Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Hari Kedua Pencarian Bocah Perempuan yang Hanyut di Selokan Surabaya, Petugas Temui Hambatan

Upaya pencarian bocah perempuan berinisial MWN (7) yang hilang hanyut terseret arus air selokan di kawasan Lontar Sambikerep Surabaya

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ndaru Wijayanto
istimewa
Suasana saat anggota Tim SAR Gabungan melakukan pencarian terhadap bocah yang hilang terseret arus selokan saat banjir, Jumat (19/1/2024) 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Upaya pencarian bocah perempuan berinisial MWN (7) yang hilang hanyut terseret arus air selokan saat banjir di kawasan Jalan Bumi Sari Praja, Lontar, Sambikerep Kota Surabaya, pada hari kedua, Jumat (19/1/2024), belum ada hasil.

Kepala BPBD Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, petugas SAR Gabungan belum menemukan korban pada proses pencarian menginjak hari kedua. 

Pihaknya sudah melakukan mekanisme penyisiran ulang dari titik awal korban pada hari pertama kejadian dilaporkan hilang. 

Yakni selokan atau gorong-gorong saluran air. Kemudian menambah jangkauan jarak rute penyisiran hingga ke sungai lebih besar, hingga ke pintu air terdekat.

"Kami sudah sisir mulai pagi tadi. Dari jam 7.30, dari awal. Kemarin, sore kami ulangi lagi, sejak dari titik awal. Kami sudah laksanakan, dan korban masih belum ketemu," ujar Hebi pada awak media di lokasi. 

Baca juga: Lagi Asyik Main, Bocah 7 Tahun Hilang Terseret Luapan Air Selokan Saat Banjir di Surabaya

Hebi tak menampik pihak Tim SAR Gabungan sedikit terhambat kondisi cuaca hujan yang tentunya memaksa pihaknya untuk menghentikan proses pencarian sementara waktu secara temporal. 

Ditakutkan, terjadi luapan air besar ditengah proses pencarian korban yang dilakukan petugas SAR Gabungan saat memasuki gorong-gorong saluran air. 

"Kami khawatir ada limpahan air dari atas. Sehingga ada stuck sebentar, supaya tetap aman dalam pencarian," katanya. 

Namun, Hebi memastikan, proses pencarian korban dalam operasi kali ini akan dilakukan selama kurun waktu sepekan atau tujuh hari.

Termasuk, mengenai posko tim SAR. Pihaknya juga telah menyediakannya di area Kantor Kecamatan Tandes. 

Saat Kapolsek Tandes Kompol Budi Waluyo melakukan pengecekan selokan yang menjadi lokasi hilangnya korban
Saat Kapolsek Tandes Kompol Budi Waluyo melakukan pengecekan selokan yang menjadi lokasi hilangnya korban (TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI)

Baca juga: Kakek di Madiun Hanyut di Sungai, Jasad Ditemukan 10 Kilometer dari TKP

"Posko tetap ada. Sehingga, jika warga menemukan, bisa melaporkan di posko ini. Di Kecamatan Tandes," jelasnya. 

Hebi tak menampik, bahwa ada jarak waktu cukup lama antar waktu kejadian awal sesuai keterangan saksi mata, dengan waktu pelaporan ke pihak petugas. 

Sehingga membuat petugas SAR melakukan mekanisme penyisiran secara menyeluruh. Termasuk dengan membuka satu per satu penutup saluran air selokan yang terhubung dengan celah selokan lokasi korban dikabarkan hilang. 

"Karena memang lama, urutan kejadian, dan pelaporan, sehingga memungkinkan di beberapa titik itu, kami titik. Jadi dibawah box culvert. Kesulitannya memang di sini. Sehingga perlu kesabaran untuk menemukan korban," ungkapnya. 

Baca juga: Diguyur Hujan Deras, 2 Rumah di Kota Malang Ambrol ke Sungai, Perabotan Hanyut Terbawa Arus

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved