Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

JATIM TERPOPULER: Terkuak Pencuri Motor Janda Juragan Warkop - Nasib Penyebar Cerita Pengabdi Setan

4 berita terpopuler Jatim Minggu, 21 Januari 2024: Terkuak pencuri motor janda juragan warkop Gresik hingga nasib penyebar cerita pengabdi setan.

|
Editor: Elma Gloria Stevani
TribunJatim.com/Luhur Pambudi dan YouTube
4 berita terpopuler Jatim Minggu, 21 Januari 2024 di TribunJatim.com. 

S pun mengaku semakin curiga lantaran bayaran menjadi tutor dinilainya lebih besar dibanding bimbel lainnya.

Jika biasanya bayaran bimbel kala itu Rp 30 ribu perjam, namu ia mengklaim mendapatkan uang Rp 500-600 ribu per minggu.

Setelah 4 bulan menjadi tutor, S diundang untuk datang ke seminar pada jam 23.00 WIB, di salah satu hotel Kota Malang.

Tak sendiri, S mengatakan jika dari bimbel tersebut yang diundang ada 4 orang.

Yakni S, inisial S (yang mengajak menjadi tutor), inisial A dan inisial T.

"Kita datang ke hotelnya udah ngrasa ini kayaknya bukan seminar deh. Seminar gak kayak gini. Waktu di gerbang sampai pintu masuk, itu lilin sudah berjajar,"

"Kita masuk di salah satu aula yang didekorasi gelap. Aku langsung mikir ini sekte-sekte pemujaan. Meja disusun rapi. Yang datang pakai jas hitam semua," ungkapnya di dalam video.

Simak berita selengkapnya

2. Terkuak Pencuri Motor Janda Juragan Warkop Gresik, Ternyata Pelanggan Sendiri, Tak Pakai Kunci T

Pelaku pencurian motor di minimarket Jalan Raya Kemlaten, Mastrip, Karang Pilang, Surabaya, Arya PP saat diinterogasi oleh Kapolsek Karang Pilang Polrestabes Surabaya, Kompol A Risky Fardian, Jumat (19/1/2024). 
Pelaku pencurian motor di minimarket Jalan Raya Kemlaten, Mastrip, Karang Pilang, Surabaya, Arya PP saat diinterogasi oleh Kapolsek Karang Pilang Polrestabes Surabaya, Kompol A Risky Fardian, Jumat (19/1/2024).  (TribunJatim.com/Luhur Pambudi)

Tim Antibandit Polsek Karang Pilang Polrestabes Surabaya berhasil membongkar kasus pencurian motor yang dialami seorang janda juragan warung kopi (warkop) asal Driyorejo, Gresik, saat sedang berbelanja di minimarket Jalan Raya Kemlaten, Mastrip, Karang Pilang, Surabaya

Tersangka bernama Arya PP (27) warga Siwalankerto, Surabaya.

Sosok pria bertubung kurus itu, merupakan residivis. 

Tercatat sudah tiga kali dia keluar masuk penjara karena kasus pencurian motor, karena menjalankan aksi kejahatan di Kota Surabaya

Kapolsek Karang Pilang Polrestabes Surabaya, Kompol A Risky Fardian mengatakan, tersangka merupakan salah satu pelanggan warkop yang dikelola oleh korban. 

Modusnya, pelaku menggandakan atau menduplikasi kunci motor asli milik korban.

Karena, beberapa kali, korban pernah meminjamkan motornya kepada tersangka saat sedang nongkrong di warkop. 

Ternyata, saat meminjam motor korban, tersangka menyempatkan diri untuk menduplikasi atau menggandakan kunci motor korban. 

Lalu, pada suatu hari, tepatnya, Selasa (2/1/2024) siang. Tersangka menguntit korban yang saat itu sedang bepergian hingga berhenti di minimarket ruas jalan tersebut, lalu mencuri motornya saat korban lengah karena berbelanja di dalam minimarket. 

Baca juga: Kocak, Maling Ponsel di Surabaya Kahausan saat Dihajar Warga, Teriak Minta Dibelikan Es Teh

"Modusnya, pelaku tidak menggunakan kunci T. Melainkan menduplikasi kunci motor korban. Korban dan tersangka ini sebelumnya kenal. Bahkan, pelaku pernah kerja ke korban," ujarnya di halaman Mapolsek Karang Pilang Surabaya, Jumat (19/1/2024). 

Setelah mencuri motor korban, tersangka ternyata kesulitan menjual motor tersebut. 

Kemudian, lanjut Kompol A Risky Fardian, tersangka menyembunyikan motor tersebut ke jasa parkir berbayar di dekat Terminal Purabaya (Bungurasih) di Kabupaten Sidoarjo. 

"Kami selidiki, (melalui rekaman CCTV parkiran minimarket) kami dapatkan identitas pelaku, kami identifikasi dan cocokkan dengan petunjuk yang ada. Kami lakukan penangkapan terhadap pelaku," terangnya. 

Mengenai rekam jejak aksi kejahatan tersangka, Kompol A Risky Fardian mengungkapkan, tersangka merupakan residivis, karena sudah tiga kali ditahan setelah kejahatan pencurian motornya sebanyak itu, berhasil dibongkar jajaran polsek Polrestabes Surabaya

"Perkara yang pernah dilakukan sebelumnya, curanmor, dia spesialis," pungkasnya. 

Sementara itu, tersangka Arya PP mengakui, dirinya nekat menjalankan aksi kejahatannya untuk kesekian kali karena terdesak membayar kekurangan biaya setoran penjualan barang mi instan di tempat kerjanya. 

"Uangnya buat torok atau menutupi hilangnya pasokan barang. Karena kan saya sales. Jualan Indomie. Per kardus torok Rp 7 ribu. Per hari jualnya 30 kardus. Berarti Rp 7 ribu dikali 30 dus. Itu torok per hari," kata tersangka Arya PP saat diinterogasi Kompol A Risky Fardian

Ia juga mengaku, merasa kebingungan menjual motor tersebut, sehingga terpaksa menyimpan atau menyembunyikan motor hasil curian itu di area parkir berbayar di Terminal Purabaya

"(Sengaja diparkir Bungurasih) Saya masih bingung jual motor. Kalau kasus sebelumnya, motor kembali semua ke korban, karena motor gak sempat dijual, saya ketangkap," pungkasnya. 

Kemudian, di lain sisi, korban SW (43) menyampaikan ucapan terima kasih kepada anggota jajaran Polsek Karang Pilang Polrestabes Surabaya yang berhasil menemukan motornya. 

Apalagi motornya kembali dalam keadaan normal seperti sediakan.

Simak berita selengkapnya

3. Detik-detik Mencekam Longsor di Pacitan, Batu Besar Berjatuhan ke Jalan, Rumah Warga Bergetar

Detik-detik Mencekam Longsor di Pacitan, Batu Besar Berjatuhan, Rumah Warga Bergetar. Insiden longsor batu besar di Pacitan ini terjadi pada Sabtu (20/1/2024) lewat tengah malam
Detik-detik Mencekam Longsor di Pacitan, Batu Besar Berjatuhan, Rumah Warga Bergetar. Insiden longsor batu besar di Pacitan ini terjadi pada Sabtu (20/1/2024) lewat tengah malam (tribunjatim.com/Pramita Kusumaningrum)

Longsor batu berukuran besar dari tebing 8 meter tidak hanya menutup jalan nasional, Jalan Pacitan-Solo di Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan/Kabupaten Pacitan.

Namun, longsor tersebut juga membuat satu rumah terancam tergerus longsor. Rumah tersebut milik Saiin warga Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan/Kabupaten Pacitan.

Saiin sendiri mengatakan bahwa pada Jumat (19/1/2024) dini hari sangat mencekam. “Rumah itu bergetar jam 12 malam,” ujarnya, Sabtu (20/1/2024).

Dia menceritakan hujan memang mengguyur lokasi dari Kamis (18/1/2024) malam. Dia pun berangkat tidur seperti biasanya pada Kamis (18/1/2024) pukul 21.00 wib.

“Tiba-tiba pukul 00.00 wib waktu saya tidur itu mendengar suara bergetar. Seketika saya bangun karena kaget,” kata Saiin kepada media ditemui di rumahnya.

Baca juga: Batu Besar Longsor Tutup Jalan Nasional Pacitan-Solo usai Diguyur Hujan Deras, Alat Berat Diturunkan

Baca juga: Tanah Urukan Perumahan Longsor Timpa Bangunan Sekolah di Jember hingga Jebol, BPBD Ungkap Penyebab

Dia mengaku saat longsor batu yang terjatuh dari tebing ke jalan raya itu memang kondisinya hujan deras. Longsoran juga dengan rumah miliknya.

“Rumah saya memang di atas. Kalau ditanya khawatir ya khawatir. Semoga aman-aman saja. Jalan juga sudah bisa dilalui,”  pungkasnya.

Sebelumnya, akibat hujan deras longsor batu besar menutup jalan nasional di Pacitan-Solo lingkungan Tamperan, Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan/Kabupaten Pacitan, Jumat (19/1/2024).

Simak berita selengkapnya

4. Hendak Jemput Anak Majikan, Wanita Tulungagung Kaget Temukan Jasad Remaja Tergeletak di Tepi Jalan

Petugas mengidentifikasi jasad AS, di tepi Jalan Raya Desa Gesikan, Kecamatan Pakel, Tulungagung, Sabtu (20/1/2024) pagi.
Petugas mengidentifikasi jasad AS, di tepi Jalan Raya Desa Gesikan, Kecamatan Pakel, Tulungagung, Sabtu (20/1/2024) pagi. (Tribun Jatim Network/David Yohanes)

Seorang remaja ditemukan tergeletak di tepi Jalan Raya Desa Gesikan, Kecamatan Pakel, Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu (20/1/2024) pagi.

Setelah diperiksa, sosok laki-laki yang awalnya ditemukan tanpa identitas ini, sudah dalam kondisi meninggal dunia.

Setelah proses identifikasi, pemuda nahas itu diketahui sebagai AS (18), warga desa setempat.

“Berdasar kartu perpustakaan SMAN 1 Gondang Tulungagung, korban diketahui sebagai AS. Kami tidak tahu apakah sudah lulus sekolah atau belum," ucap Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu Mujiatno.

Tubuh AS pertama kali ditemukan oleh seorang perempuan yang akan menjemput anak majikannya. 

Temuan ini kemudian dilaporkan ke warga sekitar, lalu diteruskan ke Polsek Pakel. 

Pertama kali ditemukan, AS dalam posisi tengkurap, mengenakan celana pendek warna hitam dan kaus oblong abu-abu tua.

Personel Polsek Pakel yang mendapat laporan segera minta bantuan Unit Inafis Satreskrim Polres Tulungagung untuk proses identifikasi.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

Baca juga: Lihat Gundukan Tanah Misterius, Warga Jember Geger Temukan Jasad Kakek Terkubur di Kebun Jati

“Hasil pemeriksaan di lapangan tadi, tidak ada tanda kekerasan. Namun akan kami dalami lagi,” sambung Iptu Mujiatno.

Jasad AS dievakuasi ke Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr Iskak Tulungagung.

Simak berita selengkapnya

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

 

 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved