Berita Surabaya
Kesaksian Barista Kafe Dikeroyok Gerombolan Pemuda Beratribut Pencak Silat di Surabaya: Banyak Darah
Kesaksian barista kafe dikeroyok gerombolan pemuda beratribut pencak silat di Jalan Tunjungan Surabaya hingga mengalami luka sabetan di kepala.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - SH (19) pemuda yang kesehariannya menjadi barista di kafe kawasan Wonokromo Surabaya, menjadi korban kebrutalan massa beratribut pakaian diduga pencak silat, di depan sebuah toko sepatu kawasan Jalan Tunjungan, Genteng, Surabaya, hingga video amatirnya viral di media sosial sejak Senin (15/1/2024).
Pemuda bertubuh kurus itu, menjadi satu di antara dua korban aksi pengeroyokan. Ia mengalami luka sobek sepanjang tiga centimeter pada kulit kepala belakang sisi kanan.
Akibat luka yang ditimbulkan oleh sabetan senjata tajam (sajam) diduga jenis pisau, SH harus memperoleh tujuh jahitan.
Kini, luka pada kepalanya masih tampak ditutupi perban berwarna putih.
Ia mengaku tidak mengalami efek samping yang mengkhawatirkan akibat luka tersebut.
Hanya saja, SH harus lebih berhati-hati untuk meletakkan kepala di atas bantal saat rebahan di kasur.
Dia masih merasa nyeri pada kulit kepala bekas luka jahitan.
Kendati demikian, SH mengaku tetap bersyukur. Karena luka sobek tersebut sudah mendapatkan penanganan medis secara baik dari tim dokter RSUD dr Soetomo Surabaya.
Sehingga dirinya tidak lagi harus melakukan kontrol lanjutan ke rumah sakit, secara berkala.
Namun, dirinya cukup menunggu seiring berlalunya waktu, luka pada kepalanya berangsur-angsur mengering, kemudian rasa nyeri pada kulit kepala tak lagi muncul, dan ia dapat kembali beraktivitas seperti sedia kala.
Baca juga: Bentrok Massa dari 2 Perguruan Silat di depan Polsek di Tulungagung, 3 Orang Diperiksa, 1 Warga Luka
Dibandingkan dengan luka yang dialami temannya, A (21) warga Jombang, yang indekos di kawasan Ngagel Rejo, Wonokromo, Surabaya.
Temannya yang dikenal bekerja sebagai karyawan toko mainan anak-anak itu, memiliki luka lebih parah.
Selain luka sabetan pada bagian kepala, A mengalami luka sobek pada pangkal leher yang berdekatan dengan punggung.
Kemudian, luka sobek pada bagian kulit wajah belakang telinga kiri.
SH kemudian menerangkan kronologi kejadian seperti pada video amatir yang viral.
Dia mengatakan, A menjadi sasaran amukan gerombolan massa liar laiknya samsak hidup.
Selain 'dikepruk' menggunakan tongkat dan sabetan sajam, tubuh A yang tampak telah terkapar di lantai trotoar depan toko sepatu, terus menerus dihujani bogem mentah gerombolan massa tanpa henti.
Hingga, lanjut SH, momen pengeroyokan tersebut berakhir saat tubuh A yang terkapar di trotoar itu, dilucuti kaus oblongnya, lalu dibawa kabur oleh salah seorang pria dalam gerombolan massa tersebut.
Mengenai jumlahnya, SH memperkirakan sekitar lebih dari 50 orang.
Gerombolan tersebut datang mengendarai motor yang beragam. Mulai dari motor berkopling, motor 'bebek', hingga matic.
Sebelum menyerang ia dan temannya, gerombolan tersebut datang melintasi ruas Jalan Tunjungan, Surabaya, seraya menggeber-geber knalpot brong dan mengumpat seraya berteriak-teriak ke sana ke mari.
"Saya enggak tahu, pokoknya ramai banget ya 50-an orang. Secara spesifik yang mengeroyok saya jumlahnya 2 orang. Karena aku langsung lari ke arah pulang. Iya saat kejadian, kami berpencar. Saya duduk di tempat duduk, iya depan toko sepatu itu. Kondisi Jalan Tunjungan ya masih ramai," ujarnya saat ditemui awak media di kediamannya, kawasan Genteng, Surabaya, Senin (15/1/2024).
SH mengakui pada malam itu dirinya hanya ingin nongkrong bersama beberapa temannya, selepas bekerja menjadi barista di sebuah kafe dekat rumahnya.
Tidak cuma berdua, sebenarnya rencana untuk nongkrong melepas penat itu, bakal diikuti belasan orang teman-temannya.
Namun, SH dan A yang lokasi tempat bekerjanya berdekatan, memilih berangkat lebih dahulu, mengendarai motor mereka masing-masing secara beriringan.
Rencananya, setiba di Jalan Tunjungan dengan memilih spot lokasi yang enak dan nyaman, ia bakal memberi kabar teman-temannya yang akan datang menyusul.
Setelah 30 menit nongkrong menunggu rombongan temannya yang tak kunjung tiba, mereka malah didatangi rombongan massa liar yang mengamuk.
"Iya konvoi bleyer-bleyer, sambil teriak-teriak. Kayaknya sebelum (saya dipukuli) ada korban lain. Kayaknya mereka mencari anak silat lain. Iya (disweeping)," ungkapnya.
Seingatnya, ada dua pria beratribut pencak silat yang mengeroyok dan menyabetkan pisau hingga mengenai kepalanya.
Namun, SH berhasil kabur dari kepungan massa yang berangsur-angsur semakin banyak dan kalap mengejar dirinya.
"Setelah menancap di kepala, enggak tahu pakai senjata apa, langsung lari saya. Saya lari sambil pegang kepala. Dibacok kepala, saya kerasa. Iya basah banyak darah," jelasnya.
Orang tuanya sudah membuat laporan kepolisian di markas kepolisian setempat.
SH berharap para pelaku pengeroyokan dirinya dapat segera ditangkap, sehingga tidak lagi ada korban.
"Iya saya ingin para pelaku segera ditangkap. Biar gak ada korban lagi. Ya saya harap polisi terus patroli di Jalan Tunjungan," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolsek Genteng Polrestabes Surabaya, Kompol Bayu Halim membenarkan, insiden dalam video viral tersebut terjadi di salah satu ruas Jalan Tunjungan, Genteng, Surabaya.
Akibatnya, dua orang mengalami luka-luka gegara menjadi korban pengeroyokan tersebut.
Namun, Kompol Bayu Halim menambahkan, pihaknya sedang melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.
"Iya 2 orang korban. Kami masih melakukan penyelidikan," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Senin (15/1/2024).
Sekadar diketahui, viral di medsos video amatir warga merekam aksi pengeroyokan yang dilakukan puluhan orang beratribut pakaian diduga pencak silat di depan sebuah toko sepatu kawasan Jalan Tunjungan, Genteng, Surabaya, sejak Senin (15/1/2024).
Video berdurasi tak lebih dari 25 detik itu, diunggah oleh akun layanan kedaruratan Kota Surabaya @call112surabaya.
Terdapat dua penggalan video yang mengabadikan momen kejadian berbeda, namun digabungkan menjadi satu video yang utuh.
Momen video bagian depan, merekam momen puluhan orang berpakaian beratribut serba warna hitam, sedang mengeroyok satu orang pemuda bertubuh kurus.
Massa tersebut tampak memakai jaket sweater hoodie warna hitam beratribut logo identik kelompok pencak silat pada bagian punggungnya.
Beberapa di antara mereka tampak masih mengenakan helm separuh kepala (half face). Dan beberapa orang lainnya, tidak memakai helm.
Mereka tampak seperti sedang fokus menghakimi seorang pemuda berkaus oblong hitam dan bercelana hitam yang tampak terkapar di depan emperan sebuah toko sepatu di ruas jalan tersebut.
Ada beberapa orang bagian dari massa tampak mengayunkan sebuah benda di genggaman tangannya tepat mengenai tubuh si pemuda yang menjadi korban pengeroyokan.
Dan, anehnya, tampak pula ada salah seorang bagian massa, berupaya melucuti atau melepas kaus yang dikenakan korban, lalu mengambilnya, dan berlarian menjauh seraya menenteng kaus tersebut ke arah kerumunan massa di belakangnya.
Setelah menumbangkan korban, massa tampak berlarian menjauh ke arah ruas jalan yang terdapat banyak motor konvoi massa seakan sedang menunggu mereka.
Kemudian, pada bagian video setelahnya, menayangkan momen lain, yakni Tim Medis PMI dan BPBD Kota Surabaya melakukan perawatan medis kepada kedua korban.
"2 kejadian pengeroyokan terjadi dini hari tadi yaitu di Jalan Tunjungan dan Gubernur Suryo, dari kejadian tersebut, 4 orang alami luka-luka," tulis narasi unggahan akun @call112surabaya seperti dilihat TribunJatim.com, Senin (15/1/2024).
Wonokromo
Surabaya
Jalan Tunjungan
atribut perguruan pencak silat
Kompol Bayu Halim Nugroho
video viral
TribunJatim.com
Berita Surabaya Terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
5 Tempat Wisata Hits di Surabaya Wajib Dikunjungi, Atlantis Land hingga Adventure Land Romokalisari |
![]() |
---|
Sosok Suami Tumini yang 15 Tahun Tinggal Ponten Umum, Nasib Kini Harus Pindah, Bakal Dapat Bantuan |
![]() |
---|
Nasib Pengantin Nyaris Gagal Nikah Gegara Ditipu WO hingga Rugi Rp 74 Juta, Sosok Pelaku Terungkap |
![]() |
---|
Beda Cara Eri Cahyadi & Dedi Mulyadi Bina Anak Nakal, Jabar Ada Barak Militer, Surabaya Buka Asrama |
![]() |
---|
Lokasi Jan Hwa Diana Sembunyikan 108 Ijazah Eks Karyawan Terjawab, Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.