaki itu karena kebingungan harus mencolokkan listrik kemana untuk menyalakan sound system.

Sebenarnya, saat itu banyak warga yang mengusahakan listrik sendiri dengan membuat kincir air.

Rata-rata warga rela menjual sawah milik moyangnya demi menyokong pembuatan kincir air ukuran besar.

Karena ada asumsi semakin besar ukuran kincir air yang dibuat, maka semakin besar daya listrik yang dihasilkan.

Sayangnya tidak demikian. Meskipun kincir air besar, tapi listrik hanya maksimal untuk empat lampu, lebih dari itu listrik padam (jeglek).

Melihat persoalan itu seorang anak muda setempat tergerak. Ia memang baru satu tahun kuliah di Teknik Mesin IKIP Malang (sekarang berganti nama menjadi Universitas Malang).

Meski demikian, ambisinya untuk mengatasi kebuntuan di desanya kuat. Berbekal buku bacaan dari seorang kawannya di Universitas Brawijaya, ia berani mendesak dosennya untuk membimbingnya membuat mesin Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) . 

Baca juga: Gurih dan Lembut saat Digigit, Pastel Watik Jatiroto Lumajang Kebanjiran Pesanan Saat Libur Nataru

Anak muda itu bernama Sucipto. Serupa dengan namanya sebuah mesin mikrohidro tercipta dari keterampilan tangannya.

Mikrohidro ciptaan Sucipto bekerja dengan cara memanfaatkan air yang mengalir di sungai. 

Air sungai Besuk Semut terlebih dahulu ditampung di bendungan.

Di bendungan itu dipasang semacam besi berongga yang fungsinya menyaring sampah dan kerikil. Air yang sudah bersih dari sampah dan kerikil kemudian masuk ke pipa.

Air yang masuk pipa menggerakkan roda turbin. Daya yang dihasilkan terhubung ke generator. Dari generator muncul daya listrik

"Saat itu ada 100 lebih rumah akhirnya mendapat pasokan listrik dari mikrohidro buatan saya," ucapnya.

Nama Sucipto dibicarakan banyak orang, seiring keberhasilannya membuat mikrohidro di desanya. Sampai-sampai dia sering dipanggil ke desa-desa lain untuk membuat mikrohidro serupa.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved