Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilpres 2024

Penjelasan Kepsek soal Tugas Siswa SMP Catat Penghitungan Suara di TPS, Telanjur Diamuk: Bisa Tanya

Telanjur diamuk wali murid, Kepsek SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang angkat bicara soal tuga siswa catat penghitungan suara di TPS

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/DEWANTORO
ILUSTRASI - Penjelasan Kepsek soal Tugas Siswa SMP Catat Penghitungan Suara di TPS, Telanjur Diamuk 

Hal ini lah yang menjadi pertanyaan untuk pihak sekolah.

Mengingat perhitungan suara di setiap TPS berlangsung panjang.

"Sekolah lain nggak ada kayak gini. Kalau tugas anak SMA mungkin masih nggak berat ini. Disuruh lagi minta tanda tangan KPPS. Jadi kalau subuh selesainya apa harus sampai subuh juga anak anak kita menunggu di TPS," kata Siddik.

Baca juga: Warga Ricuh Pergoki Dugaan Penyelundupan Pemilih di TPS, Sempat Ribut & Kejar-kejaran: Saya Curiga

Soal ini, Kepala SMP Negeri 1 Lubuk Pakam, Elfian Lubis membenarkannya.

Disebut mulai dari kelas VII sampai IX diberikan tugas yang sama.

Ia mengakui kalau tugas ini hanya inisiatif dari sekolahnya saja.

"Bukan disuruh nungguin penghitungan tapi berapa hasil penghitungan. Kan bisa tanya sama petugas atau ketua KPPS nya saja. Kemarin sudah kita sampaikan nggak sampai habis diamati. Nggaklah Ditunggu sampai sepanjang hari," ucap Elfian.

Pelaksanaan Pemilu di TPS 001 Desa Dalu X B Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang, Rabu (13/1/2024).
Elfian mengaku kalau anak-anak ditugaskan untuk mengamati TPS terdekat.

Namun bukan berarti dari dibukanya TPS sampai ditutupnya TPS anak didik tidak bergerak dari lokasi.

Disebut anak-anak bisa melihat pada saat momen ada hasil penghitungan di plano.

"Bisa besok dilihat dan pagi. Kan ada ketua KPPS bisa ditanya. Bisa juga dihubungi dan minta tandatangannya biar ada bukti anak itu memang mantau pemilu di TPS. Tujuannya seperti yang ada di pengantar (lembar kerja).

Kalau bisa hasilnya dikumpulkan Jumat pagi atau sabtu. Ini tugas sekolah melalui Mata Pelajaran PKN," kata Elfian.

Baca juga: Beraksi saat Coblosan, Maling Motor di Surabaya Disergap Petugas TPS, Lari Tinggalkan Motor

Sementara itu, sekitar 183 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Kota Bandung harus menerima perawatan dari tim medis Puskesmas dan rumah sakit karena kondisi kelelahan yang parah.

"Kami telah menangani 185 petugas KPPS yang sakit, di mana 8 di antaranya harus dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan penanganan khusus," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian, di Balai Kota pada Kamis (15/02/2024).

Anhar menjelaskan bahwa hampir semua petugas yang diperiksa, selain mengalami kelelahan, juga mengidap penyakit maag.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved