Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

JATIM TERPOPULER: Nasib Pelaku Carok yang Tewaskan 4 Orang - Sekte Pengabdi Setan di Kota Malang

5 berita terpopuler Jatim Sabtu, 20 Januari 2024: nasib pelaku carok yang tewaskan 4 orang hingga sekte pengabdi setan di Kota Malang.

|
Editor: Elma Gloria Stevani
TribunJatim.com/Kukuh Kurniawan dan tribunjatim.com/ahmad faisol
5 berita terpopuler Jatim Sabtu, 20 Januari 2024 di TribunJatim.com. 

"Sidang kasus investasi bodong robot trading ATG pada hari ini, memasuki agenda pembacaan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Kota Malang kepada ketiga terdakwa. Ada beberapa pasal yang dituntutkan kepada para terdakwa," ujarnya kepada TribunJatim.com, Rabu (3/1/2024).

Baca juga: Motif Pria Bertato di Malang Acungkan Celurit ke Pengguna Jalan, Ribut Lahan Parkir hingga Mabuk

Untuk terdakwa Dinar Wahyu Saptian Dyfrig alias Wahyu Kenzo, dituntut dengan Pasal 106 UU RI No 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP dan Pasal 3 juncto Pasal 10 UU RI No 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Dengan hukuman pidana 15 tahun penjara dan denda Rp 10 miliar subsidair 6 bulan kurungan.

Lalu, terdakwa Candra Bayu Mahardika alias Bayu Walker dituntut dengan Pasal 106 UU RI No 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP dan Pasal 3 juncto Pasal 10 UU RI No 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Dengan hukuman pidana 12 tahun penjara dan denda Rp 6 miliar subsidair 6 bulan kurungan.

"Sedangkan terdakwa Raymond Enovan, dituntut dengan Pasal 106 UU RI No 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP dan Pasal 5 ayat 1 juncto Pasal 10 UU RI No 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Dengan hukuman pidana 6 tahun 6 bulan penjara dan denda Rp 1 miliar subsidair 6 bulan kurungan," teranngya.

Dirinya juga menjelaskan, ada beberapa hal yang membuat ketiga terdakwa dituntut dengan pasal tersebut.

Simak berita selengkapnya

2. Nasib Pelaku Carok yang Tewaskan 4 Orang Malah Tertawa saat Cerita Aksinya: Ketinggalan Saya 

Kakak beradik tersangka duel carok di Bangkalan, HB (40) dan WD (35), warga Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan terancam kurungan pidana seumur hidup. Sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana atas meninggalnya 4 korban pada Jumat (12/1/2024) sekitar pukul 18.30 WIB
Kakak beradik tersangka duel carok di Bangkalan, HB (40) dan WD (35), warga Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan terancam kurungan pidana seumur hidup. Sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana atas meninggalnya 4 korban pada Jumat (12/1/2024) sekitar pukul 18.30 WIB (tribunjatim.com/ahmad faisol)

Pelaku carok Mochamad Werdi bahkan tertawa saat dirinya bercerita soal aksi caroknya yang menewaskan 4 orang di Madura.

Diketahui, Werdi sempat tertawa ketika bercerita soal ganasnya aksi sang kakak, Hasa Busri.

Werdi menjelaskan detik-detik dirinya sempat ketinggalan motor.

Diketahui Hasan Busri dan Mochamad Werdi melakukan aksi carok melawan 4 pendekar di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur.

Baca juga: Sosok Pelaku Carok 2 vs 10 di Bangkalan, Polisi Syok Tabiat di Penjara, Belajar Silat di Luar Jawa

Werdi memang turut ikut karena diajak oleh Hasan Busri melakukan carok melawan 4 pendekar pada pukul 18.30 WIB, Jumat (12/1/2024).


Saat carok Werdi melawan Nujehri dan Hafid.

Sedangkan Hasan melawan Mat Tanjar dan Mat Terdam.

Sementara satu orang lagi berbaju putih dan sarung merah diberi ampun oleh Hasan dan Werdi.

"Masih nyerang tapi tidak kena," kata Werdi.

Werdi bercerita, ia membonceng kakaknya dari rumah setelah mengambil dua celurit.

Sesampainya di lokasi, kata Werdi, Hasan Busri langsung loncat.

"Belum standar, sudah loncat dia (Hasan Busri)," kata Werdi.

Ia bahkan bercerita sambil tertawa.

"Ketinggalan saya," kata Werdi sambil tertawa.

Saat sudah menyimpan motor, Werdi langsung ikut kakaknya mengejar lawan.

"(Ikut) Ngejar," kata Werdi.

Akibat melawan pendekar di Desa Bumi Anyar, Werdi hanya mengalami luka di bagian bawah matanya.

"Kena, tapi gak sadar. Terbentur," kata Werdi.

Padahal Werdi dan Hasan Busri melawan 4 pendekar yang disegani saat carok di Madura.

Mereka adalah Mat Tanjar, Mat Terdam, Nujehri dan Hafid.

Mat Tanjar, Mat Terdam dan Nujehri tinggal di Desa Larangan Timur.

Sedangkan Hafid masih satu dusun dengan Hasan dan Werdi.

Kata Werdi, Mat Tanjar merupakan seorang guru silat di dua desa.

Informasinya, Mat Tanjar dan Mat Terdam adalah adik kakak.

Sedangkan Nujheri pamannya.

Sementara Hafid adalah murid silat Mat Tanjar.

"Empat korban pendekar semua. Masih bersaudara dari Desa Larangan," kata seorang warga.
Warga bahkan mengakui kegarangan dari empat korban carok di Madura ini.

"Orang kuat. Memang ditakuti. Semua warga kenal," katanya

Cara pelaku carok Madura tidak luka lawan 4 orang akhirnya terungkap

Ada sosok guru yang pernah menyebarkan ilmunya kepada para pelaku carok ini.

Hasan Busri pelaku carok Madura akhirnya buka suara soal ilmu kebal saat melawan 4 orang.

Hasan membuat pengakuan tentang ilmu kebal yang dimilikinya saat melawan 4 orang.

Pelaku carok Madura ini mengaku memang pernah belajar silat di Kalimantan.

Simak berita selengkapnya

3. Sederet Pengakuan Siska saat Diperiksa Polisi Terkait Sekte Pengabdi Setan di Kota Malang

Narasumber dari akun podcast Youtube Lonceng Mystery yang mengaku terjebak dalam sekte pengabdi setan di Kota Malang, Siska (berkacamata) dan  Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto (kanan).
Narasumber dari akun podcast Youtube Lonceng Mystery yang mengaku terjebak dalam sekte pengabdi setan di Kota Malang, Siska (berkacamata) dan Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto (kanan). (TribunJatim.com/Kukuh Kurniawan)

Saat diperiksa di Satreskrim Polresta Malang Kota pada Jumat (19/1/2024), narasumber dari akun podcast Youtube Lonceng Mystery yang mengaku terjebak dalam sekte pengabdi setan, Siska menyampaikan keteranganya

Dalam keterangannya tersebut, perempuan asal Malang itu menyampaikan bahwa pernah menghadiri sebuah seminar atas ajakan teman di yayasan bimbingan belajar. Dan setelah hadir di seminar tersebut, dirinya mengasumsikan sebagai sekte pengabdi setan.

Hal tersebut disampaikan oleh Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto.

"Dalam proses klarifikasi, saudara S (Siska) mengakui memang pernah mengikuti sebuah seminar, seperti yang diceritakan dalam podcast. Tetapi, kemudian diasumsikan sebagai kegiatan sekte pengabdi setan," jelasnya, Jumat (19/1/2024).

Diketahui, asumsi adanya sekte pengabdi setan dalam seminar tersebut, berawal saat Siska menceritakan pengalamannya itu ke temannya yang berinisial S.

"Jadi setelah ikut seminar, saudara S (Siska) ini cerita ke temannya yang berinisial S. Kemudian mengasumsikan, bahwa kegiatan seminar itu adalah pertemuan sekte pengabdi setan. Dan hal itulah yang menjadikan saudara S semakin yakin," terangnya.

Baca juga: Wanita yang Mengaku Dijebak Sekte Pengabdi Setan di Malang Diperiksa Polisi: Pengalaman

Rencananya dalam waktu dekat, Satreskrim Polresta Malang Kota akan melakukan pemeriksaan. Dan memanggil sejumlah saksi lainnya yang berkaitan dengan akun podcast Youtube Lonceng Mystery dengan konten sekte pengabdi setan di Kota Malang.

"Proses penyelidikan terus berjalan. Rencananya, saksi-saksi lain akan dihadirkan. Termasuk S yang merupakan teman saudara S (Siska), saksi-saksi lain (kru) Lonceng Mystery, dan termasuk pemilik tempat yang dijadikan seminar," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, beredar kabar adanya dugaan sekte pengabdi setan di Kota Malang.

Kabar itu kali pertama muncul dari akun YouTube Lonceng Mystery yang mengundang narasumber Siska, seorang perempuan yang mengaku pernah terjebak dalam sekte pengabdi setan dan juga nyaris menjadi korban tumbal.

Dalam pengakuannya di dalam video, kejadian itu terjadi di tahun 2014, dimana masih menjadi mahasiswa. Dia pun ingin menambah penghasilan sendiri di luar jam kuliah.

Baca juga: Buntut Viral Sekte Pengabdi Setan di Kota Malang, Polisi Panggil Pembuat Konten: Dia Harus Buktikan

Baca juga: Pengakuan Wanita Dijebak ke Sekte Pengabdi Setan di Malang, Curiga Masuk Aula Gelap, Polisi Selidiki

Kemudian Siska ditawari oleh teman inisial S untuk menjadi tutor di salah satu yayasan pembelajaran atau bimbingan belajar.

Awalnya Siska mengaku mengajar seperti biasa selayaknya tutor bimbel. Mengajar 1-2 bulan itu tidak terjadi apa-apa. Namun Ia mulai mengalami keanehan karena tidak pernah bertemu dengan ketua yayasan bimbel tersebut.

Siska pun mengaku semakin curiga lantaran bayaran menjadi tutor dinilainya lebih besar dibanding bimbel lainnya. Jika biasanya bayaran bimbel kala itu Rp 30 ribu perjam, namu ia mengklaim mendapatkan uang Rp 500-600 ribu per minggu.

Setelah 4 bulan menjadi tutor, Siska diundang untuk datang ke seminar pada jam 23.00 WIB, di salah satu hotel Kota Malang. Tak sendiri, Siska mengatakan jika dari bimbel tersebut yang diundang ada 4 orang. Yakni Siska, inisial S (yang mengajak menjadi tutor), inisial A dan inisial T.

"Kita datang ke hotelnya udah ngrasa ini kayaknya bukan seminar deh. Seminar gak kayak gini. Waktu di gerbang sampai pintu masuk, itu lilin sudah berjajar,"

"Kita masuk di salah satu aula yang didekorasi gelap. Aku langsung mikir ini sekte-sekte pemujaan. Meja disusun rapi. Yang datang pakai jas hitam semua," ungkapnya di dalam video.

Heboh akun Youtube Lonceng Mystery membagas sekter pengabdi setan di Kota Malang.  di dalam konten video tersebut, berupa wawancara antara pembawa acara bernama Gilang dengan seorang perempuan bernama Siska. Dan perempuan tersebut mengaku sebagai korban dari sekte pengabdi setan di Kota Malang.
Heboh akun Youtube Lonceng Mystery membagas sekter pengabdi setan di Kota Malang. di dalam konten video tersebut, berupa wawancara antara pembawa acara bernama Gilang dengan seorang perempuan bernama Siska. Dan perempuan tersebut mengaku sebagai korban dari sekte pengabdi setan di Kota Malang. (Youtube Lonceng Mystery)

Siska pun mengatakan jika ketua yayasan bimbelnya itu perempuan sudah berada di aula tersebut, dengan mengenakan jas hitam. Dia pun merasa aneh karena di dalam ruangan seminar tidak ada yang mengobrol, hening dan sepi..

Saat berada di aula, Siska menyebut jika ada seorang pria memakai topeng berwarna hitam naik ke atas panggung. Siska pun memberanikan bertanya kepada ketua yayasan bimbelnya, namun hanya direspon dengan menoleh, dan tanpa bercerita apapun.

"Semakin takutlah aku. Mulai jam 11 juga. Lalu pria yang naik panggung berbicara soal jaringan jika yang di kabupaten berkumpul di sini, yang di kota berkumpul di titik sebelah ini. Aku ga paham apa yang dibicarakan. Akhirnya kami berempat bilang untuk meminta pulang," ungkapnya

Saat pamit, ketua yayasan bimbel tersebut hanya mengangguk dan tidak mengeluarkan sepatah katapun kepada Siska. Akhirnya, mereka berempat lari dan sekitar 100 orang yang berada di aula itu pun melihat ke arah Siska.

Setelah pulang dari seminar itu, Siska mengaku mendapatkan beragam kejadian aneh. Pertama, teman Siska yang menginap di rumah dihantui pocong. Kedua, ibu Siska melihat Siska di kamar padahal sedang keluar.

"Ketiga, di pagi hari aku nganterin ibu ke pasar. Pulangnya saat nyetir sepeda, ada yang mendorong aku dari belakang. Aku jatuh, ibuku terpental ke kanan,"

"Aku jatuh telungkup ke aspal. Di belakangku sudah ada bus. Bus ngerem mendadak. Posisi kepala dan ban bus hanya sejengkal. Aku pingsan. Helmku pecah jadi dua dan motor hancur," akunya.

Tak terima dengan beragam keanehan, Siska pun datang berkunjung ke rumah ketua yayasan bimbelnya.

 

Simak berita selengkapnya

4. Sindikat Penipu Lolos ASN Modus 'Kenal Orang Dalam' di Jatim Terbongkar, Kerugian Capai Rp 7,4 M

Dua dari empat anggota sindikat penipuan seleksi calon Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kemenkumham Jatim bermodus kenal 'orang dalam' bernilai kerugian korban sekitar Rp 7,4 miliar, saat digelandang Anggota Unit II Subdit II Hardabangtah Ditreskrimum Polda Jatim di Ruang Konferensi Pers Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, Jumat (19/1/2024). 
Dua dari empat anggota sindikat penipuan seleksi calon Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kemenkumham Jatim bermodus kenal 'orang dalam' bernilai kerugian korban sekitar Rp 7,4 miliar, saat digelandang Anggota Unit II Subdit II Hardabangtah Ditreskrimum Polda Jatim di Ruang Konferensi Pers Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, Jumat (19/1/2024).  (TribunJatim.com/Luhur Pambudi)

Empat orang anggota sindikat penipuan seleksi calon Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kemenkumham Jatim bermodus kenal 'orang dalam' bernilai kerugian korban sekitar Rp 7,4 miliar, ditangkap Anggota Unit II Subdit II Hardabangtah Ditreskrimum Polda Jatim.

Tersangka adalah YH (51) warga Bogor Selatan, Kota Bogor, FS (61) warga Cempaka Putih, Jakarta Pusat, DKI Jakarta. 

Kemudian, M (52) warga Dumai Timur, Kota Dumai, Riau. Dan, N (61), warga Cakung, Jakarta Timur, DKI Jakarta. 

Korbannya, berjumlah 103 orang dengan kerugian total Rp 7,4 miliar.

Modusnya, tersangka berlagak sebagai 'orang dalam' kementerian ASN yang mengklaim dapat memasukkan para pendaftar menjadi ASN. 

Bahkan, para tersangka juga sempat membuat sebuah kartu nama dan berkas berisi Nomor Induk Pegawai (NIP) ASN palsu, agar tampak meyakinkan di hadapan sejumlah korban yang mulai tidak sabar, setelah menyetor uang ratusan juta rupiah. 

Wakil Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Piter Yanottama mengatakan, otak utama sindikat tersebut adalah tersangka YH. 

Karena, YH menemukan 20 orang peserta seleksi ASN di lingkungan Kemenkumham Jatim yang telah dinyatakan gagal melalui jalur resmi. 

Para korban dibujuk oleh YH, agar bisa lolos dalam seleksi hingga menjadi seorang ASN seutuhnya. 

Namun dengan menyetorkan mahar uang, dengan total dari 21 orang tersebut, sekitar Rp 1,384 miliar. 

Baca juga: Mengenal Arti Kata Samsul dan Ordal yang Viral TikTok, Berkaitan dengan Politik, Simak Pula Arti NBA

"Namun faktanya, setelah uang diberikan. Tidak juga meluluskan korban menjadi ASN," ujarnya di Ruang Konferensi Pers Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, Jumat (19/1/2024). 

Setelah mengetahui korban gagal, tersangka YH kembali berupaya membujuk para korban agar tidak melakukan aksi protes berlebihan dengan cara mengenalkan kepada dua orang tersangka lainnya, yakni FS dan N. 

Tersangka YH mengatakan, kedua sosok rekannya ini merupakan 'orang dalam' paling ampuh dalam meloloskan warga menjadi ASN. 

Apalagi, disebut-sebut oleh tersangka YH, kedua rekannya itu sebagai pegawai BPN dan Kemenag. 

Jumlah korban yang tergiur dengan akal-akalan korban mencapai 62 orang, dengan total kerugian tambahan sekitar Rp 3,25 miliar. 

Hasilnya tetap, nama korban juga tak kunjung lolos menjadi ASN.

Agar meredam emosi para korban, tersangka YH nekat membuat NIP palsu untuk dua korban. 

"Atas nama (korban) LF dan TR. (Tujuannya) Seolah-olah di kantor pusat, NIP-nya sudah muncul. Karena itu korban menjadi percaya dan tidak lagi mengejar kembali uang yang telah diberikan," katanya. 

Kendati demikian, sejumlah korban yang tak lagi dapat menahan kesabaran, mulai meluapkan emosinya menuntut pengembalian atas uang mahar yang telah terlanjur diberikan kepada para tersangka. 

Tak pelak YH kembali memutar otak.

Ia mulai meyakinkan kembali para korban melibatkan tersangka lain, yakni tersangka M. 

Di hadapan para korban, M disebut-sebut sebagai 'orang dalam' yang lebih ampuh untuk menjadikan warga biasa sebagai ASN. 

Apalagi, sosok M 'dibranding' sebagai ASN berpengaruh di lingkungan Kemenag. 

Ditambah lagi, uang mahar yang dibutuhkan M, lebih murah dari biasanya. 

Kali ini, uang mahar yang terkumpul dari para korban mencapai Rp 4,1 miliar. Dan hasilnya, pun tetap sama. 

"Hampir keseluruhan wilayah Kabupaten Kediri. Locus delicti wilayah Kediri," ungkap mantan Kapolres Sragen itu. 

Para korban yang tak lagi dapat bersabar, dan ditipu kembali, akhirnya mulai manempuh jalur hukum sebagai jalan keluarnya.

Para korban melaporkan para tersangka pada pihak kepolisian, pada Maret 2023.

Setelah serangkaian penyelidikan dan penyidikan, akhirnya perkara hukum yang terjadi medio tahun 2018-2019 silam itu, membuahkan hasil. 

Keempat orang pelaku dalam sindikat akal-akalan menjadi ASN lewat jalur 'orang dalam' itu, telah ditetapkan sebagai tersangka. 

"Ini murni akal-akalan para tersangka. Bahkan sebelumnya juga gak pernah ada orang yang lolos bisa jadi ASN lewat jalur mereka," jelasnya. 

Disinggung mengenai adanya keterlibatan oknum ASN asli dari pegawai kementerian terkait, berdasarkan pengembangan penyelidikan kasus tersebut, Piter menegaskan, hal tersebut tidak ada. 

Bahkan, keempat orang tersangka itu, juga bukan berstatus sebagai ASN ataupun pekerja kementerian tersebut. 

"Dari 4 tersangka itu, statusnya bukan ASN di kementerian. Hasil penyidikan, tidak ada interaksi dari 4 tersangka ini sebagai pihak dalam kementerian yang disebutkan tadi. Murni tidak ada," katanya. 

Kemudian, mengenai uang hasil penipuan dan penggelapan yang dilakukan oleh para tersangka, Piter mengungkapkan, para tersangka telah memanfaatkan uang tersebut untuk keperluan pribadi. 

Soal aset benda bergerak dan tak bergerak yang dibeli oleh para tersangka dari uang hasil kejahatan tersebut, penyidik masih terus melakukan pengembangan.

 

Simak berita selengkapnya

5. 20 Adegan Diperagakan Tersangka saat Rekonstruksi Pembunuhan 2 Wanita di Shelter Anjing Kota Blitar

Tersangka memeragakan beberapa adegan dalam rekonstruksi kasus pembunuhan dua perempuan yang jasadnya ditemukan membusuk di shelter anjing di Jl Sulawesi, Kota Blitar, Jumat (19/1/2024).
Tersangka memeragakan beberapa adegan dalam rekonstruksi kasus pembunuhan dua perempuan yang jasadnya ditemukan membusuk di shelter anjing di Jl Sulawesi, Kota Blitar, Jumat (19/1/2024). (TRIBUNJATIM.COM/Samsul Hadi)

 

Rekonstruksi kasus pembunuhan 2 perempuan yang jasadnya ditemukan membusuk di rumah yang jadi shelter anjing di Jl Sulawesi, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar berlansung sekitar satu jam, Jumat (19/1/2024).

AF (21), warga Ngadiluwih, Kabupaten Kediri yang menjadi tersangka tunggal dalam kasus itu memperagakan sebanyak 20 adegan dalam rekonstruksi. AF merupakan pekerja di shelter anjing milik korban.

Sedang kedua korban, yaitu, Ragil Sukarno Utomo (50), pemilik rumah yang dijadikan shelter anjing dan temannya, Luciani Santoso (53), warga Kota Surabaya.

Pelaksanaan rekonstruksi mendapat pengamanan ketat dari Polres Blitar Kota. Puluhan warga terlihat berkerumun menyaksikan rekonstruksi di depan lokasi.

Polisi beberapa kali 'mengusir' warga yang nekat menerobos garis polisi karena ingin melihat dari dekat proses rekonstruksi di lokasi.

Sejumlah warga juga tampak mengerumuni mobil yang hendak membawa tersangka meninggalkan lokasi setelah proses rekonstruksi selesai.

Sejumlah warga berkerumun menyaksikan rekonstruksi kasus pembunuhan 2 perempuan di Jl Sulawesi, Kota Blitar, Jumat (19/1/2024).
Sejumlah warga berkerumun menyaksikan rekonstruksi kasus pembunuhan 2 perempuan di Jl Sulawesi, Kota Blitar, Jumat (19/1/2024). (TribunJatim.com/Samsul Hadi)

Baca juga: Rekonstruksi Pembunuhan 2 Wanita di Rumah Shelter Anjing Blitar Dikerumuni Warga, Syok

Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Hendro Utaryo mengatakan rekonstruksi dilakukan untuk membuat terang tindak pidana dalam peristiwa pembunuhan tersebut.

"Kami memperagakan kembali tindak pidana yang dilakukan tersangka agar tidak menjadi bias di masyarakat maupun kelurga korban. Ada 20 adegan yang diperagakan tersangka dalam rekonstruksi ini," kata Hendro.

Hendro mengatakan adegan rekonstruksi dimulai sejak awal tersangka datang bertemu korban di lokasi, lalu mengeksekusi kedua korban sampai tersangka melarikan diri dari lokasi.

Menurut Hendro pelaku sudah merencanakan aksi pembunuhan terhadap korban sehari sebelum kejadian.

"Tersangka merencanakan perbuatannya pada Hari Jumat setelah mendapatkan perjanjian kontrak kerja yang tidak sesuai dengan lowongan yang ditawarkan korban. Ditambah lagi, pada hari itu, tersangka dilarang salat Jumat oleh korban," ujarnya.

Baca juga: Nasib Anjing dan Kucing di Shelter Hewan Lokasi Penemuan Dua Jasad Wanita di Kota Blitar

Baca juga: Rekonstruksi Pembunuhan Kakek di Ponorogo, Tersangka Peragakan 40 Adegan, Ramai Jadi Tontonan Warga

Sekadar diketahui, tersangka nekat membunuh korban karena merasa jengkel soal gaji bekerja di shelter anjing milik korban.

Tersangka baru satu minggu kerja di shelter hewan milik korban atau tepatnya pada 23 Desember 2023.

Tersangka mengetahui lowongan kerja di shelter hewan milik korban dari media sosial.

Dalam lowongan kerja itu, tersangka dijanjikan mendapat gaji Rp 3,1 juta per bulan.

Tapi, kenyataanya tersangka disuruh menandatangani kontrak kerja selama 3 bulan oleh korban, dengan gaji Rp 1 juta per bulan dan bonus Rp 250.000 yang diambil di akhir kontrak.

Baca juga: Ada 40 Adegan Reka Ulang saat Rekonstruksi Pembunuhan Kakek di Ponorogo usai Tahun Baruan

Selain itu, tersangka juga merasa tidak nyaman bekerja di shelter anjing milik korban. Karena, tersangka tidak diizinkan keluar rumah oleh korban.

Puncaknya, ketika tersangka hendak keluar salat Jumat, korban tidak mengizinkan dengan alasan tidak ada yang menggantikan pekerjaannya.

"Tersangka menghabisi korban menggunakan parang. Dalam rekonstruksi, tersangka juga memperagakan cara menghabisi korban. Korban Ragil ada tujuh luka di kepala dan leher. Sedang korban Luciani ada 20 luka paling banyak di kepala," ujar Hendro.

Simak berita selengkapnya

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved