Berita Blitar
Limbah Alam Bunga Pohon Pinus Disulap Menjadi Kerajinan Kostum Karnaval yang Cantik nan Estetik
Limbah Alam Bunga Pohon Pinus Disulap Menjadi Kerajinan Kostum Karnaval yang Cantik nan Estetik
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Nining Srigati (41), warga Lingkungan Ngegong, Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, menyulap bermacam limbah alam menjadi kerajinan yang menarik.
Di tangan ibu dua anak itu, limbah alam seperti bunga pohon pinus, bunga pohon waru, batok atau tempurung kelapa, gedebog atau batang pisang dan daun palem dikreasi menjadi kerajinan kostum karnaval yang cantik.
"Saya mulai membuat kerajinan kostum berbahan limbah alam sejak 2017. Awalnya buat koleksi sendiri. Dari dulu, saya memang suka yang unik-unik," kata Nining di rumahnya, Rabu (10/1/2024).
Saat itu, Nining sedang menyelesaikan pembuatan mahkota berbentuk ular cobra di teras rumahnya.
Tangan kanan Nining terlihat memegang lem tembak untuk menempel bunga pinus pada spon yang sudah dibentuk menyerupai kepala ular cobra.
Baca juga: Dukung Kewirausahaan Perempuan dalam Kerajinan Batik, Cargill Indonesia Gelar Pelatihan
"Biasanya saya buat mahkotanya dulu. Untuk bajunya, nanti menyesuaikan bentuk mahkotanya," ujarnya.
Nining mengerjakan pembuatan kostum karnaval sendiri. Ia harus membagi waktu dengan pekerjaan utamanya sebagai petugas kebersihan di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Blitar.
Di sela-sela kesibukannya sebagai petugas penyapu jalan, ia memanfaatkan waktu senggangnya untuk membuat kerajinan kostum karnaval di rumah.
"Tugas menyapu jalan biasanya pagi dan sore. Di saat waktu senggang, saya membuat kerajinan kostum," ujarnya.
Nining mengaku, ide membuat kerajinan kostum karnaval berbahan limbah alam sebenarnya muncul secara spontan.
Ketika itu, ia sedang jalan-jalan di tempat wisata hutan pinus di Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar. Ia melihat banyak bunga pinus berserakan di tanah.
Ia mengambil satu bunga pinus yang berserakan di tanah dan mengamatinya. Seketika, muncul ide dari Nining untuk membuat kerajinan dari bunga pinus tersebut.
"Saya melihat bunga pinus kok bagus. Lalu saya kumpulkan untuk dibawa pulang. Sampai di rumah, saya berpikir dibuat kerajinan apa bunga pinus ini. Akhirnya saya bikin mahkota kok cantik. Kemudian saya coba bikin kostum," ujarnya.
Berjalannya waktu, Nining mencoba mengembangkan kerajinan kostum karnaval berbahan limbah alam itu.
Ia mencoba mengkombinasikan bunga pinus dengan limbah alam lainnya seperti bunga waru, gedebog pisang, tempurung kelapa, daun palem dan karung goni untuk membuat kostum karnaval.
Ia membeli spon untuk dasar pembuatan kostum karnaval. Lalu, di bagian luarnya, ia lapisi dengan bermacam limbah alam.
"Selain modelnya unik, saya sengaja memilih bahan limbah alam untuk kerajinan kostum karena barangnya gampang didapat. Seperti bunga pinus, di Blitar masih banyak, tinggal ambil gratis. Bahannya juga ramah lingkungan," katanya.
Bahan limbah alam untuk kerajinan kostum karnaval milik Nining memang didapatkan secara gratis, tapi ide pembuatannya yang mahal.
Proses pembuatan kostum karnaval berbahan limbah alam juga butuh waktu lumayan lama. Untuk membuat satu kostum, Nining butuh waktu tiga minggu sampai satu bulan.
Karena, Nining harus memadukan bermacam limbah alam agar terlihat serasi dan cantik ketika menjadi kostum karnaval.
Ia juga tidak menggunakan cat untuk mewarnai kerajinan kostum karnaval. Warna pada kostum karnaval milik Nining merupakan warna alami dari limbah alam.
"Paling cuma saya pernis supaya kelihatan mengkilat.
Sekitar setahun ini, kerajinan kostum karnaval berbahan limbah alam milik Nining mulai dikenal masyarakat Blitar.
Banyak orang menyewa kostum miliknya untuk acara dies natalis sekolah, agustusan dan acara karnaval bersih desa.
Pada momen Agustus 2023 lalu, Nining mendapatkan uang sekitar Rp 4,5 juta dalam sebulan dari hasil menyewakan kostum karnaval miliknya.
"Tarif sewa kostum mulai Rp 300.000 sampai Rp 500.000. Penyewanya masih lokal Kota Blitar dan Kabupaten Blitar. Sekarang saya punya koleksi sekitar 15 kostum. Awal tahun ini mulai buat lagi untuk persiapan Agustus nanti," katanya.
Pemkab Lumajang Siapkan Dana BTT untuk Jika Diminta Dukung Program Makan Siang Gratis |
![]() |
---|
Tebing Sungai di Perum Grand Family Kota Blitar Longsor Satu Rumah dan Musala Terancam |
![]() |
---|
Perumahan Pakunden Permai Kota Blitar Terendam Banjir, Diguyur Hujan Seharian |
![]() |
---|
Kapolda Jatim Luncurkan Benih Jagung Bhayangkara di Blitar, Bisa Hasilkan 10 Ton per Hektar |
![]() |
---|
Kapolda dan Pj Gubernur Jatim Kompak Tanam Jagung Serentak di Lahan 1 Juta Hektare di Blitar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.