Pemilu 2024
Nasib Pembantu sempat Diremehkan Maju Jadi Caleg, Kini Perolehan Suaranya Nyaris Salip Artis
PRT tersebut mengaku pernah diremehkan hingga dilarang kampanye, kini perolehan suaranya melejit.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Maju jadi caleg dengan dana kampanye pas-pasan, seorang Pembantu Rumah Tangga (PRT) di Jakarta Selatan, sempat diremehkan.
PRT bernama Yuni tersebut mengaku pernah diremehkan hingga dilarang kampanye.
Namun perolehan suara Yuni usai pencoblosan Pemilu 2024 hingga saat ini melejit.
Bahkan nama Yuni bersaing dengan istri Uya Kuya, Astrid Kuya.
Sebagai informasi, Yuni Sri Rahayu (41) maju menjadi caleg DPRD DKI Jakarta dari Partai Buruh.
Ia maju untuk Daerah Pemilihan (Dapil) 7 Jakarta Selatan yang meliputi wilayah Cilandak, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Pesanggrahan, dan Setiabudi.
Sebelum proses pencoblosan berlangsung, Yuni mengaku pernah mendapat tindakan diskriminasi di lingkungan rumahnya.
Tindakan diskriminasi ini dialami Yuni ketika dirinya ingin meminta izin untuk bersosialisasi dan berkampanye di sekitar rumah.
"Jujur saja di sini, rumah saya, waktu minta izin untuk sosialisasi sama RT di sini," kata Yuni, Jumat (2/2/2024) lalu.
"Ya dia bilang gini, 'Karena di sini sudah dukung dua caleg, jadi enggak bisa sosialisasi'," lanjutnya.
Yuni bercerita, kala itu Ketua RT setempat tak mengizinkan dirinya melakukan kegiatan berkampanye.
Sebab kala itu sudah ada dua caleg yang didukung oleh warga setempat.
Walau demikian, Yuni tak mau ambil pusing.
Apalagi Yuni mengaku sadar diri bahwa dirinya hanya maju sebagai caleg dengan dana pas-pasan.
Baca juga: Pantas Komeng Tak Mau Kampanye Meski Maju di Pemilu 2024, Daus Mini sampai Kena Omel: Berisik Lu
Yuni mengatakan, hanya mengeluarkan modal kisaran Rp2,5 juta saja.
Uang tersebut untuk membuat alat peraga kampanye (APK) seperti poster, stiker, gantungan kunci, dan kalender.
Modal tersebut, dicicil dari hasil gajinya saat bekerja menjadi pembantu rumah tangga.
"Kalau budget saya minim, memang bisanya segitu," ungkapnya.
Selain mendapat tindakan diskriminasi, Yuni bercerita juga pernah direndahkan oleh majikan saat bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Yuni bercerita, pernah dipotong gaji tanpa alasan yang jelas.
Tak hanya itu, Yuni juga dilarang duduk di kursi hanya karena statusnya yang bekerja sebagai pembantu.
Bahkan ia juga dilarang menaiki lift yang sama dengan majikannya.
"Enggak boleh duduk di bangku waktu jemput anak majikan. Mereka bilang kalau pembantu enggak boleh."
"Terus saya bilang, 'Kenapa enggak boleh pembantu? Kan sama saja, apalagi itu kursi kosong'. Ya intinya direndahkan," kata Yuni.
"Dituduh mencuri juga pernah, pelecehan seksual juga pernah, tapi verbal."
"Jadi bikin trauma rentetan kejadian ini sebenarnya. Tapi mau gimana, kita butuh kerjaan ini," bebernya.

Yuni mengakui, persaingan di Dapil 7 Jakarta Selatan cukup berat lantaran dihuni banyak nama besar.
Salah satunya yaitu Astrid Kuya yang merupakan istri dari artis Uya Kuya.
"Kalau partai-partai lain kan besar-besar semua, ada kan artis istrinya Uya Kuya itu Dapil 7 juga," ujar Yuni di kediamannya di Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (1/2/2024).
Yuni pun mengibaratkan Dapil 7 Jakarta Selatan sebagai dapil neraka.
"Makanya ada yang bilang Dapil 7 itu dapil neraka," kata Yuni, mengutip Tribun Jakarta.
Meski begitu, ibu empat anak itu mengaku tidak terlalu memikirkan para caleg lain yang menjadi pesaingnya.
"Cuma saya ya sudah biarin saja. Toh mereka yang punya modal mau dia berkampanye seperti apa itu kan hak mereka."
"Saya kampanye sebisanya," tutur Yuni.
Yuni pun pasrah soal menang atau tidaknya.
"Soal kalah menang itu wallahualam. Insyaallah enggak stres. Kalau budget saya minim, memang bisanya segitu," tambahnya.
Baca juga: Padahal Penghitungan Suara Masih Berlangsung, Pria Malah Asyik Lihat Cewek di MiChat, Kerja Lembur
Meski pernah direndahkan dan mendapat tindakan diskriminasi, perolehan suara Yuni di Pileg DPRD DKI Jakarta rupanya cukup tinggi berdasar hasil real count sementara KPU RI.
Pantauan Tribun Jakarta pada Senin (19/2/2024), pukul 11.32 WIB, suara Yuni yang berada di Dapil 7 DPRD DKI Jakarta, berada di posisi keempat tertinggi di Partai Buruh dengan jumlah 17.830 suara.
Sementara tiga posisi tertinggi dari Partai Buruh ada David Sasongko dengan jumlah 20.881 suara, Aries Prawoto dengan jumlah 19.511 suara, dan Noor Kamelia sejumlah 19.230 suara.
Jumlah suara yang diperoleh Yuni bahkan hanya berbanding tipis dengan perolehan suara yang didapat artis Astrid Kuya dari dapil yang sama.
Astrid Kuya maju sebagai caleg DPRD DKI Jakarta dari Dapil 7 tempat Yuni mencalonkan diri, namun diusung Partai Amanat Nasional (PAN).
Adapun perolehan sementara Astrid Kuya kini mencapai 17.912 suara.
Walau demikian, jumlah tersebut masih bersifat sementara dan dapat berubah.
Data perolehan suara ini sendiri baru diambil dari 1.101 TPS dari 3.100 total keseluruhan TPS di wilayah Dapil 7, atau baru sebesar 35.52 persen.
caleg
kampanye
Pembantu Rumah Tangga
Jakarta Selatan
PRT
Pemilu 2024
Uya Kuya
Astrid Kuya
Yuni Sri Rahayu
Partai Buruh
Dapil 7
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Alasan Nisya Ahmad Dilantik Jadi Anggota DPRD Jabar Padahal Kalah Suara Pemilu 2024, Ini Kata KPU |
![]() |
---|
Hadiri Pembekalan Caleg Terpilih dari PDIP se-Jawa Timur, Hasto Kristiyanto Bawa Pesan Megawati |
![]() |
---|
Hasil Lengkap Pileg 2024 Pasca Putusan MK, PDIP Raih Suara Terbanyak, Disusul Golkar dan Gerindra |
![]() |
---|
Penyebab Lima Caleg DPRD Bojonegoro Terpilih Hasil Pemilu 2024 Terancam Gagal Dilantik |
![]() |
---|
Dipecat Partai Usai Terbukti Geser Suara, Mimpi Dodik Jadi Anggota DPRD Kota Madiun Kandas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.