Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Malang

Produsen Dupa di Malang Sibuk Jelang Perayaan Tahun Baru Imlek, Permintaan Meningkat

Produsen Dupa di Malang Sibuk Jelang Perayaan Tahun Baru Imlek, Permintaan Meningkat

Penulis: Purwanto | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Ipunk Purwanto
Pekerja menata dupa di rumah produksi Dupalo, Malang, Jawa Timur, Rabu (26/1/2022). Pengusaha dupa setempat mengatakan jelang Imlek sejak tiga pekan terakhir permintaan dupa meningkat hingga 20 persen. SURYA/PURWANTO 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Jelang Tahun Baru Imlek 2024 sejumlah permintaan dupa untuk beribadah meningkat. 

Kenaikan permintaan terhadap dupa ini mulai terasa sejak beberapa pekan kemarin. 

Salah satu rumah produksi dupa yaitu Dupalo mengalami peningkatan produksi, Selasa (23/1/2024). 

Pemilik rumah produksi dupa Dupalo, Rosa Amalia mengatakan, kenaikan permintaan terhadap dupa ini mulai terasa sejak beberapa pekan kemarin, bahkan lebih dari 10 persen. 

"Perkiraan untuk bahan (produksi) yang dibutuhkan per bulan itu kami 5 ton lebih. Jadi total produksi per bulan 5 ton pada hari biasa dan untuk Imlek ini naik 10 persen sampai 20 persen," ungkap Rosa.

Permintaan dupa yang diterima oleh Rosa sendiri kebanyakan untuk kegiatan keagamaan, pesta rakyat dan acara kebudayaan. 

Tidak hanya Imlek, tapi acara keagamaan lain seperti Galungan, Kuningan bahkan acara budaya Bantengan yang belakangan hits juga banyak membutuhkan dupa.

"Paling banyak kami (permintaan) dari Jawa Tengah, Keraton. Ke Bali, yang paling banyak itu akhir tahun kemarin sampai menjelang imlek ini, bisa sampai 5 ribu pcs," tutur Rosa. 

Di toko miliknya sendiri memiliki dupa dengan beragam aroma terapi.

Misalnya seperti aroma Sarimadu, Teratai, Cendana, Tunjung Biru hingga Kelor. 

Sedikitnya ada 52 aroma yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. 

Selain dupa berbentuk batang, ada dupa serbuk, dupa kerucut dan dupa asturba. 

Harga termurah di Dupalo sendiri mulai Rp 18 ribu sampai Rp 324 ribu. 

Untuk ukuran Rp 18 ribu, yaitu untuk dupa isi 9 batang. 

Sementara untuk Rp 324 ribu, untuk 1 kilogram dupa kelas gold atau kelas 1. 

"Untuk pangsa pasar kami seluruh Indonesia sudah masuk. Jepang Dubai Myanmar sama Mekkah," jelas Rosa. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved