Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Malang

Berawal Hobi Utak-atik Alat Elektronik, Sugeng Riyadi Bentuk Wadah Pilot Drone Malang Raya

Berawal dari hobi mengutak-atik peralatan elektronik, Sugeng Riyadi menggagas pembentukan federasi drone pertama di Malang Raya.

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Ndaru Wijayanto
istimewa
Ketua FDI Malang, Sugeng Riyadi (kiri) bersama rekan pilot drone, Anca saat melakukan kesiapan agenda ke depan sebagai pengurus FDI Malang. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Berawal dari hobi mengutak-atik peralatan elektronik, Sugeng Riyadi menggagas pembentukan federasi drone pertama di Malang Raya.

Federasi tersebut dibentuk, atas saran dari sesama pilot drone, yang khawatir akan minimnya pengetahuan terkait aturan dan rambu-rambu yang harus dipatuhi oleh seorang pilot drone.

Sugeng menuturkan, ketertarikan terhadap dunia drone berawal sejak tahun 1995 atau tepatnya saat duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP)

"Jadi, awalnya tertarik mengutak-atik kendaraan dengan remote lalu bisa membuat hiasan lampu di sepeda. Saat dipuji sama teman, saya semakin bersemangat," ujarnya kepada TribunJatim.com, Minggu (11/2/2024).

Minatnya itu terus dikembangkan hingga duduk di bangku perguruan tinggi. Dirinya memperdalam minat terhadap elektronik di Sekolah Tinggi Informatika dan Komunikasi Indonesia (STIKI) Malang.

"Saya sama kakak, juga sempat membuka toko servis elektronik, karena memang kecintaan sama elektronik ini sangat besar," ungkap alumnus Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial (SMPS) sekarang SMKN 2 Malang pada tahun 2000.

Baca juga: SOSOK Pemilik Drone yang Alatnya Ditembak Polisi Saat Grebeg Syawal, Menyalahi Aturan Ritual: Ganggu

Setelah lulus dari STIKI di tahun 2004, dirinya masuk dan bekerja di dunia kepolisian sebagai ASN sipil. Usai bekerja hampir enam tahun, ia pun merambah dan mulai berkenalan dengan dunia drone.

Tepat di tahun 2010, dirinya mulai mengenal teknologi drone. Meski belum menjadi seorang pilot, keingintahuannya akan drone sangat tinggi, sehingga mulai mengulik sistem pengendalian drone.

"Dengan berbagai pengetahuan seadanya, saya mulai mencari tahu tentang drone. Lalu di tahun 2019, saya menjadi pilot drone setelah kantor tempat saya bekerja melakukan pengadaan drone untuk kebutuhan dokumentasi," jelasnya.

Setelah itu, dirinya mulai belajar banyak dari drone. Selain tidak mudah dalam mengendalikan drone, seorang pilot drone juga terikat atas aturan-aturan yang berlaku.

"Menerbangkan sebuah drone itu bukan hanya layaknya memainkan remote control biasa. Melainkan, perlu perasaan seolah-olah berada di posisi drone tersebut. Tentunya, dengan tetap memperhatikan aturan atau  batasan yang berlaku," terangnya.

Baca juga: Masih Banyak Pilot Drone Awam Regulasi, FDI Gelar Pelatihan dan Sosialisasi Regulasi di Kota Malang

Tepat di tahun 2020, bersama dengan beberapa rekannya menggagas berdirinya Federasi Drone Indonesia (FDI) Malang.

"Ini hal baru di Kota Malang, mengingat sudah banyak bermunculan pilot drone tetapi rendah dalam pengetahuan. Dan dengan adanya federasi ini, kami ingin menggalakkan sertifikasi legalitas seorang pilot drone," ungkapnya.

Atas hal tersebut, dirinya mengikuti sertifikasi pilot drone yang diadakan oleh FDI Pusat. Berbekal keingintahuannya yang kuat, dirinya berhasil membuktikan mendapatkan nilai tertinggi dalam ujian sertifikasi.

"Karena dapat nilai tertinggi, tepat 12 September 2021 saya dilantik menjadi ketua FDI Malang. Dan hal ini disambut positif oleh banyak kalangan, dengan ajakan kolaborasi," tambahnya.

Selanjutnya, pihaknya akan segera melakukan sertifikasi kepada tujuh komunitas drone di Malang Raya. Tujuh komunitas tersebut diketahui sudah memiliki anggota dari belasan hingga puluhan.

Komunitas itu yakni Pilot Drone Malang, Malang Mumbul Bareng, One Sky Brotherhood, Squadrone Malang, Kalong Malang, Malang Drone Community dan Community Drone Syma Malang. Mereka pun juga akan diajak untuk menjadi mitra dalam keberlangsungan drone.

Pria yang tinggal di Jalan Bandara Narita Kelurahan Cemorokandang Kecamatan Kedungkandang itu juga menambahkan, bahwa pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Angkatan Laut dan Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Lanud Abdulrachman Saleh.

Tujuan kedepannya, sertifikasi pilot drone menjadi syarat legal dalam mengoperasikan drone, agar tumbuh ketertiban di udara dan memahami batas teritorial dan etika sebagai pilot drone.

"Harapannya seperti SIM (Surat Izin Mengemudi) yang kita kenal selama ini. Untuk boleh menerbangkan drone, butuh pengetahuan dan pelatihan serta ada payung hukum yang jelas untuk kebaikan, kenyamanan, ketertitiban dan keamanan dalam menerbangkan drone," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved