Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilu 2024

Tak Pasang Baliho, Caleg Nganjuk Kampanye Sambil Service TV, Yakin Raup Suara: Siap Jalankan Takdir

Sujono menjadi caleg namun ia justru tak pasang baliho. Uniknya, ia kampanye sambil service TV keliling.

Kolase Tribun Jatim dan Kompas.com
Sujono menjadi caleg namun ia justru tak pasang baliho. Uniknya, ia kampanye sambil service TV keliling. 

TRIBUNJATIM.COM - Kurang sebulan lagi Pemilu 2024 akan digelar.

Para calon legislatif yang ikut Pemilu 2024 berbondong-bondong menarik suara untuk memenangkan kontes demokrasi tersebut.

Di antaranya ialah memasang baliho dan kampanye.

Namun justru berbeda dengan sosok caleg satu ini.

Ia menjadi caleg namun tidak memasang baliho. 

Uniknya, ia kampanye sambil service TV keliling.

Baca juga: Sosok Pria Selundupkan Jimat Berbentuk Sajam di Dalam CD di Lapas Lamongan, Untuk Keselamatan Kakak

Adapun sosok tersebut ialah Sujono.

Sujono merupakan penyandang disabilitas yang maju sebagai calon legislatif DPRD Ngajuk, Jawa Timur.

Sehari-hari, pria berusia 48 tahun tersebut bekerja sebagai tukang servis televisi keliling.

Kini ia memantapkan tekadnya untuk menjadi caleg DPRD.

Menariknya, Sujono tidak berkampanye dengan memasang baliho.

Meski berkebutuhan khusus, tidak menyurutkan tekad dari Sujono (48) warga Desa Sambiroto, Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk untuk bersaing dalam memperebutkan kursi DPRD Nganjuk.

Bahkan, Sujono siap untuk menyuarakan dan memperjuangkan para penyandang disabilitas di Kabupaten Nganjuk agar mendapatkan kesejahteraan yang diidamkan.

Awalnya, tawaran untuk bersedia dijadikan seorang calon legislatif DPRD Nganjuk tidak terbayangkan sebelumnya oleh Sujono.

Sujono, tak pasang baliho tapi kampanye sambil service TV keliling.
Sujono, tak pasang baliho tapi kampanye sambil service TV keliling. (Kompas.com)

Apalagi dirinya yang disabilitas dan berprofesi sebagai tukang servis televisi panggilan tersebut tidak memiliki kelebihan.

Termasuk biaya untuk bisa maju sebagai Caleg DPRD yang konon cukup besar.

Bisa puluhan juta hingga ratusan juta rupiah.

"Saat itu kami berpikir dan merasa tidaklah pantas untuk maju menjadi Caleg DPRD. Apalagi bila harus bersaing dengan caleg-caleg yang memiliki uang banyak dan kaya," kata Sujono ditemui dirumanya, Selasa (2/1/2024).

Untuk itu, tawaran untuk bersedia dijadikan caleg tersebut sempat membuat dirinya tidak percaya dan meminta waktu untuk berpikir lebih jauh.

Hingga akhirnya setelah beberapa waktu memikirkan hal itu dan mendapat dorongan dari keluarga dan teman sesama disabilitas, akhirnya Sujono memberanikan diri menerima tawaran untuk dijadikan caleg DPRD dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Saat itu juga, Sujono langsung diminta untuk melengkapi semua berkas pencalegan.

Mulai dari pemenuhan berbagai persyaratan administrasi dan foto serta tes kesehatan di rumah sakit.

Baca juga: SOSOK Pria Botak yang Dicium Putri Anne, Bukti Sudah Cerai dari Arya Saloka? Sempat Jawab soal Suami

"Alhamdulillah, semua persyaratan kami dinyatakan lengkap dan tidak ada yang harus dibetulkan. Mungkin Tuhan telah memberikan kemudahan bagi kami untuk memenuhi semua persyaratan menjadi Caleg DPRD," ucap Sujono.

Sampai akhirnya, Sujono mendapat tempat menjadi Caleg DPRD Nganjuk dari Daerah Pemilihan (Dapil) III Kabupaten Nganjuk meliputi wilayah Kecamatan Kertosono, Kecamatan Ngronggot, dan Kecamatan Prambon.

Meski Dapil III tersebut bukan Kecamatan domisilinya, tetapi Sujono optimis mampu bersaing dalam Pemilu tahun 2024 mendatang.

Keoptimisan Sujono tersebut bukan tanpa alasan.

Ini dikarenakan di tiga Kecamatan yang menjadi dapil tempatnya bersaing untuk bisa terpilih menjadi anggota DPRD Nganjuk tersebut banyak konsumen atau pelangganan servis televisinya.

Bahkan, dari tiga Kecamatan Sujono merasa memiliki sekitar 1000 calon pemilihnya yang kesemuanya dari kaum disabilitas dan pelangganya.

Di samping itu, Sujono kini telah memiliki sekitar 50 relawan yang siap membantunya mendapatkan suara dalam Pemilu nanti.

Para relawan tersebut merupakan warga biasa dan bukan aktivis atau yang lainnya yang biasa mencari suara.

Terlebih, di kalangan kelompok disabilitas sekarang ini nama Sujono semakin dikenal.

Hal itu setelah Sujono seringkali meminta masukan dan keinginan dari para disabilitas mengenai apa yang bisa diperjuangkan apabila dirinya berhasil duduk di kursi di DPRD Nganjuk.

"Banyaknya masukan dan harapan serta keinginan dari teman-teman disabilitas itu yang menjadi motivasi kami untuk bertarung dalam Pemilu nanti," ucap Sujono suami dari Watirah dengan dua anak tersebut.

Untuk kegiatan sosialisasi dirinya sebagai Caleg DPRD Nganjuk, Sujono mengaku tidak ada yang khusus dilakukan.

Kecuali tetap menajalankan aktivitas sebagai tukang service televisi panggilan dan keliling di dapilnya.

Ketika selesai menjalankan pekerjaan servis televisi, ia sering ngobrol sekaligus mohon dukungan dalam Pemilu untuk bisa menjadi anggota DPRD Nganjuk.

Selain itu, dalam rangka sosialisasi dirinya maju sebagai Caleg DPRD Nganjuk, Sujono menggratiskan servis televisi di tempat umum seperti pos kampling dan sebagainya agar bisa menerima siaran digital dan dinikmati warga.

"Kami rasa hanya itu yang kami lakukan sebagai Caleg DPRD Nganjuk. Dan kami pun hingga kini belum melakukan sosialisasi dengan baliho seperti yang dilakukan caleg lainya sekarang ini.

Dan ini sebagai ikhtiar kami dan kami siap menjalankan takdir dan amanah rakyat bila terpilih sebagai anggota DPRD Nganjuk nantinya," tutur Sujono(Achmad Amru Muiz)

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved