Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilu 2024

Massa Pendukung Caleg PAN Desak KPU Jember Selesaikan Hasil Mediasi Temuan Kecurangan di Sumberbaru

Ratusan pendukung Caleg PAN desak KPU Jember segera menyelesaikan hasil mediasi temuan kecurangan Pemilu 2024 di Kecamatan Sumberbaru.

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Imam Nawawi
Ratusan pendukung Calon Anggota Legislatif (Caleg) Partai Amanat Nasional (PAN), Abdus Salam menggeruduk lokasi rekapitulasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 KPU Jember, di Hotel Aston Jember, Jawa Timur, Senin (4/3/2024) dini hari. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Ratusan pendukung Calon Anggota Legislatif (Caleg) Partai Amanat Nasional (PAN), Abdus Salam menggeruduk lokasi rekapitulasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 KPU Jember, di Hotel Aston Jember, Jawa Timur, Senin (4/3/2024) dini hari.

Mereka mendesak KPU Jember untuk segera menyelesaikan hasil mediasi temuan kecurangan Pemilu 2024 di Kecamatan Sumberbaru.

Massa memadati halaman hotel bintang empat di Jember ini sejak pukul 01.00 WIB. Lalu sekitar pukul 01.30 WIB, mereka melakukan orasi dan membela Abdus Salam, Caleg PAN Dapil Jember-Lumajang, yang mendadak suaranya menurun di Kecamatan Sumberbaru.

Unjuk rasapun sempat alot, bahkan massa nyaris memaksa masuk Hotel Aston Jember.

Namun masih bisa diadang oleh aparat kepolisian.

Sekitar pukul 02.30 WIB, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Jember, Abdus Salam menemui para pengunjuk rasa, untuk meminta para pendukungnya segera membubarkan barisan.

"Mereka kecewa karena pemilu tidak adil, dan merasa bertanggung jawab atas carut marutnya Pileg dan Pilpres 2024 di Jember," ujar Ketua DPD PAN Jember, Abdus Salam usai menemui massa.

Menurutnya, ratusan relawan tersebut bergerak berdasarkan keinginan sendiri.

Karena mereka merasa kecewa atas hasil Pemilu 2024 di Jember.

"Dan ini masih belum bergerak struktur partai, tapi mereka (pendemo) masih relawan kami. Ini menunjukkan bertapa bobroknya penyelenggara (pemilu) kita, yang mengakibatkan banyak caleg ini rugi," kata pria yang akrab disapa Cak Salam ini.

Baca juga: Naik Truk dan Bus, Ratusan Massa Geruduk Lokasi Rekapitulasi Pemilu 2024 KPU Jember saat Dini Hari

Cak Salam menilai, perjuangan caleg untuk bisa menang di pesta demokrasi 2024 sangat besar.

Bahkan mereka sampai rela menjual sawah untuk membiayai timnya. Agar bisa jadi wakil rakyat.

"Untuk menjadi wakil masyarakat yang amanah. Tapi apa faktanya, ketidaksiapan KPU dan Bawaslu ini malah merugikan semuanya. Ini tanggung jawab KPU yang harus menjalankan pemilu yang jujur dan adil," ucapnya.

Kecurangan Pemilu 2024, kata dia, diduga terjadi merata di semua wilayah Kabupaten Jember.

Namun dia menilai, KPU dan Bawaslu tidak bisa bersikap tegas atas kondisi tersebut.

"Ke depan, penyelenggara harus sterilisasi dari partai manapun. Dan harus independen untuk bangsa dan negera, agar masyarakat mendapatkan haknya," paparnya.

Cak Salam mengatakan, kalau rekomendasi dari Bawaslu soal dugaan kecurangan Pemilu 2024 di Kecamatan Sumberbaru, tidak segera ditindaklanjuti oleh KPU, dia memastikan massa akan datang dengan pasukan lebih banyak.

"Kemarin di Sumberbaru diingkari, kalau masih diingkari, akan ada massa yang lebih besar lagi. Saya rasa bukan saya saja yang dirugikan, tetapi banyak caleg lain yang dirugikan," jlentrehnya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua KPU Jember, Muhammad Syai'in mengatakan, sebenarnya rekapitulasi hasil Pemilu 2024 tingkat kabupaten dijadwalkan dimulai 29 Februari-3 Maret 2024.

Namun hingga Minggu (3/3/2024), rekapitulasi belum selesai dilakukan.

"Harapan kami hari ini bisa selesai, tetapi ternyata masih ada beberapa data yang perlu diselesaikan," tanggapnya.

Syai'in mengemukakan, masih ada watu rekapitulasi. Sebab batas waktu terakhir adalah 5 Maret 2024.

"Jadi masih ada tenggang waktu bagi kami untuk melakukan penjadwalan, dan mempermudah kami untuk mencapai target," ucapnya.

Syai'in mengakui, dari 31 Panitia Penyelenggara Kecamatan (PPK) Pemilu 2024 di Jember, yang sudah selesai semua baru 15 wilayah.

Sementara untuk PPK Sumberbaru, Kaliwates dan Bangsalsari belum memaparkan perolehan suara.

"Tiga belum membacakan hasil perolehan suara, di antara Kaliwates, Bangsalsari. Sementara sisa kecamatan lain masih perlu proses perbaikan data untuk mediasi ulang," ungkapnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved