Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Kisah Pilu Janda Tua Surabaya Dirudapaksa dan Dirampok Pria Bertato, Pak RT: Pelaku Sempat Minum Air

Terungkap kronologi perampokan di rumah Jalan Simo Jawar, Sukomanunggal, Surabaya, hingga membuat seorang janda tua berinisial TJC (56) penghuni rumah

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI
Situasi depan rumah toko (ruko) korban di Jalan Simo Jawar, Sukomanunggal, Surabaya 

Mengenai luka-luka pada tubuh korban TJC. Anam mengingat-ingat, warganya itu mengalami luka lebam pada kulit dagu, mata memerah, pergelangan tangan korban membiru. 

Pelaku, menurut pengamatan Anam, menggunakan tali rafia yang berlapis sobekan panjang kain khas bahan sarung. Kemudian, terdapat lakban, yang sempat menempel menyumpal mulut korban. 

Dari sejumlah benda tersebut, ia memperkirakan benda-benda yang digunakan pelaku melumpuhkan tubuh korban berasal dari barang dagangan di toko korban. 

"Dan pelaku sempat minum air mineral, tapi belum sampai habis," jelasnya. 

Namun, untuk benda-benda yang digunakan oleh pelaku merangsek masuk ke dalam rumah secara paska, dapat dipastikan merupakan barang bawaan yang telah dipersiapkan pelaku. 

Benda-benda tersebut juga telah disita oleh pihak kepolisian yang melakukan olah TKP, selama sejam, sekitar pukul 11.00 WIB. 

Mulai dari benda tuas besi battle yang dimodifikasi menyerupai martil. Benda itu, teronggok di dekat lubang dinding yang dibuat pelaku merangsek masuk rumah. 

Kemudian, tas hitam kecil yang diduga kuat merupakan benda bawaan pelaku untuk mewadahi barang rampokan.

Dan yang menggelikan, lanjut Anam, pelaku juga meninggal sepasang sandal jepit yang dipakai untuk berjalan menuju lokasi rumah korban. Sandal tersebut teronggok di bawah lubang dinding sisi luar bangunan rumah. 

Benda-benda, seperti sepasang sandal dan battle palu tersebut, telah disita oleh penyidik kepolisian. 

"Nah sandal (pelaku juga ada) pelaku masuk tanpa sandal, keluar juga tanpa sandal. Sandal tertinggal saat masuk loster tadi," lanjutnya. 

Anam sempat berandai-andai, jikalau korban saat itu, sempat keluar rumah untuk meminta pertolongan pada petugas keamanan di pos penjagaan, yang cuma berjarak 50 meter. Insiden nahas tersebut, mungkin dapat digagalkan. 

Namun, mengingat jika korban dalam keadaan panik, apalagi selama ini juga hidup seorang diri. Sehingga memilih mengurung dan mengunci diri di dalam kamar sebagai bentuk pertahanan. Ia sangat memaklumi hal tersebut.

"Ada pos keamanan 50 meter dekat gang pintu masuk sini. Tapi dia katanya dilakban, kata bu berta. Iya dibekap," gumamnya. 

Anam berharap pihak kepolisian dapat segera menangkap pelaku. Sehingga ada kepastian hukum yang membuat warga kembali dapat hidup dengan nyaman tanpa khawatir ancaman aksi kejahatan serupa. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved