Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilu 2024

Gelar Simulasi Pemungutan Suara Pemilu 2024, KPU Kota Blitar Libatkan Pemilih Disabilitas

Gelar simulasi pemungutan suara Pemilu 2024, KPU Kota Blitar melibatkan pemilih disabilitas. Petugas TPS juga melakukan simulasi penggunaan sirekap.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Samsul Hadi
Samsuri (40), pemilih disabilitas tunanetra mengikuti simulasi pemungutan suara yang diselenggarakan KPU Kota Blitar, di Gedung Kesenian Aryo Blitar, Kota Blitar, Senin (29/1/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - KPU Kota Blitar menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024 di Gedung Kesenian Aryo Blitar, Kota Blitar, Senin (29/1/2024).

Simulasi kali ini juga melibatkan calon pemilih, termasuk calon pemilih disabilitas dalam Pemilu 2024 di Kota Blitar.

Petugas TPS juga melakukan simulasi penggunaan aplikasi sirekap.

"Ini simulasi kedua untuk penyempurnaan simulasi pertama. Simulasi pertama hanya diikuti internal, PPK dan PPS. Sekarang, kami melibatkan pemilih riil," kata Ketua KPU Kota Blitar, Choirul Umam.

Dalam kegiatan simulasi itu, petugas KPPS terlihat mempraktikkan proses pemungutan suara sampai penghitungan suara di tempat pemungutan suara (TPS) Pemilu 2024.

Petugas terlihat menunjukkan kotak suara berisi surat suara yang masih dalam kondisi tersegel kepada saksi maupun calon pemilih.

Selanjutnya, petugas menghitung jumlah surat suara.

Setelah pengecekan selesai, proses pemungutan suara baru dimulai.

Sebelum mencoblos, para calon pemilih mendaftar ke meja petugas.

Saat mendaftar itu, petugas mengecek jari para calon pemilih sudah ada tintanya atau belum. Hal itu untuk memastikan calon pemilih sudah ikut mencoblos atau belum.

Setelah mendaftar, calon pemilih antre lagi menunggu dipanggil petugas.

Petugas mendahulukan calon pemilih lansia dan disabilitas.

"Tujuan simulasi ini memang untuk mengetahui proses pemungutan dan penghitungan suara sesungguhnya di TPS," ujar Choirul Umam.

Baca juga: KPU Kota Probolinggo Gelar Simulasi Pemungutan Suara Pemilu 2024, Dibuat Realistis Seperti Aslinya

Dikatakan Choirul Umam, dalam simulasi kali ini, petugas juga mempraktikkan penggunaan aplikasi sirekap.

Simulasi penggunaan aplikasi sirekap dilakukan di masing-masing TPS.

Menurut Choirul Umam, aplikasi sirekap beda dengan situng (sistem informasi penghitungan suara).

"Kalau di situng hasil C1 diinput, tapi kalau di sirekap ada aplikasi yang memotret hasil C plano. Ada sistem yang membaca angka-angka yang tertulis di C plano. Teman-teman sudah dibekali cara menulis angka agar bisa dibaca aplikasi sirekap," katanya.

Simulasi kali ini, kata Umam merupakan simulasi terakhir di tingkat kota.

Tapi, di tingkat PPK, PPS dan KPPS tetap melaksanakan simulasi sampai menjelang pelaksanaan pemungutan suara.

"Termasuk ada bimbingan teknis (bimtek) di tingkat KPPS sampai menjelang pemungutan suara," katanya.

Samsuri (40), calon pemilih disabilitas yang ikut simulasi mengaku sangat terbantu dengan adanya simulasi pemungutan suara di Pemilu 2024.

"Jujur saja, saya baru kali ini dilibatkan mengikuti simulasi pemungutan suara. Kegiatan ini sangat membantu untuk penyandang disabilitas tunanetra seperti saya," katanya.

Menurut Samsuri, tidak ada tanda bagi tunanetra di surat suara. Ia berharap, ke depannya ada tindak lanjut dari pemerintah memberikan simbol-simbol atau tanda di surat suara yang bisa memperjelas bagi pemilih tunanetra.

"Selama ini, pemilih tunanetra didampingi oleh pendamping maupun keluarga saat mencoblos di TPS," ujarnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved