Berita Terpopuler
VIRAL TERPOPULER: Ribuan Orang Ricuh Berebut Durian - Siswa SMA Miskin Kerja di Bank Ternama Dunia
4 berita viral terpopuler, Selasa (16/1/2024): ribuan orang ricuh berebut durian di Pekalongan hingga siswa SMA kini kerja di bank ternama dunia.
"Ini nanti akan kita evaluasi, karena saya melihat masyarakat kok sudah berbeda dari zaman dulu."
"Sekarang masyarakat, berarti kan peningkatan pengamanannya sekarang bagaimana, banyak yang perlu kita evaluasi," kata Abdul Baqi kepada Tribun Jateng.
Pada saat itu, masyarakat yang datang ke festival durian ini hampir 15 ribu orang.
Akan tetapi, panitia malah menyalahkan warga yang datang dalam festival durian tersebut.
"Bukan panitia belum siap, ini masyarakat belum siap untuk melihat persoalan. Masyarakat belum siap untuk memuliakan dirinya," imbuhnya.
Baqi menjelaskan, dalam festival durian ini ratusan tim keamanan baik dari kepolisian, TNI, Satpol PP, dinas perhubungan dikerahkan.
Tidak hanya itu, panitia tidak kecolongan terkait pengamanan dalam festival durian ini.
"Kalau kita panitia, ada pengamanan dari kepolisian 100. Ada Satpol, ada dari TNI."
"Berarti kan itu nanti kita evaluasi ke depan. Kalau ini kan sudah terjadi dan ini bukan kecolongan. Artinya yang bilang apa? Hati masyarakat kehilangan," jelasnya.
Baca juga: Perkara Jemuran Bau Asap, Ibu-ibu Marahi Tetangga sampai Baku Hantam, Polisi Ikut Turun Tangan
Bahkan secara SOP sudah dilakukan rapat sesuai tahapan-tahapan dan antisipasi yang sudah dilakukan.
"Tapi di mana-mana saya lihat, begitu pengunjung ada gratis begitu, luar biasa antusiasnya," ucapnya.
Ia mengungkapkan, pemerintah akan bertanggung jawab terkait warga yang luka-luka.
"Iya segera, iya ditanggung jawab. Kalau yang kehilangan ya enggak. Tidak ada garansinya."
2. Dulu Dibelikan Guru Seragam karena Miskin, Murid Kini Balas Kerja di Bank Ternama Dunia: Tak Nyerah

Inilah nasib murid dulu dibelikan guru seragam kini jadi pegawai bank ternama dunia.
Murid itu bernama Mancho Resvana itu berasal dari Sumatera Barat.
Ia kini menjadi lulusan ITB yang sukses bekerja di bank ternama di dunia.
Mancho Resvana baru-baru ini mengungkap kebaikan dari salah satu guru SMA-nya.
Ia mengaku berasal dari keluarga yang kurang mampu dari segi ekonomi.
Bahkan, untuk membeli seragam sekolah saja ia tidak mampu.
Beruntung salah satu guru SMA 1 Sumatera Barat, tempatnya mengenyam pendidikan yang dipanggilnya Bu Ira itu membelikan seragam baru untuk Macho.
Kisah itu diungkap oleh Mancho melalui akun Instagram @santosoim.
"Namanya Mancho, ketika baru masuk SMA, bu Ira membelikan dia seragam karena orang tuanya tak punya uang kala itu," ungkap Mancho dalam video.
"Huhuhu, iya aku dlu di beliin sama sekolah bajunya aku bilang mama gak ad duit," ujar Mancho dikutip dari Instagram @santosoim via TribunSumsel.
Baca juga: Curhat Guru Janji Traktir Murid KFC Jika Lulus Ujian, Nangis Hampir Semua Nilai A, Habis Rp830 Ribu
Karena kebaikan sang guru, Mancho bertekad untuk membalas jasa gurunya dengan cara tak terduga.
Mancho bertekad ingin mengharumkan nama baik almamaternya sampai ke tingkat nasional.
Ia pun berhasil mewakili sekolahnya maju ke tingkat Nasional untuk lomba Olimpiade Science.
"Aku cuma bilang aku mau serius dna ntar mau bawa nama SMA ke tingkat nasional pas baru masuk,
Eh alhamdulillah beneran dan mengsedih pas aku sampai lomba Olimpiade Science tingkat nasional," ujarnya.
Pencapaian Mancho pun mendapatkan apresiasi dari para guru di sekolahnya.
Tak hanya itu, Mancho juga bermimpi ingin kuliah.
Namun mimpi tersebut sempat ia pendam lantaran sang ayah tidak mengizinkannya dikarenakan keterbatasan ekonomi.
Baca juga: Mahfud MD Janji Beri Honor Guru Ngaji hingga Marbot Masjid, Kerap Dipandang Sebelah Mata
Diketahui, ayah Mancho hanya bekerja serabutan.
Namun karena tekad bulat, Mancho berusaha keas dengan mengikuti lomba berhadiah uang demi untuk biaya kulihahnya.
"Selama SMA Mancho banyak menang lomba sampai mewakili Sumbar lomba OSN tingkat nasional," ujarnya.
"Dia tak pernah bilang ke ayahnya kalau ingin masuk Teknik Metalurgi dan diam-diam dia daftar," ujarnya.
Selama proses pendaftaran, Mancho sengaja tidak memberitahu ayahnya sebab setelah lulus Mancho diminta langsung bekerja.
Hasilnya pun berbuah manis himngga Mancho mendaftarkan kulihanya di masuk jurusan Teknik Metalurgi di ITB.
Baca juga: Pukul Murid yang Ribut di Kelas, Guru Honorer Apinsa Dibui 10 Bulan, Ngaku Spontan: Sekadar Mendidik
Mancho Resvana berhasil masuk jurusan yang dia impikan di Institut Teknologi Bandung lewat jalur bidik misi.
"Setelah keterima metalurgi dengan beasiswa Bidik Misi, ia pun baru memberitahu ayahnya, kalau ia akan ada yg menguliahkan dan dapat uang bulanan," ungkapnya.
Mimpinya pun mengantarkan Mancho bekerja di sebuah bank ternama dunia asal Australia yaitu Commonwealth Bank bagian Risk Project and Decision Management.
Mancho pun memperlihatkan perusahaan yang akan menjadi tempatnya bekerja di Sydney Australia.
"kita tak bisa memilih untuk lahir seperti apa, tapi kita bisa memilih untuk tidak menyerah pada keadaan," pungkas akun @santosoim.
Kisah Lain
Pria ini dulunya dijuluki sebagai anak ajaib lantaran bisa menjadi sarjana di usia 13 tahun.
Namun, setelah dirinya dewasa, ia justru hidup sengsara.
Melansir Jiwpai News pada Jumat (22/9/2023), anak ajaib itu diketahui bernama Zhang Xinyang, asal Tiongkok.
Zhang Xinyang kini sudah berusia 28 tahun, hidup pas-pasan tanpa pekerjaan.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Zhang Xinyang hanya mengandalkan uang kiriman dari kedua orangtuanya.
Kehidupan yang dijalani Zhang Xinyang itu berbanding terbalik dengan masa lalunya.
Dulu Zhang Xinyang adalah anak yang amat terkenal di Tiongkok karena punya otak sangat cerdas.
Baca juga: Sosok Pemuda Dijuluki Siswa Tertampan, Ditawari Jadi Artis Tapi Menolak, Pilih Karyawan Biasa Saja
Kecerdasan Zhang Xinyang mulai diketahui banyak orang sejak usianya 10 tahun.
Ketika itu, Zhang Xinyang menunjukkan kemampuan yang luar biasa dalam matematika.
Ia berhasil meraih beberapa medali emas di kompetisi matematika internasional.
Di usianya yang baru 10 tahun, Zhang Xinyang mengikuti ujian masuk perguruan tinggi dan berhasil lolos.
Dia kemudian berkuliah di Sekolah Tinggi Teknik Tianjin dan menjadi mahasiswa termuda di Tiongkok.
Di usia 13 tahun, Zhang Xinyang sudah berhasil diwisuda sebagai lulusan teknik.
Ia langsung melanjutkan studingnya sebagai mahasiswa pascasarjana termuda di Tiongkok.
Baca juga: VIRAL Siswa SD Tasikmalaya Belajar di Lantai Kelas, 10 Tahun Kursi Meja Sekolah Rusak, Atap Bocor
Kemudian pada 2011 ketika ia berusia 16 tahun, Zhang Xinyang memasuki program doktoral matemarika terapan di Universitas Beihang.
Lagi-lahi ia menjadi mahasiswa doktoral termuda di Tiongkok.
Namun untuk program doktoralnya ini, Zhang Xinyang menghabiskan banyak waktu untuk lulus.
Ia baru bisa menyelesaikan gelar Ph.D-nya pada tahun 2019.
Di titik inilah kehidupan Zhang Xinyang mulai mengalami kemunduran.
Meski sudah dinyatakan wisuda, namun banyak orang cuirga lantaran tidak bisa menemukan tesis yang ia buat.
Setelah mendapatkan gelar doktor, Zhang Xinyang sempat bekerja sebagai guru paruh waktu di Universitas Ningxia.
Namun ia mengundurkan diri pada Agustus 2021.
3. Pelanggan Syok Tiba-tiba Dapat Tagihan Listrik Rp41 Juta, Tetap Diminta PLN Bayar Lewat Angsuran

Tiba-tiba mendapat tagihan listrik susulan Rp41 juta, seorang pelanggan PLN syok.
Pelanggan PLN tersebut lalu curhat di media sosial X (dulu Twitter), hingga ramai jadi sorotan.
Mengetahui hal itu, pihak PLN akhirnya buka suara duduk permasalahannya.
Kejadian pelanggan PLN yang didenda akibat meteran listrik sejatinya sudah beberapa kali terjadi.
Diketahui curhatan tersebut viral setelah dibagikan akun X @brosalind.
Pemilik akun mengunggah foto sebuah kertas tertera tagihan listrik PLN dengan total mencapai Rp41.826.297.
Hingga Senin (15/1/2024), unggahan tersebut sudah dilihat lebih dari 5 juta kali dan mendapat lebih dari 34.000 likes.
Pihak PLN menyebut, pelanggan tersebut telah melakukan pelanggaran yang membuatnya harus membayar denda sebesar Rp41 juta.
Saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (13/1/2024) malam, pemilik akun bernama Benedicta Rosalind (28) ini menjelaskan kronologi terbitnya tagihan listrik susulan PLN tersebut.
Menurut Rosa, sapaan akrabnya, kejadian tersebut menimpa rumah yang dihuni sepupunya, Catharina, di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Rosa menjelaskan, kejadian tersebut berawal ketika petugas PLN mengecek meteran listrik rumah saudaranya, Rabu (10/1/2024).
Petugas tersebut menemukan meteran di rumah warga tersebut tidak disegel.
Kemudian meteran tersebut dibongkar untuk dicek di lab.
Petugas PLN kemudian mengganti dengan meteran baru.
Baca juga: Nasib Akhir Warga yang Ditagih Rp 11 Juta Pindahkan Tiang Listrik, PLN Tak Goyah: Kepentingan Umum
"Ditemukan tidak ada segelnya," jelas Rosa.
"Kemudian meteran tersebut dibongkar dan diganti yang baru oleh petugas PLN atas persetujuan sepupu saya sebagai pemilik rumah," imbuhnya.
Setelah dilakukan pengecekan, ternyata mesin pada meteran listrik tersebut sudah lama, yakni keluaran 1992.
Meteran listrik tersebut lalu disimpan dan dijadikan barang bukti oleh pihak PLN untuk diuji laboratorium.
Rosa pun diminta untuk datang ke PLN pada Kamis (11/1/2024), sebagai saksi pengetesan listrik meteran tersebut.
"Kemudian dites, ada penyimpangan error -29,15 persen. Setelah itu, ditetapkan ada pelanggaran golongan 2," ungkap dia.
Pelanggaran tersebut kemudian menyebabkan keluarga Rosa diharuskan membayar denda sekitar Rp41 juta.
Rosa pun diminta untuk membayar uang muka atau DP tagihan minimal 31 persen dari total nominal tagihan listrik yang sudah ditentukan.
"Itu awalnya harus hari itu banget (Kamis). Saya telepon sepupu saya (Catharina) selaku pemilik rumah untuk berbicara dengan petugas PLN," ucap Rosa.
"Akhirnya, setelah telepon langsung (dengan petugas PLN), dikasih keringanan maksimal tanggal 12 Januari (Jumat), pukul 17.00 WIB. Kalau tidak (dibayar), akan diputus listriknya," ucap dia.
Untuk sisa tagihan yang belum dibayarkan, Rosa mengaku bisa membayarnya dengan cara dicicil selama satu tahun pada saat itu.
Kemudian pada Jumat (12/1/2024), Catharina segera membayar DP tagihan tersebut sebesar Rp 12,8 juta.
Baca juga: Minta Pindahkan Tiang Listrik, Warga Sidoarjo Disuruh Bayar Rp11 Juta Meski Tanah Sendiri: Gak Mampu
Rosa dan Catharina kemudian mendatangi kantor PLN Kebon Jeruk untuk melakukan mediasi.
Mediasi antara pihak Rosa dan PLN menghasilkan putusan, mereka diberikan izin untuk mengirimkan surat permohonan keringanan periode waktu cicilan untuk sisa tagihan Rp29 juta.
Ia juga sempat menyanggah dan menyayangkan, mengapa selama ini meteran listriknya tidak pernah dicek oleh petugas PLN.
Padahal, kata Rosa, petugas PLN mengaku bahwa setiap bulan datang untuk mengecek meteran listrik tersebut.
"Untuk meteran tidak tersegelnya itu, kita tidak tahu kenapa."
"Kita tidak ngapa-ngapain sama sekali. Kita selalu bayar setiap bulan dan tidak pernah telat," jelas dia.
4. Hadiah yang Akhirnya Didapat Siswi SMK Menang Rp 10 Juta Tapi Tak Diberi, Diserahkan Secara Tertutup

Hadiah yang akhirnya didapat siswi SMK yang menang Rp 10 juta tetapi hanya diberikan Rp 350 ribu itu terungkap.
Setelah viral, siswi SMK tersebut mendapatkan uang tetapi tetap dipotong pajak 5 persen.
Berapa pada akhirnya nominal uang yang diperoleh sang siswi SMK?
Kisah siswa di Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) mengeluh tak menerima hadiah uang tunai Rp 10 juta dari hasil lomba juara 1 Sayyang Patudu, viral di media sosial.
Diketahui, lomba Sayyang Patudu tersebut berlangsung di event Celebes Heritage Festival, Stadion Prasamya Majene beberapa waktu lalu.
Melalui unggahan di akun Facebook Nhurul Mutmainnah, Jumat (12/1/2024), pengunggah mempertanyakan terkait sang adik yang mewakili sekolahnya tak kunjung menerima hadiah.
Adik Nhurul yang tidak disebutkan namanya itu justru hanya mendapatkan simbolis tulisan Rp 10 juta.
"Tidak tau ka bagaimana sistem pembagiannya hadiah, apakah memang 100 persen masuk sekolah atau ada apresiasi untuk siswa yang dipilih untuk ikut lomba," kata Nhurul.
Kini, fakta terkait uang hadiah lomba itu pun terungkap.
Dikutip TribunJatim.com dari Tribunnews.com, Kepala UPTD Taman Budaya dan Museum Sulawesi Barat, Ika Lisrayani, mengatakan telah mentransfer uang hadiah lomba tersebut.
Baca juga: VIRAL TERPOPULER Harga Es Teh Warung di Sarangan Rp15 Ribu - Nasib Egi Juara Lomba Renang Kian Mujur
Uang tersebut ditansfer ke bendahara sekolah SMKN 2 Majene.
"Sesuai arahan kepala sekolahnya," kata Ika, Jumat (12/1/2024).
Ika menyebut sudah transfer Rp10 juta dengan potong pajak 5 persen.
Terkait kabar yang tengah viral di media sosial itu, Kepala SMKN 2 Majene Nurdin Sanuddin membenarkan telah menerima uang hadiah tersebut.

Ia juga membenarkan uang hadiah tersebut dipotong pajak sebesar lima persen.
"Sisa Rp 9,5 juta di pembina kesenian Iqdar," kata Nurdin, Sabtu (13/1/2024), dikutip dari Tribun-Sulbar.com.
Namun, ia menjelaskan bahwa uang tersebut tak semua langsung diberikan ke siswa yang mengikuti lomba Sayyang Pattudu.
Sebab, uang dari hadiah tersebut juga digunakan untuk membayar keperluan yang dibutuhkan saat lomba.
Berbagai kebutuhan untuk lomba tersebut yakni:
Sewa kuda: Rp 350.000
Sewa rebana: Rp 150.000
Make up dua orang: Rp 400.000
Sewa baju parrawana 10 orang x Rp 50 ribu: Rp 500.000
Sewa pembawa payung: Rp 50.000
Sewa pakkalindadaq: Rp 50.000
Sewa pawang kuda: Rp 50.000
Sewa Boko pessawe depan: Rp 350.000
Sewa totamma belakang: Rp 150.000
Konsumsi latihan: Rp 300.000
Konsumsi saat lomba: Rp 500.000
Kaus tangan enam lembar: Rp 100.000
Total, berbagai kebutuhan lomba tersebut membutuhkan biaya Rp 3.150.000.
"Sisa Rp 6.350.000 dari hadiah," ujarnya.
Sebanyak 18 siswa yang mengikuti loma tersebut akan mendapatkan uang Rp 350 ribu.
"Sisa Rp 50 ribu untuk pembeli minuman saat selesai upacara pemberian hadiah pada Senin 15 Januari 2024 nanti," ujarnya.
"Upacara nanti akan diberikan uang pembinaan Rp 350 ribu bersama piagam," sambung Nurdin.
Terkait hal ini, Nurdin mengatakan akan memanggil siswa beserta para orang tuanya.
Hal ini bertujuan untuk melakukan klarifikasi terkait permasalahan yang kini viral tersebut.
Terbaru, dikutip Tribun Jatim dari Tribun-Sulbar.com, hadiah juga tak jadi diberikan saat upacara.
Akhirnya hadiah tersebut diberikan secara tertutup setelah kabarnya viral di media sosial.
--
Berita Jatim dan Berita Viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
berita viral terpopuler
siswi SMK
siswa di Majene
Sulawesi Barat (Sulbar)
hadiah uang tunai Rp 10 juta
lomba Sayyang Patudu
event Celebes Heritage Festival
tagihan listrik
pelanggan
PLN
meteran
Elpis J Sinambela
Pandu Prastyani
nasib murid dulu dibelikan guru seragam
Mancho Resvana
bekerja di bank ternama di dunia
durian
viral di media sosial
TribunJatim.com
BOLA TERPOPULER: Hari Ini Persebaya VS PSIM Yogyakarta - Arema FC Terus Datangkan Pemain Baru |
![]() |
---|
VIRAL TERPOPULER: 5 ASN Nongkrong Kena Razia Satpol PP - Pria Nyanyi 'Indonesia Tanahnya Mafia' |
![]() |
---|
JATIM TERPOPULER: Maling di Tuban Curi Mesin Traktor - Kemunculan Buaya di Pinggir Sungai Sidoarjo |
![]() |
---|
BOLA TERPOPULER: Persik Kediri Pede dengan Wajah Baru - Persaingan Posisi Utama Madura United |
![]() |
---|
VIRAL TERPOPULER: Sosok Hakim Vonis Mati In Dragon - Gaji Bella Shofie Anggota DPRD Bolos 11 Bulan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.