Berita Viral
Dikelola Pemuda Pancasila, Biaya Masuk Tempat Wisata Jadi Mahal, Pengunjung Protes Bayar Rp 120 Ribu
Aksi Pemuda Pancasila ini bikin warga sekitar geram hingga viral di media sosial.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Dikelola Pemuda Pancasila, biaya masuk tempat wisata pantai jadi mahal Rp15 ribu.
Banyak pengunjung protes dan mengeluhkan biaya masuk tempat wisata tersebut tak lagi murah.
Tak ayal aksi Pemuda Pancasila ini bikin warga sekitar geram dan akhirnya viral di media sosial.
Kasus ini awalnya viral di Facebook, yang kemudian menyebar di media sosial lainnya seperti akun X ini.
Nama baik Pemuda Pancasila pun tercoreng usai kabar memungut biaya mahal untuk para wisatawan yang ingin masuk ke tempat wisata.
Belakangan diketahui tempat wisata yang dimaksud adalah Pantai Cemoro Sewu.
Tepatnya berada di Desa Kungkai Baru, Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma, Bengkulu.
Dalam unggahan yang beredar, tampak warga hendak mengunjungi pantai yang berada di Desa Kungkai Baru, Bengkulu, tersebut.
Kemudian ada beberapa anggota ormas Pemuda Pancasila yang memungut tarif masuk dan parkir ke pantai tersebut.
Perekam video lalu terlihat protes dengan biaya yang dipatok oleh Pemuda Pancasila untuk masuk ke Pantai Cemoro Sewu.
Dari foto tiket yang disematkan, pengunjung harus membayar sebesar Rp15.000 per orang.
Bahkan biaya tersebut belum termasuk dengan biaya parkir.
Dalam tangkapan layar sebuah pesan, pengunjung tersebut mengatakan, dirinya harus membayar Rp120.000 untuk delapan orang.
Hingga unggahan ini ditulis, Rabu (3/1/2024), unggahan tersebut telah dilihat sebanyak lebih dari dua juta kali.
Lantas seperti apa peristiwa selengkapnya?
Melansir Tribun Jabar, warga setempat Nopan membenarkan bahwa banyak pengunjung yang protes karena harga tiket masuk ke pantai tersebut mahal.
"Tadi banyak pengunjung yang protes, sebab sangat mahal biaya masuknya. Itu belum dengan parkir," ujar Nopan, dilansir dari Tribun Bengkulu, Senin (1/1/2024).
Nopan menjelaskan, Pantai Cemoro Sewu dikelola ormas Pemuda Pancasila selama musim liburan.
Pantai tersebut, kata Nopan, biasanya dikelola oleh pihak desa.
Namun Pemuda Pancasila mengaku telah memiliki izin lengkap dari Pemerintah Kabupaten Seluma.
"Memang sudah terlalu mahal mas," ujar Nopan.
"Kalau kami desa yang mengelola paling besar Rp10 ribu, itu sudah termasuk parkir," jelasnya.
Baca juga: Pengunjung Emosi Bayar Es Teh di Warung Makan Rp15 Ribu, Penjual Kuak Fakta Es Batu di Gelas
Nopan pun mengakui bahwa biaya yang dipatok Pemuda Pancasila sudah termasuk pungutan liar (pungli) karena melebihi standar yang ditetapkan.
Biasanya pihak desa mematok harga sebesar Rp10.000 per sepeda motor dan Rp15.000 per mobil, itu pun sudah termasuk parkir.
Sementara ketika dikelola Pemuda Pancasila, biaya masuknya jadi Rp15.000 per orang, sementara biaya parkir Rp10.000-Rp15.000 per kendaraan.
Belum lagi lapak pedagang yang dipatok sewa sebesar Rp150.000.
"Kalau seperti ini buruknya pantai kami. Imbasnya orang malas lagi berkunjung," tutur Nopan.
Nopan menambahkan, dengan tarif biaya masuk yang mahal, banyak pengunjung putar balik.
Sehingga dirinya berharap ke depannya pengelolaan Pantai Cemoro Sewu dikelola oleh desa agar tidak terulang lagi insiden seperti ini.
"Tadi langsung dibubarkan polisi, begitu mengetahui kejadian ini," kata Nopan.
"Sehingga saat ini untuk masuk ke Pantai Cemoro Sewu gratis, tidak ada dipungut biaya," tutupnya.

Polsek Sukaraja langsung turun ke lapangan untuk membubarkan kegiatan Pemuda Pancasila di Pantai Cemoro Sewu setelah mengetahui kejadian dalam video yang viral.
"Iya, kami langsung kami hentikan tadi. Karena tidak sesuai lagi dengan kesepakatan awal," kata Kapolsek Sukaraja, Iptu Catur Teguh, Senin.
Menurut Catur, selain karena harga tiket masuk yang diprotes warga, lokasi tersebut juga masuk ke dalam kawasan cagar alam.
"Kesepakatan awal, kami bersama tim. Ada Danramil Periukan, BKSDA Seluma, dan Kepala Desa Kungkai Baru sudah menunjukan lokasinya," tutur Catur.
"Tapi begitu pelaksanaan dipindahkan ke lokasi CA, ditambah lagi ada protes pengunjung jadi harus kami hentikan," lanjutnya.
Ia menambahkan, sesuai rekomendasi yang diberikan, kegiatan ormas Pemuda Pancasila adalah kebersihan pantai, penanaman pohon, dan acara hiburan.
Tidak disebutkan adanya pungutan kepada pengunjung yang datang untuk berwisata.
Pemuda Pancasila Sebut Sudah Ada Izin
Sementara itu, Ormas Pemuda Pancasila klaim sudah mengantongi izin lengkap soal viral pungut biaya mahal masuk Pantai Cemoro Seluma di Desa Kungkai Baru, Kecamatan Air Periukan, Seluma, Provinsi Bengkulu.
Ketua Ormas Pemuda Pancasila Seluma Guntur Alamsyah mengatakan, bahwa kegiatan yang dilaksanakan di Pantai Cemoro Sewu tersebut telah memiliki izin lengkap.
"Masalah perizinan, semua telah sesuai prosedur dan kegiatan kami itu ada izinnya" kata Guntur, Rabu (3/1/2024) dikutip dari Tribun Bengkulu .
Namun ketika ditanya terkait pungutan yang diambil kepada pengunjung sebesar Rp 15 ribu, Ketua PP Seluma enggan berkomentar banyak.
"Lengkapnya datang ke kantor saja," tutupnya.
Baca juga: Wisata Teluk Lover Jember Tak Naikkan Tarif saat Libur Nataru, Hanya Bayar 7.500 Perak Sepuasnya
Lebih lanjut pihak kepolisian juga akan memanggil ormas Pemuda Pancasila untuk dimintai keterangan.
"Dalam satu dua hari ini akan kita undang mereka, untuk mengklarifikasi terkait kegiatan maupun kejadian di Pantai Cemoro Sewu, pada Senin," kata Catur.
Klarifikasi ini, lanjut Catur, menyangkut semua kegiatan yang dilaksanakan Pemuda Pancasila di Pantai Cemoro Sewu.
Hal itu termasuk pungutan biaya tiket masuk yang dikeluhkan oleh pengunjung.
"Jadi semua kegiatan mereka akan kita klarifikasi.
Termasuk juga terkait pungutan masuk yang dikeluhkan pengunjung," tandasnya.

BKSDA Wilayah 2 Seluma menyebut, aksi Pemuda Pancasila tersebut tidak mendapat izin dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah 2 Seluma.
Diketahui lokasi kegiatan Ormas Pemuda Pancasila tersebut merupakan lokasi Cagar Alam Pantai Cemoro Sewu.
Kepala BKSDA Wilayah 2 Seluma, Lina Warlina mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan oleh Ormas Pemuda Pancasila tersebut tidak ada izin dari pihaknya.
"Tidak ada izin itu," kata Lina Warlina, Selasa (2/1/2023).
Sedangkan Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Saiful Anwar mengatakan, pihaknya hanya memberikan izin keramaian kepada ormas Pemuda Pancasila yang akan melakukan kegiatan penanaman pohon dan kebersihan pantai.
"Izin yang kami berikan hanya keramaian. Tidak ada hiburan dan lainnya," kata Saiful Anwar.
Pemuda Pancasila
biaya masuk tempat wisata
mahal
Pantai Cemoro Sewu
Desa Kungkai Baru
Kecamatan Air Periukan
Kabupaten Seluma
Bengkulu
Iptu Catur Teguh
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Jokowi Disebut Dalang di Balik Kasus Hasto dan Tom Lembong, Relawan Besutan Budi Arie Pasang Badan |
![]() |
---|
Terungkap Isi Tas Bidan Dona yang Rela Seberangi Sungai Karena Jembatan Putus Demi Bantu Pasien |
![]() |
---|
Sosok Bidan Berenang Seberangi Sungai Demi Obati Pasien karena Jembatan Putus, Mengabdi Sejak 1999 |
![]() |
---|
Tenteng Tas Hermes, Wanita ini Embat Kalung Berlian Rp50 Juta, Pura-pura Jadi Pembeli |
![]() |
---|
Kafe Tak Lagi Setel Lagu Indonesia karena Takut Bayar Royalti, Suasana Jadi Hampa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.