Berita Viral
7 Tahun Tak Malu Nyambi Jadi 'Badut', Guru SMA Semarang Sebulan Terima 60 Orderan, Karyawan 15 Orang
Seorang guru tak gengsi nyambi jadi badut penghibur anak kecil. Bahkan ia sudah mempunyai 15 karyawan.
TRIBUNJATIM.COM - Seorang guru tak gengsi nyambi jadi badut penghibur anak kecil.
Bahkan ia sudah mempunyai 15 karyawan.
Tiap bulan, ia menerima orderan 50-60 kali.
Untungnya pun bila dihitung mencapai puluhan juta rupiah.
Ia adalah guru SMA di Semarang bernama Shoni Suprayoga.
Ia menjadi viral di media sosial karena memiliki kerja sampingan sebagai badut.
Baca juga: Sosok Guru Ira Belikan Murid Seragam Lalu Dibalas Kesuksesan, Bangga Bawa Foto Mancho: Alhamdulillah
Pekerjaan sebagai badut telah ditekuni selama tujuh tahun.
Shoni Suprayoga bercerita awal mula bekerja sebagai badut ketika ikut saudaranya di Jakarta sebagai badut di kawasan Ancol.
Kini setelah dirinya menjadi seorang guru di Kota Semarang keinginannya untuk memiliki pekerjaan sampingan sebagai badut hiburan ia wujudkan.
Dengan dibantu sang istri yang juga seorang guru, Shoni Suprayoga secara bertahap mengumpulkan aksesoris badut, badut karakter, alat make up, hingga alat sulap sebagai modal untuk menghibur anak-anak di acara ulang tahun.
Kini buah dari kerja keras Shoni Suprayoga mulai menampakkan hasilnya.
Ia kini banyak menerima panggilan untuk mengisi acara hajatan, acara sekolah dan perpisahan.
Sebagai seorang guru, Shoni Suprayoga mengaku tidak malu sebagai badut penghibur.
Sebaliknya, ia mengaku senang karena bisa menghibur dan melihat tawa ceria anak-anak yang dihiburnya.

"Pekerjaan utama saya kan guru untuk sampingan saya milih badut.
Karena saya berpengalaman sejak lulus SMA pernah ikut saudara di Jakarta, terus ini ingin besar di Kota Semarang.
Karyawan kita kurang lebih 15 orang, untuk order tiap bulan kurang lebih 50-60 lokasi,” terang Shoni Suprayoga, melansir dari KOMPAS TV, dikutip via Tribun Medan pada Selasa (16/1/2024).
Dari pekerjaan sampingan sebagai badut penghibur, Shoni Suprayoga bisa mendapatkan cuan hingga puluhan juta rupiah per bulan.
Dalam sebulan setidaknya ia mendapatkan 60 orderan untuk penampilan badut.
Orderan ini tak hanya dari Semarang namun juga luar kota seperti Kendal, Pekalongan, Grobogan dan Solo.
Kini Shoni Suprayoga juga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.
Dimana sekarang ada 15 karyawan yang ikut membantu menjadi badut hiburan.

Sementara itu, kisah guru belikan murid seragam dibalas kesuksesan menjadi viral di media sosial.
Murid yang dibelikan seragam oleh gurunya itu bernama Mancho Resvana.
Mancho dulu dibelikan guru seragam karena tak mampu.
Kini sosok si guru terungkap.
Mancho Resvana kini bekerja di bank ternama dunia.
Pria asal Sumatera Barat ini lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dulu semasa sekolah, Mancho Resvana dibelikan seragam oleh gurunya yang bernama Ibu Ira.
Ibu Ira merupakan guru di SMA 1 Sumatera Barat.
Saat itu Ibu Ira memiliki jasa sangat penting dihidup Mancho lantaran membelikannya seragam sekolah.
Ibu Ira membelikan seragam ke muridnya itu lantaran tidak mampu hingga tidak bisa membeli seragam sekolah baru.
"Namanya Mancho, ketika baru masuk SMA, bu Ira membelikan dia seragam karena orang tuanya tak punya uang kala itu," ungkap Mancho dalam video instagram @santosoim, melansir dari Tribun Sumsel.
"Huhuhu, iya aku dlu di beliin sama sekolah bajunya aku bilang mama gak ad duit," ujar Mancho dikutip dari Instagram @santosoim.
Baca juga: Nasib Guru Honorer Kediri Gaji Rp 200 ribu, Kini Ditawari Jadi Tenaga Ahli Bupati, Suka Membantu
Atas kebaikan Ibu Ira, Mancho kemudian bertekad untuk membalas jasa gurunya dengan cara tak terduga.
Mancho bertekad ingin mengharumkan nama baik almamaternya sampai ke tingkat nasional.
Ia pun berhasil mewakili sekolahnya maju ke tingkat Nasional untuk lomba Olimpiade Science.
"Aku cuma bilang aku mau serius dna ntar mau bawa nama SMA ke tingkat nasional pas baru masuk,
Eh alhamdulillah beneran dan mengsedih pas aku sampai lomba Olimpiade Science tingkat nasional," ujarnya.
Pencapaian Mancho pun mendapatkan apresiasi dari para guru di sekolahnya.
Tak hanya itu, Mancho juga bermimpi ingin kuliah.
Namun mimpi tersebut sempat ia pendam lantaran sang ayah tidak mengizinkannya dikarenakan keterbatasan ekonomi.
Diketahui, ayah Mancho hanya bekerja serabutan.
Namun karena tekad bulat, Mancho berusaha keas dengan mengikuti lomba berhadiah uang demi untuk biaya kulihahnya.
"Selama SMA Mancho banyak menang lomba sampai mewakili Sumbar lomba OSN tingkat nasional," ujarnya.
"Dia tak pernah bilang ke ayahnya kalau ingin masuk Teknik Metalurgi dan diam-diam dia daftar," ujarnya.

Selama proses pendaftaran, Mancho sengaja tidak memberitahu ayahnya sebab setelah lulus Mancho diminta langsung bekerja.
Hasilnya pun berbuah manis hingga Mancho mendaftarkan kulihanya di masuk jurusan Teknik Metalurgi di ITB.
Mancho Resvana berhasil masuk jurusan yang dia impikan di Institut Teknologi Bandung lewat jalur bidik misi.
"Setelah keterima metalurgi dengan beasiswa Bidik Misi, ia pun baru memberitahu ayahnya, kalau ia akan ada yg menguliahkan dan dapat uang bulanan," ungkapnya.
Mimpinya pun mengantarkan Mancho bekerja di sebuah bank ternama dunia asal Australia yaitu Commonwealth Bank bagian Risk Project and Decision Management.
Mancho pun memperlihatkan perusahaan yang akan menjadi tempatnya bekerja di Sydney Australia.
"kita tak bisa memilih untuk lahir seperti apa, tapi kita bisa memilih untuk tidak menyerah pada keadaan," pungkas akun @santosoim.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
guru tak gengsi nyambi jadi badut
guru SMA
Semarang
Shoni Suprayoga
guru nyambi jadi badut
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita viral
Dapat Promo Hotel Rp 130 Ribu, Rama Malah Diusir dari Kamar setelah Ogah Bayar Biaya Tambahan |
![]() |
---|
Dokter Tirta Ajak Lari 20 Km Keluarga Pasien yang Paksa Dokter Syahpri Lepas Masker: Mak Bleng |
![]() |
---|
Tabiat Pria Simpan Puluhan Bangkai Kucing di Freezer karena Malas Ngubur, Pantas Warga Resah |
![]() |
---|
Suami Nekat Jual Istri Rp 300 Ribu Sekali Kencan Demi Kebutuhan Sehari-hari |
![]() |
---|
Menteri Fadli Zon Belum Nonton Merah Putih: One For All, Yakin Niat Pembuat Memajukan Perfilman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.