Polres Jember Panggil Seluruh Kades Jelang Pemilu 2024, Diminta SPJ APBDes Tahun 2022

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Satreskrim Polres Jember, Jawa Timur memanggil para Kepala Desa (Kades) menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Terlihat, puluhan petinggi desa ini secara bergantian memasuki ruang Unit Pidana Khusus (Pidsus) Satreskrim Polres Jember, Senin (5/2/2024).

Selama menjalani pemeriksaan, para Kades juga didampingi Bandahara Desa saat berada di ruang penyidik Pidsus Satreskrim Polres Jember.

M. Seorang Kepala Desa di wilayah Jember utara mengaku tidak tahu, maksud Aparat Penegak Hukum (APH) memanggil para Kades.

"Kurang paham saya, tiba tiba ada surat panggilan dari polres. Jadi kurang tahu saya," katanya saat diwawancari.

Di surat panggilan ini, dia diminta Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun 2022. Sebab dokumen tersebut yang diminta penyidik.

"Kalau dokumen yang suruh bawa, SPJ aja untuk APBDes tahun 2022, tidak ada lagi," katanya saat di depan pintu masuk ruang Pidsus Satreskrim Polres Jember.

Sementara, Sugiharno Kades Pontang Kecamatan Ambulu Jember mengungkapkan bahwa, pemeriksaan ini rutin dilakukan setiap tahun biasanya.

"Biasa rutin klarifikasi, mengenai laporan dari Inspektorat. Laporan biasa lah," katanya usai keluar dari ruang Pidsus Satreskrim Polres Jember.

Dia mengaku diminta membawa SPJ penggunaan APBDes 2023. Katanya, sesuai yang diminta dalam surat pemanggilan kepolisian.

"Itu saja yang di bawa. Dan saya hanya setengah jam diperiksa, jadi setengah jam selesai. Saya ditanyai sesuai itu (normatif), nanti yang ditanyai detailnya kan bendaharanya," kata Sugiharno.

Sementara ini, Kasatreskrim Polres Jember AKP Abid Uais Al-Qarni Aziz belum bisa dikonfirmasi. Sebab saat datangi di ruangannya, pintunya masih tertutup.

"Saya nggak tahu ya, Kasat ada atau tidak. Soalnya saya cuma dari ruang belakang tadi, pipis," kata sorang polisi yang baru keluar dari samping kanan ruang Kasat reskrim Polres Jember.

Wartawan media ini mencoba menghubungi lewat sambungan telepon, tetapi tidak diangkat. Bahkan pesan singkat via whatsapp juga belum dibalas, hingga berita ini terbit.